𓆩3𓆪

571 53 2
                                    

"masakan kak gem enak!" Solar tersenyum, memecah keheningan diantara sarapan mereka.

"oh ya? sol suka? kalo mau kak gem bisa masakin tiap hari." Gempa membalasa senyuman Solar.

"Wii!! beneran!?" mata solar berbinar.

"awas aja kalo kak gem bunuh ayam ku lagi!!" Aze kesal di pagi itu, gimana enggak? ayam kesayangan nya baru aja dibunuh ama kakaknya sendiri.

"ayam mu banyak aze, lagipun pasar rame banget tadi subuh jadi kakak milih pake ayam mu aja."

"gpp gem, lumayan bisa ngirit." Ucap hali datar, dia masih memakan steak ayam nya.

"ENAK AJA!! gatau apa aku cape-cape ngerawat mereka sampai jadi gede!?"

Taufan dan thorn tertawa bersamaan, suasana pagi mereka jadi lebih ringan karena canda ini.

"iya iyaa, emang kakak sejahat itu?" tanya Gempa, dan dibalas tatapan datar dari saudaranya yang lain.

"apa?" Bingung, iya. Contoh orang ga sadar diri.

"Oh ya, kemarin ku dengar kalian semua ulangan bukan? berapa nilai kalian?" Hali bertanya sambil menyilangkan kedua tangannya didepam dada.

Aura tidak enak mulai muncul, sepertinya mereka semua sudah tau apa yang dipikirkan hali.

"em.. itu-"

"Aku dapet 100!!!" Solar tersenyum sambil memberikan kertas ulangannya ke hali.

"wahh, sol pinter banget! nanti kakak kasih hadiah buat sol!" Gempa membalas senyuman solar, dia kembali melihat kertas ulangan Solar.

Hali hanya tersenyum tipis sambil mengangguk pelan, dia kemudian kembali menatap adiknya yang lain.

"dan kalian? jangan sampai nilai kalian dibawah 50 lagi." ucap hali datar.

"emang kenapa kalo nilai kami dibawah 50?" thorn memiringkan kepalanya.

"uang jajan kalian dipotong, 1 bulan full belajar di awasi gue ama gempa." ucap hali datar.

"thorn dapet 75.. soalnya susah-susah.. jadi cuman dapet segitu." thorn sedikit cemberut ketika mengatakannya. kalo bisa milih pengen banget dia jadi pinter kek adiknya.

"gpp kok thorn, itu lumayan setidaknya ga dibawah kkm." gempa tersenyum dan mengusap lembut surai rambut thorn.

"aku dapet 70, lumayan lah daripada bulan lalu." ucap blaze dengan bangga. dia sudah cukup mampus uang jajannya dipotong bulan lalu oleh gempa.

"hahah, kalian semua sudah hebat tingkatkan lagi okey? tapi kakak ga nuntut kalian buat dapetin nilai sempurna." Taufan tersenyum pada adik-adiknya, dia mengusap rambut Thorn dan Blaze secara bersamaan juga.

"inget, nanti gak usah lari-larian di sekolah. awas aja kalo gue tau salah satu dari kalian motel." ucap hali datar.

"iya, ini udah masuk bulan suci ramadhan kann? sayang banget kalo sampai kalian mokel." Gempa tertawa memecah keheningan diantara mereka.

"aku dah selesai, mau turu dulu." Ice berdiri dari tempat duduk nya dan melangkah kan kakinya ke arah kamarnya.

"awas aja ice kebablasan turu lagi kek pas itu..." Taufan menatap punggung sang empu sebelum akhirnya benar-benar tidak terlihat.

*****

"solar kakak masih ada puding semalam yang kakak beli buat kalian." ucap Taufan sambil memasukkan makanan yang ada di sendoknya.

"puding? puding apa? kok solar gatau?" pandangan solar kearah kakak keduanya itu.

"kan shunsine semalam dikamar mulu jadinya kak Taufan gak mau ganggu shunsine." Thorn meminum susu yang ada digelas nya.

𓆩⚝our little brother⚝𓆪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang