𓆩1𓆪

509 42 0
                                    

𓆩Malam Hari𓆪

Solar sedang memainkan ponsel nya sambil duduk di sofa yang terletak pada ruang tamu rumah mereka.

"Solar, ah kamu disini.." Ice yang baru saja turun dari kamarnya berjalan ke arah adiknya itu dan duduk disampingnya.

ia kemudian meletakkan kepalanya di pangkuan sang adik sambil menatap wajahnya.

"kak Ice? kakak nyari Solar?" Sang empu memiringkan kepalanya pelan, kemudian ia mengusap surai rambut Ice.

"hm, kupikir Sol dikamar thorn pas kudatengin ga ada, ternyata ada disini toh." ucap kakaknya itu datar.

"kenapa ga sama kak aze?" tanya solar.

"oh, kakak mu yang satu itu kan lagi ga enak badan sol, yakali aku tidur bareng dia. yang ada nanti malah ketularan sakit." ice tersenyum tipis setelah menyelesaikan kata-katanya.

"lagipun kakak pengen bareng kamu, jarang kan kita bisa bareng?"

"bukannya kita selalu bareng ya? kak ice sama yang lain kan selalu bareng sol." ucap solar, dia menatap ice dengan tatapan polos.

"haih, itu beda. maksudku berdua doang dek. kamu seringnya sama kak hali dan thorn mulu." lelaki itu mengalihkan pandangannya ke samping, dia sedikit mengembungkan pipi nya.

"ah, apa kak ice ngambek?" batin solar.

"sorry kak, kak thorn kan emang selalu ngikutin sol, sedangkan kak hali itu bener-bener nge jagain sol. seolah sol harus selalu bareng dia biar ga kenapa-napa." solar kemudian tertawa pelan.

"tetep aja, itu ga adil sama sekali bagi gue." Ice tetap mengalihkan pandangannya, tepatnya saat ini mood nya lumayan buruk.

"ngambek nih ceritanya?" solar tersenyum tipis pada ice.

ice tidak menjawab pertanyaan solar, dia masih tidak ingin menatap solar.

solar yang melihat tingkah kakak nya yang satu itu tertawa kecil, lalu tersenyum hangat padanya.

"mau apa? biar ga ngambek lagi." solar bertanya sambil memiringkan kepalanya.

"hugs and kisses." ucap nya datar.

"hahah, dasar." solar mengecup singkat pipi ice, tak lupa ia kemudian memeluk erat sang kakak.

"udah nii?"

"hm." ice membalas pelukan dari adik kecilnya itu, ini sangat hangat.

"dek, boleh nanya?" ice menatap mata solar, dia kemudian kembali duduk disamping solar dan menghadap kearah adiknya.

"iyaa, mau nanya apa?" solar memainkan ponsel nya kembali, ia sedang mengecek 'apa ada yang menghubunginya lagi?'

"sol dibully di sekolah?"

"...ahah, ngomong apa kak ice tadi..?" solar langsung meletakkan ponsel nya.

"sol dibully kan di sekolah?" ice kembali bertanya pada solar, tatapan hangat nya diawal langsung berubah.

Apa ya? kalo diperjelas, tatapan ice sekararang mirip seperti tatapan upan kalo lagi serius.

𓆩⚝our little brother⚝𓆪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang