7

11 5 2
                                    

Anyeong haseo!!!!
Readers
*
*
*

Aku dan ka Rasya mulai membaca buku diary nenek

*********
1978

Marsinah tak tahu jika topinya terjatuh, sehingga membuat rambutnya yang panjang terurai, Kasak, laki-laki yang menabrak Marsinah adalah Kasak

Kebetulan Aliah sudah kembali dari kamar mandi, ternyata baru di tinggal ke kamar mandi sebentar saja, sudah membuat keadaan kacau. Marsinah-marsinah pikir Aliah

Aliah segera berlari menghampiri Marsinah dan Kasak beserta antek-anteknya, Aliah tanpa ba-bi-bu langsung menarik topi yang tadi di pegang oleh kasak

Matanya menatap nyalang pada Kasak seakan-akan ingin menerkam Kasak. Marsinah tak ingin sesuatu terjadi, marsinah mencekal tangan Aliah dan berbisik pelan di telinga Aliah

"Sshht bisa diem gak? Aku cuma jatoh gak kenapa-kenapa" marsinah mengambil topi nya di tangan Aliah

Ia memakai nya kembali ke keadaan semula, kasak tersenyum melihat tingkah laku wanita di depannya itu, dia merasa lucu dengan tingkah nya yang datang ke museum dengan menyamar

"Kalo boleh tahu, nama kalian siapa? Boleh kita kenalan?" Kasak mengulur kan tangannya duluan pada Aliah

Namun tak Aliah gubris, males menghadapi mahkluk yang bernama lelaki. Karena merasa tak enak lengan kasak terus menggantung dari tadi marsinah menyalami kasak sebagai ganti Aliah

"Aku Marsinah, di sebelahku ini namanya Aliah" ucap marsinah sembari berjabat tangan

"Ooh, kalo aku kasak" kasak manggut-manggut dia hanya memperkenalkan diri nya mengabaikan para antek nya di belakang

"Mau aku ajak keliling museum ini? Kebetulan aku pelanggan tetap" ajak kasak pada Marsinah dan Aliah

Tentu saja Aliah berniat untuk menolak, karena saat pertemuan tadi pun Aliah sudah mengeluarkan aura permusuhan pada kasak. Berbeda dengan Marsinah tanpa ba-bi-bu Marsinah lamgsung mengiyakan ajakan kasak

Terpaksa Aliah menuruti dan sepanjang perjalanan hari itu, yang di lakukan Aliah hanyalah mengekor di belakang Marsinah dan kasak tidak berbicara sepatah katapun

Aliah mendelik tidak senang melihat keakraban Marsinah dan kasak, ia menganggap kasak adalah parasit di dalam hubungan nya dengan marsinah

Akhirnya hari telah petang, Marsinah berpamitan dengan kasak, sedangkan Aliah tetap diam membisu

Sepanjang perjalanan pulang Aliah tetap diam, Marsinah tahu hari ini aliah sedang badmood jadi dia membiarkan saja Aliah dengan pikirannya

Keesokan harinya, jam pukul 7.00 wib marsinah sudah rapi dengan seragam lengkapnya. Setelah libur hari Minggu kemarin hari ini Marsinah sudah harus mulai sekolah lagi

Marsinah tengah duduk di depan bangku bundar yang terbuat dari kayu jati di depan rumahnya, kebiasaan nya sedari masuk SD. Ia selalu menunggu Aliah untuk menjemput nya sebelum akhirnya mereka berangkat sekolah dengan sepeda Aliah

Bangku yang diduduki Marsinah adalah bangku tempat biasa abahnya ngopi, Marsinah menyebut ayah dengan sebutan abah....

Tak berselang lama Aliah datang dengan sepeda nya, tapi muka Aliah sangat lecek, kusam, seperti baju belum di setrika, Marsinah menghampiri Aliah dengan riang

"Akhirnya Dateng juga, di tunggu-tunggu daritadi" Marsinah menepuk jok sepeda Aliah

"Au ah aku lagi kesel sama kamu" Aliah mendelik pada Marsinah

"Lah kenapa?" Marsinah seperti nya memang bingung beneran

"Gara-gara kemaren, kamu ninggalin aku demi cowok" kini bibir Aliah maju sudah mirip bibir bebek sawah

"Ya elah itu toh, aku gak ninggalin kamu ko" Marsinah terkekeh sedikit mendengar penuturan Aliah

Karena melihat reaksi Marsinah yang malah mentertawakan nya, Aliah tambah badmood dan berjalan duluan ke sekolah sambil membawa sepeda nya

"Eh tungguin, Aliah jangan maraaaah" Marsinah berlari berusaha mengejar Aliah yang sudah tak terlihat lagi di ujung jalan

14 menit sudah Marsinah berjalan kaki, jarak rumahnya dengan sekolah memang membutuhkan waktu 25 menit jika di tempuh dengan berjalan kaki

Salahnya Marsinah ia tidak membawa uang cukup untuk menaiki angkutan umum, karena biasanya Marsinah selalu bersama Aliah tanpa bayar ongkos

Marsinah duduk sebentar di bangku panjang yang terbuat dari kayu, di belakang nya ada pohon besar yang rimbun, yang menyejukan

Tadinya ia pikir untuk beristirahat sebentar, namun dia bertemu dengan danur. Danur adalah teman seangkatan nya, umur Danur memang lebih tua di banding Marsinah namun Danur telat masuk SMA, karena harus menyambung hidup dulu

Setiap pulang sekolah Danur juga biasa berjualan martabak, Danur tidak punya siapapun, orang tuanya sudah meninggal sedari Danur umur 1 tahun, sekarang Danur hanya tinggal bersama neneknya yang sudah tua

Jadi untuk mencukupi biaya sekolahnya Danur harus menggunakan uang hasil keringatnya sendiri. Danur termasuk orang yang punya sepeda, sepeda Danur biasa di pakai Danur untuk berjualan

Danur berhenti tepat di depan Marsinah, ia turun dari sepedanya dan duduk di samping Marsinah merapikan sedikit tali sepatunya

"Marsinah tumben nggak sama Aliah?" Tanya Danur basa basi

"Oh itu mmmm gapapa lagi pengen jalan aja" Marsinah sebenar nya berbohong, gak mungkin dia memberi tahu kan bahwa dia dengan Aliah sedang marahan hanya karena seorang cowok

"Ooh, capek gak?"

Sebenernya Aliah agak sedikit bingung, masa tiba-tiba Danur bertanya capek gak?

"Capek apa?" Maklum Marsinah memang sedikit lemot

"Kakinya, kalo capek bareng aja sama aku naik sepeda gratis" Danur tersenyum lebar memperlihatkan lesung pipitnya

"Oooh boleh-boleh" tidak tahu malu memang kau marsinah, harusnya jual mahal dulu lah dikit

Akhirnya hari Senin itu Marsinah dengan pertama kalinya pergi bersepeda dengan laki-laki

*19 mei 1978*

######
#####

Hi hi aduh pertama Tama author mau minta maaf nih, soalnya gk update lama bgt, soalnya author jadi anggota kpps ekhem ekhem😌😌

Jadi sibuk bgt readers. Maafin author ya, sebenernya jadi kpps tuh gak seenak yg d liat sumpah capek bgt😌😌😭

Kalo boleh pengen nyerah, tapi dah terlanjur😭😭

MY GRANDMOTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang