[Flashback]
"Kak fan bisa beliin solar obat di puskesmas? kepala solar sedikit pusing.." ucap seorang lelaki dengan suara kecilnya.
"kakak capek sol, puskesmas kan deket dari sini kamu beli aja sendiri sana." balas lelaki bernetra biru shapier itu.
"sol minta tolong.. diluar mendung, sol takut nanti ada petir.." ucap lelaki bertubuh lebih kecil itu lirih.
"solar udah gede, masa mau bergantung sama kakak terus sih? sesekali ngertiin kakak, sol. aku juga capek masa jalan beberapa langkah aja ga bisa?" Taufan sedikit kesal, dia menurunkan headphone nya dan menatap adik kecilnya.
"maaf.. iya, sol bisa." Solar menundukkan kepalanya dan berjalan pergi menjauh, lelaki itu menutup pelan pintu kamar sang kakak.
Taufan menghela nafas pelan perlahan ia merasakan angin yang masuk lewat jendela kamarnya membuat rambut lelaki itu sedikit menutupi matanya.
"firasatku agak buruk.. tapi biarlah, gak baik kalo solar selalu manja ke aku dan yang lain." ia menutup kembali telinganya dengan headphone berwarna biru langit.
Taufan menyenderkan tubuhnya ke dinding, dia membaca novel favoritnya sambil mendengarkan musik.
"Lar mau kemana?" tanya blaze yang sedang menonton tv diruang tengah. Dia melihat wajah murung adiknya sehabis dari kamar kakaknya yang kedua.
"Sol mau ke puskesmas, kepala sol agak pusing." senyuman tipis terukir diwajah solar.
"berani? mau gua temenin gak?" tanya blaze.
Solar hanya menggelengkan kepalanya dan masih dengan senyuman hangatnya. "sol bisa sendiri, lagipun puskesmas jaraknya gak jauh."
Lelaki itu berjalan melewati kakaknya dan membuka pintu didepannya, ia keluar dengan kembali menutup pintu rumah dengan pelan.
"ah, oke.. hati-hati dek." balas blaze sedikit ragu.
Blaze masih menonton tv didepannya walaupun perasaan nya sedikit takut.
titt titt titt
Saluran tv yang ditonton blaze mendadak hilang, diganti dengan warna abu-abu.
Lelaki itu sedikit bingung menatap tv didepannya. "padahal lagi seru.. memang kenapa sih?" ia menoleh ke arah jendela yang jaraknya tidak jauh.
Ah, gerimis mulai berjatuhan sedikit demi sedikit hanya dalam hitungan beberapa detik hujan deras mulai menyusul sekitar.
"hujan? lumayan der- ASTAGFIRULLAH!!" Blaze sontak berdiri karena kaget dengan suara keras yang berasal dari luar.
Yah, itu suara petir. cukup keras sampai membuat blaze kaget.
"Blaze, matiin tv nyaa! nanti listriknha mati!" suara gempa terdengar dari arah dapur tak tunggu lama blaze langsung mematikan tv didepannya.
Blaze mendekat ke arah jendela, hujan diluar sangat deras beberapa kali terdengar suara petir yang cukup keras dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𓆩⚝our little brother⚝𓆪
Non-Fiction"Rumah ga selalu berbentuk bangunan, if you dont know the way to go home, look at us, we are here, make us your home. Come home whenever you need, Solar." Niskala Solar Atharya. 𓆩⚝our little brother⚝𓆪 [on going]