09

160 17 0
                                    

.

.

.

.

.

.

saat di kamarnya sae hanya termenung karna keputusan dari orang yang dia anggap ayahnya tersebut

tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya yaitu adalah nyonya itoshi, sehingga sae membukakannya pintu

"sae bisa ibu bicara sebentar?" tanya sang nyonya itoshi dan ia pun masuk kedalam duduk di kasur sae

"sae ibu tau kau pasti sangat tak terima atas keputusan ayahmu.." ucap nyonya itoshi berusaha membujuk sae

"namun ibu, aku bahkan sudah di tawarkan beasiswa di sekolah tersebut! dan ibu sendiri sudah tau tentunya!" ucap sae yang kesal karna saat cita cita nya sedikit lagi tergapai ayahnya malah melarang nya

"sae! dengarkan saja ayahmu, kau harusnya juga berbalas Budi kepada ayahmu karna menyekolahkan mu dengan tinggi" ucap sang ibu memegang kedua pundak sae dan menatap mata sae

"mengapa ibu malah memaksa ku huh? mengapa ibu tiba tiba menjadi kasar seperti ini." ucap sae yang entah mengapa kesal dengan orang yang dia anggap ibu tersebut

entah mengapa nyonya itoshi yang mendengar itu hanya terdiam dan tak lama menunjukkan muka datar yang sama sekali tak pernah ia lihat kan kepada sae sebelum nya

"oh sae sayang, bisa kau mendengar saja? dan jangan melawan? dan bukannya kau sebentar lagi pemilihan ketua OSIS? ingat kau harus menang, atau kau akan mendapatkan pelajaran dari ibu dan ayah karna kau sama saja mempermalukan keluarga" ucap nyonya itoshi dengan senyumnya

namun sae merasa bahwa senyum tersebut malah terlihat aneh, apalagi saat Nyonya itoshi memegang lehernya, dia seketika merinding apalagi merasa kan kuku kuku dari Nyonya itoshi

pada sore hari, tiba tiba sae mendapatkan kabar bahwa Ar mengundurkan diri, pada saat itu sae langsung pergi menuju ke arah Ar

"ar! kenapa kau..." ucap sae terkejut

"ah sae, aku memutuskan untuk mengundurkan diri, karna aku harus kembali ke kampung halaman ku untuk merawat adik adikku karna tanteku baru saja meninggal" ucap Ar dengan muka sedih sehingga sae tak bisa menahannya

"tapi.." ucap sae , sebenernya sae tidak ingin Ar pergi karna Ar sudah dia Anggap abangnya

namun dia juga memikirkan bahwa Ar memiliki seorang adik yang harus ia urus sehingga sae mengingat Rin kembali

Ar melihat ke sekeliling dan memastikan tak ada orang sama sekali selain dirinya dan sae

"sae.. aku memberi pesan kepadamu... perbaiki lah hubungan mu dengan Rin sebelum itu terlambat" ucap Ar hingga membuat sae bingung namun terdiam, Ar kemudian pergi dari kediaman itoshi dengan kopernya dan pergi menggunakan taxi

sae hanya diam melihat hal tersebut lalu masuk ke dalam rumahnya kembali

.

.

.

.

sampai saat di perjalanan, Ar melihat Rin yang sedang berjalan jalan bersama keluarga mikage hingga membuat Ar senang

sampailah Ar di suatu tempat, yang dimana tempat tersebut bukanlah bandara, namun sebuah gedung

Ar masuk ke dalam membawa kopernya dan sampailah dia di ruangan

Ar masuk ke dalam, di dalam ruangan tersebut sangat gelap dan terdapat penjaga di sana

Terlihat seorang wanita dengan muka datar yang menyeramkan berada duduk di kursi disana yaitu Fryra yang dimana di samping nya terdapat Miko

"Long time not see Ar" ucap fryra dengan memainkan pisau yang ia pegang

"Welcome back to Japan, madam" ucap Ar dengan tunduk kepada fryra

"hahahaha, aku harap kesetiaan mu Masi tidak goyah walau di bayar secuprit oleh keluarga Itoshi tersebut" ucap fryra kemudian tersenyum yang cukup seram kepada Ar

"tentu saja tidak , bahkan cyta saat ku beri code bahwa madam telah kembali ke Jepang dia terlihat senang" ucap Ar dengan senyum yang tak pernah ia tunjukkan sebelumnya

"hahaha baguslah kalau kalian Masi setia kepadaku, atau kau tau sendiri kan resikonya jika kau berkhianat?" ucap fryra menatap tajam Ar

"tentu saja madam, saya akan memenggal kepala saya sendiri di depan kakak saya Miko" ucap Ar menatap Miko yang tersenyum melihat Ar yang ternyata adalah adik dari Miko sendiri

"alright, now give me all information you get and know when you work there" ucap fryra dengan muka senyum jahatnya dan diangguki oleh ar sehingga dia menceritakan semua yang ia ketahui

.

.

.

.

pada malam hari di posisi Rin, dia yang bosan pun izin keluar malam untuk mencari angin hingga ke taman yang ia pergi tadi sore

sebenarnya Reo ingin ikut namun Rin tak mau karna dia ingin sendiri saat itu hingga Reo menyetujui nya

Rin duduk di sana menatap langit malam dan bintang bintang , terlihat juga rembulan sedang menyinari langit juga saat ini

Rin mengingat bahwa sebentar lagi juga natal dan musim salju, hingga Rin menghela nafas lelah

saat Rin sedang melamun tiba tiba fryra datang dan menyapa Rin, Rin awalnya lupa kepada fryra sehingga fryra harus memperkenalkan dirinya

"ah hai nak, nama ku fryra, aku adalah wanita yang kau temui di mall beberapa hari lalu" ucap fryra Hingga mengingat nya

"oh iya, ada apa nyonya disini?" tanya Rin melihat keberadaan fryra

"aku hanya berjalan jalan, bagaimana denganmu, ohya apakah aku boleh duduk disini?" ucap fryra kepada Rin

"tentu, aku hanya mencari angin" jawab Rin sehingga fryra tersenyum

"kau terlihat banyak masalah nak? ada apa?" tanya fryra pura pura tak tau

"aku tak kenapa Napa" jawab Rin sedikit cuek , namun pada saat dia melihat fryra entah mengapa dia merasa bahwa dia mirip dengan sae

"kau mengingatkan ku kepada seseorang, kalian berdua memiliki tampang yang sama" ucap Rin dengan sedikit ragu

fryra yang tau bahwa yang di maksud Rin adalah sae hanya tersenyum dan pura pura bertanya kembali

"ohya siapa dia?" tanya fryra kepada Rin

"kakakku..." jawab Rin pelan

fryra yang melihat tentu kasihan , dia juga sangat sedih apalagi saat tau dari ar bahwa mereka sekarang bermusuhan walau sebenarnya Masi saling menyayangi

"kau tau, sebenarnya ada sesuatu yang berada di dalam dirimu" ucap Fryra membuat Rin bingung

fryra langsung memegang pipirin hingga Rin merasakan sakit kepala yang luar biasa, terlihat ada garis hitam yang muncul di pipirin namun itu seakan di serap oleh fryra sehingga terlihat mata kiri fryra berubah menjadi emas dan Rin kini pingsan di pangkuan fryra

"maafkan ibu, kau hampir saja terluka karna kutukan ibu yang menurun kepadamu..." ucap fryra dengan wajah sedih melihat Rin yang pingsan dan kemudian menggendong nya ke kediaman mikage


.
.
.
.
TBC

WINTER // Itoshi Brother// Blue Lock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang