ROSÉ POV
Astaga!! Aku tidak sengaja menyerempet seseorang, aku turun dari mobil dengan panik, dia orangnya, terduduk meringis di atas aspal, oh astaga kakinya berdarah.
Aku segera berlari mendekat, setelah meminta tolong pada orang yang ada di sana membawa ia ke mobilku, aku dengan segera mencari rumah sakit terdekat, ini karena jennie sih ini.
Baru saja mobil kami berjalan, jennie lagi-lagi menghubungi ku, ini orang benar-benar merepotkan banget, dia yang hendak pergi ke Paris aku yang kerepotan. Huh jennie.
Setelah selesai menelpon aku menoleh ke samping, pada orang yang ku serempet tadi, kucel banget tapi tampangnya oke juga, duh kasian anak siapa sih ini.
Selama perjalanan ke rumah sakit, dia terusan bilang gapapa, lukanya gapapa. Aku jadi makin merasa bersalah, bagaimana pun itu tetap lah luka dan harus segera di obati.
Sampai nya di rumah sakit, aku langsung memanggil salah satu staf perawat yang ada di sana, untuk membantu adek yang baru saja ku serempet.
Saat pemeriksaan berlangsung aku tetap berada di sampingnya, dokter di sana bilang gapapa, ga ada yang serius, aku sedikit lega setidaknya anak orang tidak terluka parah ku buat.
Saat di perjalanan pulang, kami saling berbicara dan berkenalan, ternyata dia yang ku kira masih adek-adek, ternyata hampir seumuran dengan ku, mantap juga.
Satu lagi yang ku tau darinya, ternyata dia adalah gelandangan, ga punya rumah dan tidurnya di emperan dan di depan toko-toko orang, sayang banget mana cakep dan masih muda lagi, rugi dong.
Satu lagi pertanyaan terakhir yang ku tanyakan padanya, apakah dia udah makan apa belum ternyata belum, duh sayang nya anak siapa sih ini.
Pantas kecil begitu kelihatannya, kayaknya makanya ga teratur deh. Penasaran siapa sih ortunya, tega banget ngelantarin anak seperti ini, cakep loh ini orangnya.
Akhirnya ku putuskan bawa dia kerumah ku aja, kebetulan aku sempat masak tadi dan belum sempat memakan nya, tidak ada salahnya ku ajak dia kesana, hitung-hitung sebagai tanggung jawab ku.
Sampai di rumah, aku melihat Lisa planga-plongo, aku tidak tau apa yang dia pikirkan, lebih baik ku menyuruhnya bebersih diri, sakit mataku melihatnya kucel begini.
Setelah maid ku membawa Lisa ke salah satu kamar tamu, aku putuskan berjalan ke arah dapur dan meminta salah satu maid ku yang lain untuk menata makanan untuk kami, lauknya sedikit banyak karena aku tau Lisa pasti kelaparan.
Baru saja aku ikut menata makanan di atas meja makan, ponsel ku berdering, sudah pasti jennie lagi, jennie lagi.
Dengan malas aku meninggalkan ruang makan, untuk mengangkat panggilan jennie, jennie benar-benar nyusahin ini orang , tinggal berangkat aja ngapain ngerepotin orang lain coba.
Baru saja panggilan nya ku jawab, suara melengking jennie langsung terdengar nyaring dari sebelah sana, ini jennie ngomong ga pake perasaan apa ya.
"Jehh nanti yujin kesitu di antar manajer ku ne."
Aku mengangguk mengiyakan, kesayangan ku itu lagi-lagi di tinggal oleh nya, huhh jennie.
Setelah berbicara beberapa menit dengan jennie, aku langsung mengakhirinya dengan alasan aku mau makan.
Saat aku kembali ke meja makan, di sana sudah ada Lisa, wow kenapa ini anak cakep banget, auranya mahal banget lagi, apakah ini karena barang branded yang dia pakai.
Wahh kemana perginya si kucel tadi.
Aku mempersilahkan Lisa makan, dia sedikit malu-malu dan itu tampak menggemaskan.
"Makanlah kenapa berdiam hum, makannya hanya ingin di lihat saja kah, itu tidak akan membuatmu kenyang."ucapku terkekeh, dia tampak malu-malu.
"Kau juga makan."ucapnya, aku terkekeh lagi dan menggeser kan lauk-pauk mendekat padanya, biar dia makan sebanyak-banyaknya.
Selama makan berlangsung, dia tidak banyak berbicara, perasaan hanya aku sendiri yang sok asik, entahlah yang penting dia menanggapi dengan terkekeh dan kadang-kadang tertawa itu saja sudah lebih dari cukup.
Tapi aku rasa dia sepertinya pribadi yang cukup menyenangkan, mungkin karena masih malu-malu, dia lebih kelihatan kalem.
Hahh aku sepertinya sudah menyukai nya, selain tamvan Lisa juga sepertinya mudah menarik perhatian.
Aku tidak pernah berharap bisa bertemu dan kenal dengan seseorang sedekat ini, tetapi dengan Lisa rasanya berbeda, padahal baru saling mengenal beberapa jam yang lalu.
"Ehm nanti aku ingin mengenalkan mu dengan seseorang, btw karena kau tidak punya rumah, kau bisa tinggal sementara waktu di rumah ku dulu, aku sendirian di sini dan aku selalu kesepian."ucap ku begitu saja.
Aku tidak pernah berpikir Lisa orang jahat atau orang baik, entah kenapa rasanya aku ingin dia selalu ada di dekat ku, aku tidak pernah berpikir juga kalau ini adalah masalah emosional, hanya saja entah kenapa rasanya aku pernah menjumpai sosok seperti ini dulu.
Tapi aku lupa dimana.
Lagian kasihan juga dia menggelandang di jalan, lebih baik dia sini, aku juga sendirian.
Sekalian aku ingin mengenalkan nya dengan kesayangan ku yujin, pasti dia juga senang ada teman baru."Bunny.."baru saja kami selesai makan, pekikan kecil dari kesayangan ku tersebut sudah menggema saja.
Dia lari dengan girang ke arah ku dan aku langsung melebarkan tangan untuk menyambut nya, kemudian membawanya ke atas pangkuan ku, ahh kangen nya.
Aku bisa melihat ekspresi sedikit terkejut Lisa, tapi hanya sebentar, mungkin dia penasaran siapa anak yang berada di atas pangkuan ku.
"Lisa perkenalkan ini ryujin, kau pasti kenalkan."ucap ku, dia ngangguk kurang yakin.
Aku sedikit terkekeh, sebenarnya ini tidak perlu di tanyakan lagi, mungkin kalau orang umum lainnya pasti sudah mengenal yujin anaknya jennie, tapi Lisa mungkin kurang karena yaahh gelandangan ga mungkin main hp kan.
Lisa menyapa yujin beberapa kali, tapi bocah ku ini tampak malu-malu, ya biasa sih yujin memang seperti itu orangnya, tapi karena melihat Lisa yang sok asik banget tiba-tiba aja bocah ku ini mau mendekat dan mengakrabkan diri dengan orang baru.
Ini suatu perubahan sih, jarang-jarang loh si yujin mau, namun saat dengan Lisa entah kenapa kelihatannya juga dia lebih nyaman.
Setelah beberapa saat, aku mengisyaratkan untuk kami pindah saja ke ruang tengah, di sana lebih nyaman.
Aku sedikit khawatir karena Lisa menggendong yujin bersamanya, Lisa habis kecelakaan udah gendong anak aja, mana yujin tiba-tiba lengket banget lagi.
Saat sampai di ruang tengah, aku langsung menghidupkan televisi, ryujin dan Lisa tengah main bersama, keduanya tampak cocok aja, mungkin Lisa memang menyukai anak-anak.
Kami sudah seperti keluarga saja kwekwek.
Hi!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially The Chaelisa Era Is Ended!
Randombaca aja woy anying!! Ga ada deskripsi-deskripsi. kalau mau baca, baca aja. terus jangan lupa ninggalin jejak, biar aku itu tau kalau kamu itu ada. Satu lagi minimal follow dong!! ✧ jangan lupa bintangnya✷