School Time...
Semua murid berhamburan menuju kelas mereka masing-masing, termasuk diriku Amelia Nadhira Abigail. Sesampainya dikelas akupun segera mengambil buku ikrar karena hari ini adalah jadwalku untuk memimpin ikrar.
"Guys! Yuk ikrar!" Suruh ketua kelasku yang namanya Gevano Ezra Danendra, Gevano ini memang terkenal galak jika waktunya serius, tapi dirinya juga bisa diajak bercanda kok.
Semua murid kelasku pun keluar dan berbaris seperti biasa untuk melaksanakan ikrar. Setelah selesai ikrar kami kembali masuk kekelas untuk melaksanakan hal-hal seperti normalnya murid-murid sekolah.
.....
"Weh, pren." Panggil teman kembarku yang bernama Tiara Amora Bella dan Tyas Amira Lamoza.
"Apalah... Ngagetin aja." Sebalku.
"Lagi ngapain tuch?" Tanya Tiara padaku.
"Baca buku." Jawabku singkat.
"Iya tahu itu mah baca buku, maksud Tiara tuh, lunya baca buku judul apa?" Tanya Tyas membetulkan.
"Mau tau yak. Kepo, udahlah dari pada kalian banyak tanya mending ikut gue aja ke ruang guru." Ajakku.
"... Ok deh boleh. Kita juga boring dikelas gak tau mau ngapain." Setuju Tiara, "Ikut gak lu?" Lanjutnya bertanya kepada saudara kembarnya itu.
"Boleh."
.....
Kamipun keluar kelas dan mulai beranjak menuju ruang guru, ditengah perjalanan Tiara yang sedari tadi memainkan ponselnya tiba-tiba saja menyentilku dari belakang.
"Why?" Sautku.
"..." Tiara dan Tyas tak menjawab apapun, melainkan mereka malah asik ketawa-ketiwi sendiri.
"Heh!? Kenapa sih!?"
"Lu kagak nyadar kah pren?" Tanya Tyas padaku.
Akupun bingung, "Maksud?"
Tyas pun menunjuk kearah lapangan Sepak Bola yang terdapat sesosok lelaki tinggi dan memakai jersey olahraga itu. Gilang Raya Kanagara, dirinya adalah mantan pacarku, yang pada saat itu aku dan Gilang sempat berpacaran namun tidak lama kemudian kami berdua putus karena dirinya harus fokus sekolah terlebih dahulu. Termasuk diriku.
"Lu gile ya, kagak usah nunjuk-nunjuk gitu ngapa sih." Omelku kepada Tyas.
"Ehem-ehem ada yang salting tuh." Sindir Tiara.
"..."
"Iya tuh." Lanjut Tyas.
"..."
"Cie... Dilirik nih." Sindir Tiara lagi dan juga Tyas yang sedari tadi tertawa geli.
"Apanya sih!?" Tanyaku yang tak mengerti apa-apa.
"Jangan sok polos deh Mel." Jawab Tyas, "Ituloh... Lu liat sendiri." Lanjutnya sembari mencoba mengarahkan kepalaku kearah lapangan.
'Mampus dah. Awas aja lu Tyas, Tiara.' batinku geram sembari menahan malu.
('∩。• ᵕ •。∩')
Beberapa menit aku dan Gilang saling bertatapan satu sama lain dengan kecanggungan yang menyelimuti kamu berdua.
'Aish... Gimana nih... Gue gak bisa lepas natapin dia terus...' batinku.
"Ehem-ehem." Ucap Tiara memudarkan tatapanku, "Udahlah kalau memang masih suka bilang aja." Lanjutnya.
"Iya gak usah gengsi sama perasaan sendiri Mel." Jelas Tyas.
"Alah mboh. Serah!" Ucapku yang setelah itu berjalan lagi menuju ruang guru yang sudah berjarak dekat dengan keberadaanku saat ini. Dalam perjalanan diriku hanya bisa merenung memikirkan hal-hal yang tak seharusnya kupikirkan lagi. 'Emang iya gue bisa? Lagian Gilang udah jelas-jelas minta putus karena mau fokus sekolah dulu, mana mungkin gue maksa dia buat minta balikan lagi. Tapi jujur dibalik keraguan ini, gue sebenernya kangen sama lu Gil.' batinku.
___________
-The End-
KAMU SEDANG MEMBACA
Collection Of Teen Stories [SEASON 1]
RandomBeberapa bab akan memunculkan kisah-kisah yang memang terjadi secara realistis dan juga mencengangkan bagi pembacanya. Kumpulan Cerita Pendek Oleh KHALILAREZQY. -------------------(SU) HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG. (🌟) : bonus Vidio, PhotoCar...