Pénte

2.1K 320 22
                                    

Malam hari, rintik gerimis masih sesekali berjatuhan dari langit, cuaca lebih dingin dari malam biasanya, sesekali pula suara burung saling bersahutan menambah kesan dingin malam hari ini. Di dalam rumah sederhana, kelima saudara tengah berkumpul di ruang keluarga, mereka berbincang kecil untuk menghabis malam ini.

"Kak besok aku sekolah sama siapa?" Tanya Chika yang kini tengah bersandar di bahu Shani.

Dua orang menatap ke arah Chika membuat Chika menepuk keningnya sendiri, "kak Jinan maksudnya"

"Sama kakak mau? Nanti naik motor"

Chika mengangguk, "boleh boleh, tapi boleh ga malam ini beli martabak?"

"Mau martabak hm adeknya cici?" Tanya Shani mencubit pipi Chika.

"Iya, ayokkkkkkkk"

"Gre anterin gre"

Gracia yang tengah memakan kacang menatap kakaknya, "gerimis kak dingin, adek ga kuat dingin, besok aja belinya ya" Kata Gracia membuat Chika merenggut.

"Betul itu kata ci gre, dingin dek, nanti kamu sakit, besok aja ya?" Shani mencoba memberi pengertian pada sang adik.

"Kan bisa pake jaket, ayokkkkk beli beli" Chika merengek menarik ujung baju Jinan.

"Tidur aja yuk, besok sekolah loh, Marsha udah ngabarin cici kalau dia besok masuk sekolah"

Chika berdiri lalu menghentakkan kakinya tanda jika sedang merajuk, "aku marah!" Katanya lalu pergi ke arah kamar.

Keempat saudara yang lainnya hanya menghela napas melihat si bungsu yang keras kepala, dan tak lama Shani menyusul Chika.

"Adek" Panggil Shani pelan.

Shani melihat Chika yang tengah menyembunyikan dirinya dibalik selimut.

"Adek jangan marah dong" Kata Shani mulai mendekatkan dirinya dengan Chika.

"Pergi cici pergi"

"Dengerin cici dulu"

"Ga mau! Aku marah sama cici"

Senyuman Shani terbit begitu saja, Chika begitu mengemaskan jika sedang merajuk seperti ini.

"Adek kan ga bisa kena dingin lama-lama, jadi beli martabaknya besok aja ya, kalau sekarang takut adek sakit, cici dan kakak sedih kalau adek sakit"

Chika tetap diam, Shani terus mencoba untuk membujuk adik bungsunya hingga tak lama terdengar suara pintu kamar Chika yang terbuka.

"Gita?"

"Dek liat apa yang kak Gita bawa nih" Lanjut Shani membuat Chika mengintip sedikit.

"WAHHHH MARTABAK!" Pekik Chika senang yang langsung keluar dari aksi sembunyinya.

"Bilang apa sama kakak?" Kata Shani melihat Chika yang sudah sibuk ingin menikmati martabak.

"Makasih kak Gita!"

"Hm"

Gita pergi begitu saja dari kamar Chika, sedangkan Chika sibuk memakan martabak yang sesekali ia juga menyuapi Shani.

"Udah git?" Tanya Jinan yang ternyata sama sedang menikmati martabak bersama Gracia.

"Udah kak"

"Gimana jamet seneng ga?"

"Ya gitu ci" Jawab Gita sambil mengambil posisi duduk lalu jari jemari lentiknya itu mengambil sepotong martabak.

"Halah ini anak cuek banget heran" Gerutu Gracia.

Semua Aku DirayakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang