BAB 7 (KESENGGOL)

18 1 0
                                    

Sesampai diruangan nya, Lilly meminta putra untuk menyerahkan beberapa dokumen yg akan ia tanda tangani

Kalau kalian bertanya-tanya gimana bisa Lilly ngerti dalam perdunian bisnis begitu? Hmm sebenarnya gk terlalu hanya ia sedikit paham dengan cara kerja bagi seorang CEO karena sebelum ia memulai karier di Jon'nes Corp ia sudah dilatih oleh sang ayah dengan otak jenius Lilly ia dapat memahami dalam waktu singkat

"Put tolong serahkan semua Dokumen² yg dititipkan ayah" Pintanya pada sekretaris putra

"Baik nona saya ambilkan dulu"

Beberapa saat putra kembali lalu memberikan semua berkas berisi dokumen penting dari titipan Damian

"Baiklah kau boleh kembali put" ujarnya yg diangguki putra

11:45

Selesai mengerjakan berkas-berkas itu, Lilly bangkit dari kursi dan segera menyandarkan punggung disofa yg lebih empuk, namun baru saja ingin memejamkan mata sejenak tiba-tiba saja perutnya berbunyi

Merasa sangat lapar akhirnya ia memutuskan untuk keluar, ditambah siang itu sudah waktunya makan siang jadi ia buru-buru mengambil tas dan merapikan sedikit rambutnya, merasa sudah rapi dan cantik ia bergegas keluar dari ruangan lalu memasuki lift

Saat ia keluar Aura nya terpancar ke seluruh kawasan perusahaan membuat semua orang candu dan kagum, Lilly lewat sembari memberikan senyum pada mereka semua yg dibalas mereka tak kalah lebar

Saat ia akan keluar, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan tertera nama sang papah dalam panggilan tsb

"Hallo pah"
"Lumayan lah, tapi selesai dengan cepat"
"Iya ini Lilly mau cari makan siang"
"Nanti Lilly tlp aja dia"
"Papa banya klien ya??"
"Baiklah, Lilly matikan dulu ya, jangan lupa isi perut nya pah, hehe"
"Oke papayyy"

Tut.

Setelahnya ia menelpon Putra untuk mengajaknya makan siang sebagai pertanda terimakasih pagi ini

"Ke parkiran sekarang kita makan siang"

Tut.

Tanpa menunggu jawaban dari Putra, Lilly langsung menutup telponnya dan segera ke parkiran

Setibanya ia sudah menemukan Putra di sana lalu membukakan pintu penumpang untuk Lilly, lalu segera pergi

Mereka sampai disebuah restoran Eropa dan memasuki tempat tsb, seluruh mata melihat kearah mereka berdua beranggapan Lilly dan Putra adalah sepasang kekasih yg bagaimana tidak? Kedua orang yg masih dibawah 25 th itu tampak serasi dengan tampang yg sangat cantik dan tampan

Semua itu mereka tepis dan menuju kesalah satu meja didekat jendela

Namun sebelum beranjak, Lilly tersenggol oleh seorang pria bertubuh tinggi dan kekar

Brughh!

membuat badan mungil Lilly yg hanya 168 cm itu hampir terjatuh namun segera ditahan Putra yg tingginya setara dengan pria itu

"Shhh" ringisnya memegang bahu yg sakit akibat tambrakan lengan pria itu Yg tak lain Adalah Jack

"Nona...kau baik-baik saja?" Tanya putra yg dibalas anggukan Lilly

Lilly pun mulai memposisikan tubuhnya menghadap pria yg masih mematung itu

"Apa kau tidak punya penglihatan tuan?" Tanya Lilly dengan raut datarnya

Jack yg ditanya dengan nada mengejek itu pun langsung menunduk dan menatap Lilly yg menoleh keatas karena memang jarak tinggi mereka sangat jauh

"Ulangi ucapanmu nona"

"Punya penglihatan?" Tanyanya sekali lagi semakin dingin membuat semua pengunjung terciut

"Maksudmu saya yg salah?" Tanya jack sama datarnya

Sedangkan Putra hanya bisa menyaksikan itu tanpa ada niat menghentikan, karena ia tahu snag Nona muda pasti bisa menyelesaikan masalah nya sendiri

"Menurutmu?"

"Bagaimana denganmu nona?"

"Denganku?"

"Hmm"

"Tidak ada"

"Jadi salahku semua?"

"Tentu"

"Bagaimana bisa?"

"Kau yg menabrakku tuan!"

"Kau yg berdiri disini kelamaan!"

"Urusannya denganmu apa?"

Dan yah sebuah pertikaian terjadi kala itu juga, Lilly yg merasa tidak punya kesalahan dan Jack yg menepis kesalahan nya membuat mereka saling adu mulut

"Tak tahu malu" Cicit Lilly yg didengar Jack

"Katakan lagi" Ucapnya yg masih terfokus dengan wajah cantik Lilly yg datar itu

"Sudah tua, tak tahu diri"

L I L L Y  Revenge [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang