8. Beruang dan Racun

58 7 1
                                    

Sementara itu di sisi lain terlihat Vanesha yang saat ini sedang berjalan menyusuri jalanan di kota Khisfire yang sangat ramai.

Gadis berjubah merah itu tentu saja sudah menemukan sebuah penginapan biasa yang bisa mereka berenam tinggali nanti.

Memang tidak mewah, namun penginapan tersebut sangatlah bersih dengan fasilitas yang lengkap plus harga-nya yang sangat terjangkau.

So...why not?



Setelah memesan sebuah kamar yang cukup luas dan besar di penginapan tersebut, Vanesha kini memutuskan untuk berkeliling kota Khisfire.

Siapa tau dia bisa bertemu dengan salah satu temannya bukan?

Karena lapar, gadis bersurai dark blue itu tentu saja membeli beberapa makanan yang dijual di kedai tepi jalan.


"Terima kasih paman." Ujar Vanesha sambil menyerahkan sejumlah koin untuk membayar roti hangat yang ia beli dari pedagang tersebut.

"Sama-sama Nona." Ujar si pedagang sambil tersenyum ramah.

Sementara Vanesha yang melihatnya sontak membalas dengan senyuman simpul, sebelum akhirnya gadis berjubah merah itu kembali melanjutkan acara jalan-jalannya.

"Ahmp~"

Vanesha kini bersenandung senang sambil memakan roti hangat dengan selai blueberry yang ia beli tadi.

Langkah-nya lalu berhenti di sebuah jembatan melengkung diatas sebuah sungai yang lumayan besar di kota tersebut.

Iris Hazel miliknya menatap kearah aliran air sungai yang kini mengalir dengan deras di bawah-nya.




"Hm...apa akan terjadi hujan malam ini?" Gumam Vanesha sambil menatap aliran air sungai yang lumayan deras.

Angin berhembus dengan lembut yang mana membuat surai dark blue miliknya sedikit bergoyang karenanya.

Vanesha lalu menghabiskan roti di tangannya sambil menatap aliran sungai di bawahnya saat ini dalam diam.

Jembatan tempat-nya berada saat ini lumayan ramai dilalui oleh penduduk kota tersebut yang berlalu lalang kesana-kemari.

Setelah beberapa menit menikmati suasana di jembatan tersebut yang menenagkan, kini Vanesha memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut untuk mencari keberadaan salah satu temannya saat ini.







"ADA ANAK KECIL YANG HANYUT DI SUNGAI!!!"


Langkah Vanesha sontak terhenti, gadis berjubah merah itu spontan langsung menatap kembali kearah aliran sungai di bawah jembatan tempat ia berada saat ini.

Seketika iris Hazel miliknya dibuat terbelalak tak percaya saat melihat seorang anak perempuan yang kini henyut di sungai tersebut bersama dengan seekor anjing yang hanyut lebih dulu dari anak kecil tersebut.

Dapat ia lihat pula beberapa warga kota tersebut yang kini berteriak panik di dekat sungai tersebut saat melihat ada anak kecil yang hanyut di sungai bersama seekor anjing.


Bahkan orang-orang yang ada di jembatan bersama dengannya saat ini juga terlihat panik saat melihat anak kecil tersebut.

Iris Hazel miliknya lalu terpaku pada seorang wanita yang kini berlari di pinggir sungai sambil menyerukan nama si anak kecil tersebut yang sepertinya merupakan anak wanita itu, dengan wajah yang terlihat panik dan air mata yang mengalir dengan deras membasahi wajah si wanita.




"SESEORANG KUMOHON TOLONG ANAKKU!!"

Wanita tersebut tentu saja terus berseru dan meminta tolong pada orang-orang yang ada di dekat sungai tersebut, namun tidak ada seorangpun yang mau menolong anak kecil itu.

Change the PlotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang