"Allegra!" Teriak seseorang dari kejauhan yang menurutku familiar. Akupun menoleh untuk memastikan siapa yang baru saja memanggilku.
"Verity? Kenapa?" Tanyaku kepadanya yang sudah berjarak lumayan dekat dengan keberadaanku sekarang.
"Butuh gue bantu gak bawa bukunya?" Tawar Verity yang sedari tadi melihatku kesusahan membawa buku mapel.
"... Boleh." Setujuku, "Nih, makasih ya." Lanjutku sembari memberikan semua buku yang kubawa kepada Verity.
"Lah!? Eh-eh kok-
"Katanya mau bantu." Candaku licik.
"Ya tapi gak gini juga lah Al..." Omel Verity, "Tau gitu lu kagak usah gue bantu tadi." Lanjutnya sembari sedikit mengeluh.
"Salah siapa." Ucapku dan setelah itu pergi meninggalkan Verity.
.....
Selama aku berjalan menuju kelas, kadang aku tertawa sendiri saat mengingat hal yang baru saja terjadi.
'Sumpah deh, lucu banget reaksinya Verity gue kerjain.' batinku geli.
Tetapi tawaku tidak bertahan lama setelah tidak sengaja menatap seseorang yang membuatku merasakan sakit hati yang dalam karena masa lalu. Dirikupun segera memalingkan tatapan kearah lain walaupun aku tahu jika dirinya sudah peka dengan keberadaanku saat ini. Tak henti-henti aku mencari cara agar bisa kabur darinya, tapi sayangnya semua itu sia-sia dirinya sudah terlebih dahulu menghampiriku.
"Allegra." Panggil kak Javas kepadaku yang saat ini sudah berada persis disampingku.
Akupun perlahan membalikkan badan kearah kak Javas berada, "...Ke-kenapa kak?" Tanyaku canggung.
"Kamu udah makan?" Tanya kak Javas balik yang membuatku bingung harus menjawab bagaimana karena sebenarnya diriku belum makan dan aku sangat mengerti jika kak Javas tahu aku belum makan pasti dirinya akan memaksaku makan bersamanya.
"Udah." Jawabku terpaksa berbohong.
"Beneran?" Tanyanya lagi memastikan.
"Iya.." jawabku.
"Ya udah kalau gitu kakak kekantin dulu ya." Ucapnya kepadaku setelah itu berjalan kembali menuju kantin. Sebenarnya diriku sedikit menyesali hal yang baru saja terjadi, namun dirinyalah yang memaksaku melakukan hal ini.
.....
"Guys! Bu Jessy mau sampai kekelas kita! Cepet-cepet duduk rapi!" Teriak Nathalie kepada seluruh murid kelas.
Cklek! (Suara pintu terbuka)
Semua murid fokus belajar tak terkecuali diriku, sesekali aku disuruh untuk menjawab pertanyaan yang tertera dipapan tulis karena aku sibuk mengobrol dengan Verity sendiri. Tak berselang lama dirikupun merasa ingin ketoilet untuk buang air kecil.
"Bu Jessy!" Panggilku sembari mengangkat tangan, "Saya ijin ketoilet ya bu?" Lanjutku meminta izin.
"Ya silahkan, jangan lama-lama ya." Ucap Bu Jessy memberikan izin.
"Baik bu."
.....
Ditengah perjalanan menuju toilet tiba-tiba terdapat segerombolan geng Kak Alice yang menghadangku. Merekapun lantas mendekat kearahku.
"... Kenapa ya kak?" Tanyaku.
"His, pake nanya." Remeh mereka.
"Gue kasih tahu ya, jangan pernah deket-deket sama pacar gue. Kalau enggak entar lu bakal tahu akibatnya." Jelas kak Alice mengancamku, dan setelah itu pergi disusul gengnya dari belakang. Aku yang tahu maksud dadi perkataannya terdiam sejenak.
'Bener kata kak Alice, gue seharusnya enggak usah lagi deket-deket sama kak Javas, lagipula dia udah ada yang punya, cukup sampai disini gue menderita, ini udah seharusnya gue move on.' batinku sembari menahan tangis.
__________
-The End-
KAMU SEDANG MEMBACA
Collection Of Teen Stories [SEASON 1]
SonstigesBeberapa bab akan memunculkan kisah-kisah yang memang terjadi secara realistis dan juga mencengangkan bagi pembacanya. Kumpulan Cerita Pendek Oleh KHALILAREZQY. -------------------(SU) HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG. (🌟) : bonus Vidio, PhotoCar...