Tujuh

3 0 0
                                    

Tujuh


Hari-hari neira berubah. Hanya keheningan dan kesepian yang ia rasakan, padahal bandung sangat ramai penduduk, namun neira tetap merasakan kesunyian itu. Neira, sedang duduk diteras rumahnya. Gemercik air hujan turun, membawa perasaan yang sulit ia jelaskan itu.

Semenjak hari itu senyum neira terasa sulit.

Besok adalah acara bulan bahasa, yang dimana dirinya akan tampil.
Neira, sedikit takut, neira first time tampil didepan banyak orang. Tapi, tidak apa. Mungkin ini adalah awal yang baik bagi neira agar bisa menetralisir rasa malunya.

Neira membuka handphonenya, sejak seminggu sudah tidak ada lagi notif itu. Notif dimana selalu muncul. Dan, sekarang neira tidak mendapatkan notif itu lagi .. Tidak ada sambutan selamat pagi meski singkat.

"Gue kenapa si ...."Gusar neira langsung menaruh handphonenya diatas meja, lalu mengacak rambutnya.

Neira hanya merasa, bukan sadar.

***

Hari ini, adalah hari dimana  dinanti-nantikan oleh semua siswa-siswi SMA Antariksa. Karna, hari ini adanya kegiatan bulan bahasa, yang dimana akan event dari bazzar dan panggung. Dan, semua murid SMA antariksa diwajibkan ikut memeriahkan kegiatan itu.

Dresscode neira sangat cantik, dengan gaya rambutnya yang ia hias dengan pita untuk sebagai pemanis.

Ditambah dengan balutan makeup, membuat semua orang tidak percaya kalau itu adalah neira. Gadis itu sempat tidak percaya diri, namun ia terus diyakinkan oleh mama nya agar tidak insecure.

Neira sedang berlatih sebelum tampil. Agar semuanya sempurna.

"Oh iya ra. Lagu yang bakal kita bawain itu berduet. Gue udah minta tolong baskara buat jadi partner duet lo."

Neira yang sedang meminum tersedak. Ia terkejut. Baskara? Mantannya?

"K--kak ba--baskara?

"He'eh"

Ya tuhan ...

***

Acara sudah dimulai, penampilan diisi sesuai urutan. Neira berada diurutan ke -10. Neira berharap ketika ia tampil semua mata penonton harus merem hanya kuping saja yang terdengar. Neira malu.

Mata neira mengendarkan pandangannya seolah mencari seorang. Nyatanya memang iya. Namun seolah neira mengelak akan itu.

"Raaaaa"Panggil leia datang dari arah belakang sambil membawa minum.

"Leiaaa kamu dari mana aja?"Balas neira, lalu menyuruh sahabatnya agar duduk disampingnya.

Leia meminum terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari neira. "Aku habis dari kantin. Dan kamu tau, ra? Aku dan info penting banget, yang bikin kamu kayak hah"

Neira penasaran. "Apaa?kenapa??"

"Ka andre sama ayla pacaran. Kamu tau, kan? Ayla kebanggaan guru-guru,"Jawab leia semangat. Ia menggebu-gebu, sedangkan neira langsung lemas.

"Ra ..."Panggil leia karna sahabatnya itu hanya diam.

"Eee--h, iya aku tau"Jawab neira tersenyum palsu.

"Nanti, mereka mau tampil, ra."Leia memberi tahu. Neira yang sudah tau dari awal hanya menganguk sebagai jawaban.

"Kamu gapapa?"Tanya leia

Paris Van JavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang