Malam harinya...
Terlihat enam sekawan yang kini berada di kamar penginapan yang Vanesha pesan siang tadi.
Kebetulan sekali tadi mereka berenam bertemu di jalan kota, dan tentu saja mereka dibuat terdiam saat melihat gadis berjubah merah itu dalam keadaan basah kuyup seakan baru tercebur ke sungai.
Yah..emang kecebur ke sungai sih:v
Lalu setelah mendengar penjelasan Vanesha yang katanya memang sengaja menceburkan dirinya sendiri ke sungai untuk menolong seorang anak kecil dan seekor anjing.
Mendengar cerita gadis itu tentu saja membuat mereka berlima terdiam sebelum akhirnya mereka mengangguk paham.
Ok, kembali ke waktu sekarang...
Setelah mereka berenam mandi dan membersihkan diri secara bergantian, plus sudah mengenakan pakaian mereka tentunya...
Kini mereka berenam berkumpul di dalam kamar penginapan tersebut yang memang cukup luas dan lumayan besar untuk menampung mereka semua.
Kamar penginapan tersebut memiliki dua kasur yang muat untuk 2 bahkan 3 orang(kalau tidur berdempetan), sebuah sofa panjang dan sofa tunggal, kursi kayu dan meja, sebuah lemari, kamar mandi, dan tentu saja lampu.
Terlihat Isabella yang kini duduk di sebuah sofa tunggal dengan kaki yang disilangkan, gadis bersurai putih tersebut sedari tadi terlihat terus mengosok punggung tangan kirinya dengan sapu tangan, dan jangan lupa dengan ular putih yang kini bertengger di leher gadis itu(kayak ular-nya Iguro Obanai dari KNY:)
Ngomong-ngomong soal ular tersebut...awalnya kelima temannya tentu saja dibuat terkejut bukan main saat melihat ular putih tersebut yang bertengger dengan nyaman di pergelangan tangan Isabella.
Ditambah saat mendengar penjelasan Leony kalau ular tersebut merupakan salah satu jenis spesies ular paling berbisa yang ada di dunia cerita ini, dan karena hal tersebut mereka berlima tentu saja langsung menyuruh Isabella untuk membuang ular beracun tersebut karena dianggap berbahaya.
Namun karena Isabella yang agak keras kepala membuat gadis itu menolak perkataan kelima temannya itu untuk membuang ular yang ia selamatkan tadi secara mentah-mentah.
Isabella juga mengatakan kalau ular tersebut tidaklah berbahaya kalau sedang tidak dalam keadaan yang terancam, jadi dengan berat hati mereka menerima keputusan tersebut asalkan ular tersebut selalu bersama Isabella maka mereka berlima akan aman-aman saja.
Lalu di sofa panjang di sebelahnya di duduki oleh Hildya yang sedang memisahkan tanaman obat miliknya, dan Leony yang terlihat sedang mengeringkan surai panjangnya dengan handuk.
Kemudian ada Yuu yang duduk di pinggir kasur sambil mengeringkan surai hitamnya juga, lalu di kasur sebelahnya terlihat Vanesha yang sedang membantu menyisir surai blonde milik Putri yang duduk di lantai di bawahnya.
"Btw...Bell, kenapa dari kita bertemu tadi kau terus mengosok punggung tanganmu seperti itu?" Tanya Yuu yang akhirnya buka suara untuk bertanya karena agak penasaran.
Sementara Isabella yang ditanyai seperti itu sontak menghentikan aktivitasnya, dan menoleh kearah Yuu yang bertanya barusan.
"Ah...yah..aku tadi tidak sengaja menyentuh benda yang menjijikkan, jadi aku harus memastikan kalau tanganku kembali bersih dan tidak ditempeli oleh kuman." Jelas Isabella yang kembali menggosok punggung tangannya dengan tenang.
Sementara kelima temannya yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk paham, dan memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut.
Setelah dirasa punggung tangannya sudah bersih, Isabella lalu membuang sapu tangan tersebut ke tempat sampah di dekat sofa yang ia duduki saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change the Plot
RandomBerawal dari enam remaja putri yang sedang menonton sebuah film Romansa Kerajaan, malah membuat mereka berakhir masuk kedalam cerita tersebut karena merasa kasihan dengan karakter NPC yang memiliki akhir yang sadis. Akan kah enam sekawan itu bisa me...