#1 Sang Rembulan

41 21 0
                                    

Bruk!
"Aduh.." ucapku sembari sesekali mengelus sikutku yang kesakitan.

"Waduh, maaf ya aku gak sengaja. Kamu gak apa-apakan?" Tanya seorang perempuan yang pada saat itu berada di hadapanku, dan sepertinya dirinyalah yang barusaja menabrakku.

"Aish! Punya matakan!? Dipakai kalau buat jalan!" Bentakku setelah itu pergi meninggalkan perempuan itu tanpa memikirkan perasaannya.

.....

Ditengah perjalanan berlangsung, tiba-tiba datang Rembulan yang mencari namaku, terlihat jelas mukanya kesal menahan amarah. (Guys Rembulan itu nama orang ya♡).

"Zevran!" Teriaknya yang membuat seluruh murid dikelas menjadi diam karenanya.

"Apa?" Tanyaku dengan tatapan melawan. Dirinya pun menghampiriku dan menarik secara paksa tangan kananku.

"Ikut gue." Suruhnya. Diriku segera menepisnya dan mulai tak bisa menahan amarah yang sudah kutahan sejak tadi.

"Maksud lo apaan ya? Asal nyuruh gue untuk ikut gitu aja!" Ucapku dengan tatapan kesal.

"Lo tau, cewek yang tadi lo marahin?" Tanyanya.

"Hm, ngapa? Itu juga bukan urusan lo kan." Jawabku tetap dengan tatapan dan posisi yang sama seperti tadi.

"Itu temen gue!" Kesalnya.

"Terus? Gue harus bilang-

"Gak! Pokoknya sekarang juga lo harus harus minta maaf sama dia!" Suruhnya.

"Dih! Ogah amat." Ucapku tak menerima suruhannya.

"Zevran!" Teriaknya sekali lagi, yang hampir membuat kupingku tuli.

"Heh! Bisa gak, kalau teriak tu jangan dideket gue bego! Kuping gue hampir tuli nih!" Bentakku.

"Alhamdulillah sih kalau gitu." Ledeknya yang setelah itu pergi begitu saja.

(⁠'⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

"Zev?" Panggil Naza yang membuatku tersedak.

"Hm, apa?" Sautku sembari melahap bekalku kembali.

"Kalau boleh tahu, tadi ada apa sih kok rame banget dikelas lu?" Tanya Naza kepo.

"Biasa... Sang Rembulan." Jawabku.

"Lah? Kok bisa? Lu emang ada masalah apa sama dia?" Tanya Naza lagi dan lagi.

"Gue gak sengaja marahin temennya." Jawabku sembari menatap sekeliling kantin pada saat itu.

"Alamak... Kok bisa lu marahin, emang temennya salah apa sama lu bro?" Tanya Adit.

"Biasalah, perempuan mana ada yang jalan gak oleng, pasti akhir-akhirnya yang jadi korban orang lain." Jawabku sembari kesal mengingat hal itu, "Udah gitu badannya berat banget lagi." Lanjutku. Entah apa yang mereka pikirkan tiba-tiba saja tertawa terbahak-bahak, "Lucu dari mananya woy!" Bentakku.

__________

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-The End-




Collection Of Teen Stories [SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang