Hujan mulai mereda di pagi hari dan menyisakan suara gerimis yang berjatuhan.
Sinar matahari memasuki kamar dua bungsu dan menyinari kamar mereka yang gelap.
"huh..?" Solar mencoba menetralkan cahaya yang masuk ke matanya, ia menghela nafas pelan.
"kak thorn? bangun gih.. udah pagi." Ucap nya pelan.
Tidak ada jawaban dari sang empu, Solar yang melihat hal itu pun menepuk pelan pipi kakak nya.
"Kak Thorn.. bangunn, udah pagii.." Dia masih berusaha membangunkan kakaknya itu.
Masih tidak ada respon dari Thorn, yahh itu cukup membuat Solar kesal.
Aku sudah tidak tahan, rasanya kalau saja ini kak Ice atau Aze, pasti sudah kusiram dengan air.
Sayangnya ini kak Thorn, jadii nya aku tidak tega melakukan hal itu.
Dengan sedikit memutar otak, aku menemukan sebuah ide jahil yang muncul.
Aku sedikit menyengir dan mendekat ke kak Thorn.
1.. 2.. 3!
"a-aduh!! aduh!! s-sakit!! huwaa!!" Kak thorn langsung terbangun dari mimpinya.
Aku yang melihat hal itu pun tertawa puas, yeah ide ku bagus juga.
"shunsine apaan sih!" Kak thorn mengelus pipi nya yang sedikit merah akibat ku.
Iya, aku mencubit pipi nya. sepertinya itu lumayan keras, jadinya kakak ku yang satu ini kesakitan hahah.
"salah sendiri ga mau bangun, udah kubangunin dari tadi masih aja tidur." Aku tertawa melihat ekspresi yang dibuat Thorn.
Dia mengembungkan pipi nya, itu sangat lucu. Tapi, matanya seperti berkaca-kaca.
'ah, tunggu.. jangan-jangan kak Thorn mau..-'
"huwaa!! Shunsine jahat!! jahat!!" Thorn menangis dengan kencang, tak lupa dia memukul ku berkali-kali.
Apa ya? intinya kek orang nge reog, ahaha.
"eh-- udah udah!! sol minta maaf!!" Aku menahan tangannya, kalo ga ditahan pasti udh sakit tubuh ku dipukul-pukul mulu ama ni anak.
"huwa!! gamau!! hiks.. jahat!!" Thorn masih memukul ku berkali-kali.
Ah, oke.. jika cara itu tidak berhasil sepertinya aku harus pakai cara lain aja.
hup
"uda ya..? shunsine minta maaf.. shunsine ga bermaksud kek gitu ke kak Thorn kok." Yeah, aku memeluk kakak ku itu.
Sepertinya ini lumayan berhasil, karena dia udah gak nge reog lagi. selain itu, aku juga mengusap rambut nya.
Ah, sepertinya dia sudah mulai tenang. semoga..-
"hum. shunsine nyebelin." thorn mengembungkan pipinya dia juga membalas pelukan ku dengan erat, sangat erat.
akh--- aku bisa sesak nafas gara-gara ni anak.
Aku tersenyum tipis pada kakak ku. "udah, aku minta maaf! lain kali ga gitu lagi kok."
Thorn tersenyum manis padaku, sebelum dia mengembungkan pipinya lagi. "awas aja kek gitu lagi!! thorn aduin kak gem!"
"ahahaha, iyaa" Aku tertawa mendengar ucapannya.
Kak thorn dulu sering mengadu ke kak gem kalo aku menjahilinya, tetapi di sisi lain kak gempa tidak pernah menghukumku. Dia hanya menasehati ku dan setelah itu membelikanku barang yang ku mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
𓆩⚝our little brother⚝𓆪
No Ficción"Rumah ga selalu berbentuk bangunan, if you dont know the way to go home, look at us, we are here, make us your home. Come home whenever you need, Solar." Niskala Solar Atharya. 𓆩⚝our little brother⚝𓆪 [on going]