ROSÉ POV
Hampir satu bulan sudah Lisa di rumah ku, sedangkan yujin dua Minggu yang lalu juga sudah di jemput jennie, kucing betina itu terlalu keasikan di Paris sampai melupakan anaknya di sini.
Selama satu bulan ini Lisa lumayan banyak berubah, mulai dari badannya yang sedikit lebih berisi, sudah makin terusan dan tidak kucel lagi.
Dalam dua Minggu ini juga akhirnya ku tau kenapa dan mengapa Lisa bisa menggembel di jalanan, dari ceritanya lucu sih menurutku, tapi itu bagus juga untuk menjadi pelajaran untuk nya.
Dan yang paling terpenting adalah, di dalam satu bulan ini juga, aku dan Lisa resmi berpacaran, aku tidak peduli kalau ini terlalu cepat, nyatanya aku menyukai dan mencintai Lisa dan begitu juga dengan nya.
Lalu apalagi, aku tidak sanggup menunggu lebih lama, jika sudah ada di depan mata lalu menunggu apalagi, aku menerima Lisa apa adanya, aku menerimanya dengan senang hati, bahkan menanggung semua biaya hidup nya, toh aku kaya dan itu tidak akan mengurangi sedikitpun harta ku.
"Sayang hari ini kau akan ke kantor."ucapnya dengan suara seraknya, baru bangun tidur.
"Iya baby, jennie membuat masalah di kantor, aku harus ke sana."ucap ku, Lisa memeluk ku dari belakang sambil mendusel-ndusel di leher belakangku.
"Mandi dulu sana, baru kita sarapan."ucap ku menghentikan kebiasaannya itu, ya ini udah mulai jadi kebiasaan nya sekarang.
"Morning kiss dulu sayang."ucapnya. Satu kecupan di bibirnya, dan dia langsung beranjak dengan sumringah.
Setelah kami memiliki hubungan, Lisa lebih terbuka dan tidak terlihat canggung lagi, bahkan sekarang aku sudah mulai tau bagaimana sifatnya.
Setelah beberapa menit, dia turun dari kamar kami sambil bersenandung kecil, saat mendekat ke arah meja makan dia berhenti terlebih dahulu, memberi ku satu kecupan.
Ah manisnya sayang ku, aku meletakkan sarapannya di atas piringnya, dia selalu tampak ceria dan menggemaskan.
"Sayang yujin kapan kesini lagi."tanya nya, aku menggeleng tidak tau.
"Aku tidak tau, nanti aku bertemu dengan jennie dan meminta untuk membawanya ke sini, kau sepertinya akrab sekali dengannya."ucap ku dia mengangguk sambil mengunyah makanan nya.
"Yujin itu menggemaskan, dia pintar dan lucu, siapapun pasti suka dengannya." Aku mengangguk mengiyakan.
"Kau ada kegiatan apa hari ini."tanya ku lagi.
"Tidak ada, niatnya sih mau latihan menembak di halaman belakang."ucap nya sambil mengunyah.
"Jangan sampai kelelahan ya baby."ucap ku dia mengangguk dan menggenggam tangan ku.
"Makannya, kau jangan terlalu lama di kantor, aku selalu terlalu cepat merindukan mu, pengalihan yang tepat untuk ku agar tidak mengingat mu, aku harus mempunyai kegiatan meski membuat ku lelah."duh, Lisa ini benar-benar pandai berkata manis.
Kayak gini kan kerjaan ku di kantor ga akan habis-habis, toh aku sudah terpengaruh dengan ucapan manisnya ini.
"Pandai banget ya berkata manis."ucap ku, dia terkekeh sambil mengecupi telapak tangan ku.
Setelah bincang-bincang sedikit lama dan saling menggoda, akhirnya ku putuskan berangkat sekarang ke kantor, kacau banget kalau udah jennie berulah di perusahaan.
Sebenarnya males pergi kesana, pengen nya sama Lisa aja disini, udah kena rayuan manisnya aku.
Di perjalanan menuju perusahaan, jennie ga henti-hentinya menghubungi ku, benar-benar membuat ku pusing, ini anak masalah nya apalagi sih.
Dulu dia pernah membakar agensi nya sebelum pindah ke agensi ku, alasannya karena dia merasa tidak mendapatkan keadilan terhadapnya, mungkin kalau tidak ada aku waktu itu, kayaknya jennie sudah menua sih di buy.
Banyak lagi kekacauan yang aneh pernah jennie buat, dan itu selalu merepotkan ku, untung aku adalah sahabat yang baik.
Aku baru saja tiba di kantor, sekretaris ku wewen tergopoh-gopoh datang menghampiri.
"Duh sajangnim kenapa baru datang, itu si Jenjen udah ngamuk di ruangan anda."ucapnya, aku hanya mengangguk.
Ini udah ga asing lagi sih sebenarnya, tingkah jennie memang kayak gitu, tua di umur tapi tingkah laku melebihi anak kecil yang tantrum.
Aku melangkah ke arah ruangan ku, ada wewen ngikut di belakang, wajah nya tampak panik, saat pintu ruangan ku di buka, seperti biasa jennie sudah mengamuk parah, sofa, meja kerja ku sudah ga berada di tempatnya lagi.
Aku hanya bisa menghela nafas panjang melihat itu.
"Sekalian saja terus dengan laptop ku itu juga, habis ini langsung aku kirimkan bill nya ya."ucap ku saat ia ingin juga membanting laptop ku yang di atas meja.
Jennie menoleh cepat ke arah ku, wajahnya cemberut dan memerah.
"Kenapa baru datang sekarang, aku udah lama nunggu loh."ucapnya merengek.
Aku tidak mau menanggapi nya, ku isyaratkan pada Wendi untuk memanggil staff office untuk membereskan ruangan ku segera.
Pusing banget ini kepala melihat kekacauan yang di perbuat oleh jennie. Bayi tantrum itu.
Aku menarik lengan jennie untuk keluar dari ruangan, biar di bersihkan dulu kapal pecah yang di perbuat nya tersebut.
Dan di sinilah kami berada, di ruangan sebelah ruang kerja ku, biasanya ini tempat kami melakukan rapat evaluasi pada para artis dan idol di perusahaan ku.
Aku menatap jennie yang berada di depan ku, masih merengek ga jelas dia. Bahkan rambutnya juga ikut di acak-acak oleh nya, duh apa sih masalah ini anak.
"Sekarang ada apalagi Jen."ucap ku, dia masih merengek saja.
"Jongin, dia mutusin aku huuaaa."
Duh pusing banget deh kepala, baru aja beberapa hari yang lalu pulang dari Paris, honeymoon, sekarang udah putus saja.
"Udahlah kenapa nangisin dia kayak gitu sih, ntar lagi saja, kau sudah mendapatkan yang baru."ucap ku, dia berhenti merengek sebentar.
Mungkin lagi berpikir, kalau aku ada benarnya juga, sifat jennie memang gini, labil.
Udah membuat kerusuhan di perusahaan ku, menghancurkan ruangan ku, mengganggu waktu ku, padahal masalahnya hanya karena putus dengan si bangsat jongin, aku yang kena imbasnya.
Setelah berbincang-bincang dan menasehati jennie sebentar, akhirnya ku putuskan balik ke ruangan ku, jennie juga sudah pergi karena katanya dia ada pemotretan sebentar lagi.
Aku benar-benar capek mengurusi anak satu itu, ada yang minat kah.
Aku sudah kembali ke ruangan ku, begitu aku masuk ke dalam, ternyata sudah rapi, semuanya sudah kembali seperti semula, saat aku ingin duduk suara notifikasi dari ponsel ku berbunyi, ada pesan masuk dan itu dari Lisa ku.
"Sayang jangan merindukan ku, karena aku lebih merindukanmu, I love You."
Duh manisnya sayang ku, kan jadi pengen pulang, tapi tidak bisa kerjaan ku masih menumpuk, ah sayang sekali.
Hai!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially The Chaelisa Era Is Ended!
Randombaca aja woy anying!! Ga ada deskripsi-deskripsi. kalau mau baca, baca aja. terus jangan lupa ninggalin jejak, biar aku itu tau kalau kamu itu ada. Satu lagi minimal follow dong!! ✧ jangan lupa bintangnya✷