Jatuh cinta

395 11 3
                                    

Jika kamu berani jatuh cinta, maka kamu juga harus berani untuk terluka karenanya-Miya Atsumu



~^

"Gua/aku mau ngomong sesuatu.."

"Ehh?"

"Atsu? Kok ngomongnya pakek gua lo?" Tanya pemuda ikal itu lembut, pemuda bersurai kuning itu hanya diam.

"Gua dulu. Sak, lo pacaran sama gua gara gara kalah taruhan?"

Pemuda bersurai hitam itu diam lalu menatap Atsumu dan perlahan mengangguk kan kepalanya.

"Tsum-"

"Hahah gila, sakit tapi gak papa."

"Aku bisa-"

"Kita sampai sini aja ya? Thanks buat semuanya sak."

Usai mengatakan semua nya pria itu berlari menjauh meninggalkan mantan yang sedari tadi memanggilnya keras.

•••••

2 tahun berlalu

Itulah terakhir kali Atsumu mendengar suara Sakusa, bahkan melupakannya saja sangat susah, sial.

"Bengong lo, awas kerasukan- ehh lo kan setannya jadi gak mungkin."

"Biadab lo."

Sang lawan bicara hanya acuh lalu memberikan kotak bekal untuk Atsumu, siapa lagi kalo bukan sang kembaran.

"Udah sana berangkat, Have fun ya." Ucap Osamu sambil bersiap-siap untuk ke cafe nya, sementara Osamu tengah bersiap untuk ke msby, hari pertama untuk dirinya bergabung dalam tim itu.

"Yoi, nanti gua mampir."

"Alah bilang aja lo mau makan gratis."

"Tau bae Dugong."

•••••

Langkah Atsumu dengan santai berjalan kearah gedung tempat tim barunya berlatih, gugup tentu saja, tapi dia tidak meragukan cara bermainnya, of course karena jamet kita ini maniac voli.

Tangan Atsumu terulur membuka pintu, pintu terbuka beberapa anggota lain tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing, seperti berganti baju, membersihkan gym, chatan ama mas pacar.

"TSUM TSUM!! HEY HEY HEY!!" Sebuah Teriakan familiar membuat Atsumu menoleh mendapati kakak tingkat nya dulu saat SMA, bersama pacarnya mungkin cuman buat nemenin bentar.

"Yo." Sapa Atsumu kepada salah satu anggota geng perjamet annya.

"Akhirnya lo gabung jugaa!! Gua nantiin umpan lo!!" Ucap Bokuto dengan senang sembari merangkul pundak Atsumu.

Atsumu tersenyum lalu mengangguk mantap.

"Yoi! Gua juga nantiin pukulan tajam lo!"

"Hahaha!!"

Krieett

"Permisi."

DEG!

Tubuh Atsumu membeku di tempat, dia mengenal suara ini, kenapa dia disini? Padahal Atsumu sudah rela meninggalkan tempat kelahiran nya untuk menjauh darinya.

"Ehh? Tsum Tsum kenapa??" Tanya Bokuto melihat reaksi aneh dari Atsumu.

"Bokuto-san, itu." Akaashi mengkode dengan lirikannya menuju pria yang baru saja masuk.

Bokuto menoleh dan melihat Sakusa di ambang pintu menatap punggung Atsumu dengan senyuman hangat di balik maskernya, seakan-akan tengah menanti datangnya hari ini.

Oneeshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang