Chapter 13

114 18 0
                                    

Happy reading!!

*****

"Heh, bocah tengil!!"

Caca menolehkan kepalanya. Mendapati Pandu yang kini berdiri tepat di belakangnya dengan membawa mangkok kosong di tangannya.

"Ngapain lo?" tanya Caca dengan nada sewot.

"Lah, menurut lo gue berdiri di sini ngapain kalau nggak lagi ngantri?"

Caca mendengus kesal. Pandu ini adalah cowok paling nyebelin yang dia kenal. Sangat sial untuk Caca yang harus bertemu dengan Pandu setiap hari karena dia merupakan teman satu kelas sekaligus tetangganya.

Tanpa mempedulikan keberadaan Pandu, Caca kembali menghadap depan saat orang yang di depannya sudah mulai maju. Tau mereka saat ini sedang mengantre apa? Saat ini mereka sedang mengantre seblak.

"Ca, Caca," panggi Pandu dengan telunjuk jari yang menoel punggung Caca dari belakang.

Namun bukannya menjawab, Caca nampak tak peduli dengan panggilan itu. Sedangkan Pandu yang melihat hal itu berdecak kesal.

Dasar cewek babi, umpatnya dalam hati.

Tidak peduli dengan penolakan Caca yang terus mengabaikan panggilannya, Pandu tetap menganggu Caca agar dirinya di notice.

"Rachaela Adisty!!"

Panggilan kali ini berhasil membuat Caca kembali menoleh ke belakang. Terlihat dari tatapan matanya, Caca menatap Pandu dengan sangat kesal.

"Apasih anjing?!" sentak nya membuat Pandu terkejut.

"Buset, lo kenapa jadi orang suka marah-marah sih? Cepet tua baru tau rasa lo!"

"Nggak usah ngomentari orang, muka lo noh yang udah keriput ngalahin kakek gue!!"

"Dih, anjir lo ya!! Muka ganteng gini dibilang keriput!! Mata lo burem kali sampai ga bisa menyadari kalau orang di depan lo ini gantengnya melebihi taehyung bities!!"

"Muka kayak gini lebih ganteng dari cowok gue?! Yang ada muka lo mirip sama Yeontan!! Dasar anjing!!"

Murid lain yang berada di sekitarnya nampak biasa saja mendengar perdebatan mereka, seolah hal ini bukan untuk pertama kalinya. Apalagi Bu Sumi, sang penjual seblak, yang hanya bisa menghela napas panjang mendengar dua pelanggannya tidak ada yang mau mengalah untuk diam.

*****

Delapan jam di sekolah hari ini hanya di isi dengan jam kosong. Setelah rapat guru yang dilaksanakan selama tiga jam di pagi hari tadi, setelah itu para bapak ibu guru tidak ada yang masuk ke kelas.

Gaby merasakan tubuhnya sangat pegal sekali. Delapan jam yang seharusnya di isi dengan pelajaran, justru malah menghabiskan waktu dengan tidur.

"Sumpah, pinggang gue sakit banget, anjir!!" keluh Gaby setelah bangun dari tidurnya.

Caca yang juga baru saja mengumpulkan nyawa, mengerjap pelan. Menatap ke sekitar dan melihat teman-temannya yang sudah mulai berkemas.

"Ini udah pulang kah?" tanyanya pada Gaby.

"Gue kan juga baru bangun, Ca."

Gaby mendongakkan kepala saat seseorang berdiri di sampingnya.

"Mau pulang bareng?" ucap Andra yang membuat beberapa pasang mata menatap ke arah mereka.

Gaby mengerjap, "Hah?"

Melihat ekspresi Gaby yang terlihat lucu, Andra tertawa pelan. Dia meraih barang-barang Gaby yang ada di atas meja, lalu memasukkannya ke tas milik Gaby.

Time With You (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang