part 19

3 1 0
                                    

"Aku telah memutuskan bahwa aku tidak akan pernah meminum darah kalian apapun yang terjadi. Aku bersumpah aku tidak akan meminum setetes darah manusia apalagi teman ku" Tegas Yeova
"Apa maksudmu! Kau gila! Kau bisa mati! Kau tega mati di hadapan kita? Aku gk mau tau kau harus meminum darah kita! " Tegur Bima
"Aku tidak peduli aku tidak mau kehilangan sisi manusiawi ku hanya karena setetes darah! Aku tidak akan pernah melakukan itu hanya untuk memuaskan nafsuku akan darah!" Tukas Yeova
"Lalu kita harus apa kau bisa mati kapan saja kalau begini caranya! Kai harus minum darah! Aku tidak peduli jika kau menjadi vampir seutuhnya sekalipun karena meminum setetes darah manusia. Bahkan meski kau kehilangan sifat manusiawimu kau tetap teman kami! " Desak Bima yang membuat Yeova terkekeh membuat Bima semakin gila melihat temanya yang tetap teguh akan pendiriannya. Ia mulai merasa frustasi untuk meyakinkan Yeova.

"Lalu bagaimana jika aku benar benar kehilangan akal sehat ku dan lebih memilih memuaskan nafsu ku untuk meminum habis semua darah kalian sampai mati seperti vampir lain? Lebih baik aku mati daripada hidup menjadi vampir yang haus akan darah! " Beber Yeova sambil terkekeh dengan air nata yang berlinang. Ia sudah muak dengan hal yang terjadi. Ia benci pada dirinya sendiri.

"Kau gila! Kau tega meninggalkan kami huh!? " Bentak Bianca
"Kau tidak boleh menyerah begitu saja! Pasti ada cara yang lain!" Ucap Liana
"Cukup! Kalau memang itu yang kau inginkan mati saja sana! aku sudah muak mendengarkannya! " Marah Bima pergi menahan air matanya.

Ucapan Bima membuat semua orang tersentak kaget tidak percaya dengan perkataan yang Bima ucapkan.
"Bima tunggu kau tidak boleh seperti itu! " Teriak Arka mengikuti Bima

"Opak! Bang Bima tidak bermaksud seperti itu ia hanya kesal saja jangan dimasukin hati ya? " Ucap Felicia berusaha menghilangkan kesalahpahaman
"Tidak Bima benar aku memang pantas mati! Aku benci diriku sendiri!" Lirih Yeova
"Tidak! Kau tidak boleh mati. Kau sahabat kami. Kami tidak mau kehilangan sahabat lagi. Pokoknya kau tidak boleh mati. Aku akan cari cara menyembuhkan mu" Ucap Liana

"Aku tidak ingin mengorbankan siapapun lagi untuk hidupku. Sudah cukup! Karna ku ken telah mati. Lebih baik aku mati daripada membuat semua orang menderita! " Tegas Yeova
"Tidak, kita bisa mencari solusi lain. Aku tidak akan kehilanganmu begitu saja! Lagipula itu bukan kesalahanmu! Ken mati demi menyelamatkan nyawamu. Ia pasti sedih jika kau mati karenanya, oleh karena itu ia menyelamatkan mu. Sama seperti yang kau lakukan sekarang bukan? Kau sedih jika kita mati karena mu. Kita juga sedih jika kau mati" Ucap Liana
"Cukup ken yang meninggalkan kita kau jangan pergi menyusulnya juga! Lagipula kau tidak  mungkin kehilangan akal sehat mu hanya karena setetes darah manusia! " Ucap Felicia

"Percuma! Aku tak ingin hidup sebagai monster yang merugikan orang yang kusayangi. Aku tidak mau menjadi seperti ini! Andai aku lebih kuat lagi dan melindungi kalian" Lirih Yeova
"Aku takut,Biarkan aku pergi untuk selamanya. Dengan begitu aku tidak akan merugikan kalian lebih jauh" Lirih Yeova dengan air mata berlinang
"Aku tidak bisa. Aku akan berjuang untukmu, meskipun kau tak ingin berjuang untuk dirimu sendiri." Tegas Felicia yang juga ikut pergi menyusul Bima untuk kembali dan mencari solusi bersama. Setelah melakukan perdebatan yang sangat lama merekapun memutuskan untuk mencari cara untuk menyelamatkan Yeova.

Dibalik hal tersebut Rekan Yeova yang pernah melaporkan keberadaan teman manusia Yeova pada Calista, Mulai melakukan rencana nya. Sebelum hal tersebut, setelah Tekan Yeova melihat Calista di bawa pergi oleh para bawahannya karena pingsan merasa kesal dengan apa yang terjadi. Ia yang selama ini merasa iri dengki pada Yeova yang mendapatkan hak spesial dari Calista dan selalu diperhatikan oleh Calista membuatnya iri. Ia juga ingin diperhatikan dan dipuji oleh Ratunya. Ia sangat terobsesi akan pujian yang diberikan oleh Ratu padanya. Ia semakin kesal pada Yeova karena ia selalu menolak pujian dan perhatian yang diberikan. Ia selalu berusaha terlihat baik didepan Ratunya dan berusaha menjatuhkan Yeova. Setelah melihat bahwa Yeova memiliki teman manusia disaat itulah pikiran liciknya muncul. Tapi setelah melihat ratunya dikalahkan ia semakin kesal dan semakin benci pada Yeova. Ia merasa Yeova telah berkhianat pada Calista dan ia pun merencanakan untuk membunuhnya setelah melihat Yeova dalam keadaan sekarat. Ia pun pergi dan membawa senjatanya dan mulai melancarkan aksinya untuk membunuh Yeova dan teman-temannya.

Disisi lain Yeova yang terbaring terkulai lemas di pangkuan Liana yang sedang mengobati luka Yeova dengan Bima dan Arka yang memperhatikan dengan seksama melihat sekitar mencegah vampir datang kembali. Bianca dan Felicia sedang memikirkan cara memulihkan Yeova tanpa menggunakan darah manusia maupun darah Calista. Felicia sempat terpikirkan bagaimana jika ia memberikan liontin nya untuk Yeova sementara untuk memulihkannya tapi itu tidak berhasil liontin itu tidak beraksi setelah dikalungkan di leher Yeova. Bianca juga mendapat ide bagaimana jika Felicia menggunakan kalung tersebut dan menyembuhkan Yeova seperti melakukan trik sihir. Tapi itu juga percuma ia mencoba berbagai pose penyembuhan dan mantra abal abal seperti lagu mbah dukun baca mantra tapi tetap tidak berhasil. Mereka berdua semakin frustasi karena tidak tau cara menggunakan mantra dan sihir atau apapun menyangkut liontin tersebut karena ia awam akan hal hal tersebut. Setelah berbagai cara digunakan bahkan gaya ala ala spiderman mengeluarkan jaringan laba laba pun tidak berpengaruh sehingga Felicia pun berdoa kepada Tuhan dengan segenap hati atas kesembuhan Yeova bersama teman temannya yang lain hingga diwaktu yang bersamaan tiba tiba Dean datang menggunakan senjata dan sihir nya menyerang.

"Dean!? Kau! Gara gara kau temanku dalam bahaya! " Geram Yeova
"Aku dari dulu selalu ingin menyingkirkan mu dan sekarang adalah waktunya! " Beber Dean dengan seringainya

Hal tersebut membuat Bima dan Arka mulai menghalangi serangan Dean dan menyerang Dean menggunakan pisau perak. Meski tidak dapat menghalangi kekuatan sihir tapi mereka bisa menghalangi serangan fisik.
Sihir yang tidak dapat dihalangi dapat dihalangi oleh Felicia dengan liontin nya. Felicia dan Bianca duduk dihadapan yeova mengerubungi Yeova agar tidak terkena satu pun serangan. Dengan kekuatan liontin yang Felicia gunakan yang menjadi sihir pelindung lingkaran melindungi mereka semua yang ada didalamnya. Felicia dam yang lain terus berdoa meminta pertolongan dan kesembuhan Yeova dengan segenap hati hingga sebuah cahaya yang sangat terang dan menyilaukan muncul yang menyebabkan....

TBC

Eterna Resurgence NocturnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang