Sungguh ini hari kesialan bagi Lilly dikantor, bagaimana tidak? Lilly yg sedang dikuasai banyak pikiran kini harus berhadapan dengan pria menyebalkan seperti Jack, Membuat mood Lilly seketika hancur
"Dasar tua bangka sialan!!" Umpatnya lalu memasuki mobilnya
Sepanjang jalan Lilly terus menggerutu pada Jack entah itu karena masa lalu saat direstoran atau dikantor tadi. Ia mengingat ancama Jack jika ia akan menarik kembali saham yg diberikan pada perusahaan Lilly hanya karena pintu lift? Aneh! Sungguh aneh!
"Persetan dengan kontrak itu! Aku tidak akan miskin jika dia benar-benar menarik beberapa saham nya, dipikir dia siapa? Sok berkuasa atas kerjasama ini cuihh, bedebah sialan om-om menyebalkan! aaaaaaaa shiballl! Sekhyiaaa!"
Teriaknya didalam mobil sambil memukul² stir dan terus melaju cepat tanpa memedulikan pengendara lain
"Aku harus bertemu ayang Eun woo untuk meminta sumber penyemangat untuk hari ini!" Gumamnya sendiri dengan PD
Namun ia terdiam sejenak dan menepikan mobil mewahnya kala ia mengingat kembali video kecelakaan nya di Twitter
"Apa...aku harus cek ke tempat kejadian itu? Yah! Benar aku harus mengungkap rahasia ini secepatnya!" Ia langsung mengambil tablet dan membuka Twitter mengsearch postingan yg baru ia tonton dikantor
Sedapatnya ia langsung membuka dan menyimak kembali sembari memperhatikan lokasi tsb
Setelahnya ia langsung mencatat lokasi dan alamat tempat tsb dan melajukan mobil sportnya menuju TKP
*****
Kini Jack tengah sibuk memperhatikan hasil riwayat kerja Lilly sebagai pemimpin yg baru memasuki tiga hari, tidak usah ditanya reaksi Jack sudah pasti takjub dengan hasil kerja Lilly diperusahan Jon'nes CorpWalaupun gadis itu sangat menyebalkan dan arogan tapi Jack tidak bisa bohong jika ia tertarik pada Lilly terlebih otak cerdasnya
"Tuan apakah tuan serius untuk menarik kembali saham pada perusahaan Jon'nes itu? Ini akan sedikit merugikan kita" Panik sekretaris Jack takut perusahaan ini akan mengalami kerugian jika menarik kembali saham sesuai ancaman Jack pada Lilly
"Menurutmu saya serius?" Tanya Jack dingin namun tersenyum tipis mengscroll foto-foto Lilly di Instagram yg sangat menggemaskan
"Bu-bukan begitu tuan, hanya saja saya takut jika itu terjadi, soalnya menurut hasil data yg saya lihat dipihak yg akan rugi besar ialah pihak yg menarik saham pada Jon'nes Corp, karena kita sudah memiliki kesepakatan dengan pemimpin disana dan jika kita membatalkan tanpa sepertujuan pihak seberang, kita akan rugi dan mendapati pelanggan hukum" Jelasnya takut-takut jika ia akan mendapat hukuman dengan atasannya kala membatalkan kontrak tanpa sepertujuan pihak lawan
"Hmm kau benar, tapi saya tidak benar-benar menariknya kembali" Ucap Jack membuat sekretaris tsb bernafas lega
"Jadi...tetap berlanjut kan tuan?" Tanyanya yg dibalas anggukan Jack
"Pergi dan panggilkan Roy kemari" Pintanya
"Baik tuan"
*****
Siang ini Lilly sampai disebuah cafe sesuai alamat yg ia dapatkan dari video. Lantas ia langsung berlanggang masuk sekalian mengisi perut yg sudah berbunyi teloletIa menghampiri meja kosong didekat jendela dan mendaratkan bokongnya meletakkan tas dan ponselnya dimeja, lalu beralih memanggil pelayan dan memesan
Selesai ia makan siang, Lilly langsung menghampiri kesalah satu staf di sana lalu bertanya apakah ada ruang CCTV yg dibenarkan oleh staf tsb
"Baik mari ikut saya nona" Ucap staf itu mengajak Lilly memasuki ruang CCTV
Cklekk
Ada banyak rekaman CCTV diruang tsb, Lilly langsung meminta Staf tsb untuk mencari rekaman sesuai tanggal dan jam yg sudah Lilly catat
Dan trulalaaaa benar saja rekaman itu masih tersimpan, Lilly membuka dan menyimak seluruh alur, yg sungguh diakhir video tampal jelas seorang wanita paru baya memakai mobil Alphard putih berjalan menghampiri jasad Lilly lalu disela² wanita itu langsung tertawa menggema, seolah menikmati kejadian tragis itu
Lilly mulai maju dan meneliti isi rekaman itu dan matanya tertuju pada dirinya dulu yg masih sempat mengangkat tangannya seperti meminta bantuan, namun sayangnya wanita paru baya itu langsung menginjak lengannya dengan spatu heels wanita itu yg menimbulkan suara tulang disana
Lilly menangis sejadi-jadinya kala mengetahui pelaku tsb ialah
"Ibuku?" Detik² tangisnya ia mengucapkan kalimat yg lama sekali tak ia ucapkan
Sedangkan staf yg berada disana juga ikut histeris melihat semuanya, ia menghampiri Lilly dan langsung memeluk badan Mungil itu sembari mengusap² punggungnya
Lilly menangis pilu didekapan wanita yg berusia sama dengan Lilly dan tampilannya seperti wanita tomboy dengan badan tingginya
Wanita itu terus menenangkan Lilly yg masih terisak-isak
"Hiks...di-dia... dia ke-kenapa?"
"Di-dia bukan ibuku! Di-dia iblis"
"Hiks...hikss a-aku tidak bisa melihatnya..""Tenang nona... tolong tenanglah" Pinta wanita itu berusaha menenangkan Lilly didekapannya
"Bu-bukankah ini sangat mengerika?" Tanya Lilly menoleh keatas menatap staf itu
"I-iya nona, tapi kau harus tenang...apa kau kenal dengan mereka?" Tanya balik Wanita staf itu
"Di-dia ibuku, dan gadis itu....." Seolah tersadar untuk tidak menceritakan semuanya, Lilly langsung menghentikan kalimatnya
"Gadis itu?" Tanya ulang wanita itu
"Hiks...e-ehmm a-apa kau akan percaya jika aku mengatakannya?" Tanya Lilly ragu² pada staf wanita itu
"Tentu, saya melihat ketulusan di diri nona" jawab wanita itu membuat Lilly bernafas lega
Dan Lilly pun mulai menceritakan siapa dirinya mulau dari bagaimana bisa ia meninggal mansion ortunya dan sampai perpindahan jiwa dengan raga orang lain
Staf wanita itu terkejut bukan main, pasalnya kejadian Transmigrasi seperti itu hanya ia temukan dalam sebuah novel saja atau cerita² dongeng, namun mendengar fakta dari Lilly, staf wanita itu langsung merasa kasihan pada Lilly dulu juga senang Lilly hidup kembali
"Jadi begitu...ma-maaf saya membuat waktu kerjanya menumpuk" sesal Lilly tak enakan
"Tidak apa-apa nona, saya senang bisa mendengar cerita nona... jangan sungkan jika ingin berbagi cerita dengan saya" Katanya sambil tersenyum manis dan menggenggam tangan mungil Lilly
"Terimakasih banyak... ngomong² nama kamu siapa? Sepertinya kita seumuran?" Tanya Lilly merasa sedikit dekat dengan staf wanita itu
"Ah, nama saya Monalisa mhandey nona panggil saja Mona, dan umur saya masih 21, dua bulan kedepan baru menginjak 22 hehe, dan sepertinya nona dari kalangan orang penting kalau saya lihat?" jelasnya dengan menampilkan gigi rapinya
"Saya Lillyana Jon'nes Puviere CEO Jon'nes Corp, usia saya baru 22 senang bertemu denganmu Mona" balasnya dengan senyum manis yg menggemaskan menurut Mona
"A-apa?! C-ceo Jon'nes Corp?putri tuan Damian Jon'nes Puviere?" Tanya wanita eh gadis itu denagn gelagap namun bahagia sekali akhirnya ia bisa bertemu dan berjabat tangan dengan orang sekelas Lilly
"Hmm iya...tak perlu gugup mona, kita teman sekarang" Sahut Lilly dan tersenyum lebar membuat Mona hampir terjatuh mendengar kata 'Teman' dari seorang Lillyana
"Tu-tunggu nona! Apa nona tidak salah? Menganggap teman pada gadis miskin sepertiku?" Tanyanya tak percaya
"Tentu saja, kau teman pertama saya sekarang! Kau tahu selama saya terbangun dari raga ini saya tidak punya teman sama sekali karena aku jarang keluar terkecuali jika ngantor saja, bahkan jikalau ada yg ingin dekat dengan saya, saya harus melihat sisi baiknya terlebih dahulu agar tak mudal termakan oleh orang munafik" jelas Lilly membuat mona diam terharu tanpa sadar menetes air mata nya, ingin sekali ia memeluk Lilly namun ragu
Tiba-tiba tangan mulus Lilly mengusap air mata Mona lalu memeluknya, mona membeku namun bersyukur masih ada yg menghargai dirinya
"Te-terimakasih nona"
KAMU SEDANG MEMBACA
L I L L Y Revenge [ON GOING]
FantasiaBerkisah seorang gadis bernama LILLY PHETER yg bisa dibilang sederhana juga tidak begitu cantik, membuat dirinya terus dirundung, dimaki, dicaci, bahkan dikasari oleh orang-orang tak terkecuali keluarganya yang ternyata sangat membenci keberadaan. n...