Enam

6 0 0
                                    


Enam


Hari selasa adalah hari yang neira benci. Kenapa? Karna hari selasa ada jadwal pelajaran matematika. Dan neira termasuk kedalam murid yang membenci matematika. Karna, walaupun ia sudah mencoba tetap saja tidak bisa. Neira payah kalau soal matematika.

Dan parahnya lagi adalah ia terlambat. Untung saja satpamnya baik memperbolehkanya untuk masuk, namun tidak bagi guru mata pelajaran yang selalu datang tepat waktu. Bu susi adalah guru matematika, guru yang sangat menepati disiplin dalam hal apapun. Karna, neira telat tentu saja gadis itu akan mendapatkan hukuman dari bu susi.

Hukuman yang neira dapatkan adalah berdiri dilapangan dengan posisi hormat depan bendera, sampai habis pelajaran matematika.

"Mimpi apa yaallah aku semalem ..."Lirih neira yang sudah berada ditengah lapangan.

Beruntungnya neira adalah langit bandung hari ini sedang mendung, tidak secerah biasanya. Jadi, ia tidak merasakan matahari yang menyengat.
Namun tetap saja lelah berdiri!

Neira menatap sekeliling dengan tangan yang masih posisi hormat. Ia melihat andrean, namun cowok itu tidak sendiri melainkan dengan ayla. Ya neira tau karna ayla termasuk jajaran siswi pintar di antariksa.
Ayla adalah siswi kelas 10 IPA 1, yang namanya selalu jadi bahan contoh bagi guru-guru ketika sedang mengajar dikelas. Maka dari itu hampir semua murid antariksa mengenal ayla.

Andrean terlihat sedang asik mengobrol dengan ayla. Bahkan tawa andrean sangat lepas. Andrean memang melihat neira yang sedang dihukum, namun cowok itu pura-pura seakan tidak melihat neira. Andrean tetap berlaju jalan sambil mengobrol dengan ayla.

Dan kini mereka malah berjalan kearah lapangan. Neira pura-pura juga tidak peduli, ia fokus menghadap tiang bendera.

"Hii neira"Sapa ayla. Namun andrean tidak menyapa bahkan menatap neira pun andrean enggan.

"Hai,"Sapa balik neira tersenyum.

"Kamu dihukum kenapa?"Tanya ayla, Neira dan ayla memang saling mengenal. Namun baru kali ini ayla menyapa duluan.

"Aku kesiangan bangunnya. Jadinya terlambat deh."Jawab neira. Gadis itu menatap kearah andrean yang sedari tadi diam.

"Semangat ya ra. Oh iya, nanti pulang sekolah temuin aku dikantin, ya. Aku mau ngomongin sesuatu."

Neira bingung. "Ngomongin apa?"

"Bulan bahasa"

Neira mengangguk. "Okay"

Ayla tersenyum senang. "Makasih neira, aku duluan ya, semangat ra."Ucap ayla, sambil menarik tangan andrean. "Ayo kak andrean,"

Neira menatap adengan itu secara langsung. Namun dirinya hanya diam. Andrean dan neira menatap satu sama lain, dan andrean langsung membuang wajahnya. Neira sedih kenapa andrean jadi menjauh? Apa neira ada salah. Ia harus mengobrol dengan andrean.

Apa neira secara tidak langsung merasa kehilangan andrean?

***

Bel pulang berbunyi, murid-murid pun langsung bergegas untuk merapihkan buku. Begitupun neira, gadis itu telah merapihkan tasnya.
Sesuai janjinya untuk bertemu dengan ayla dikantin, neira langsung bergegas setelah pulang sekolah.
"Leia aku duluan ya, aku ada janji sama ayla."Ucap neira pada leia.

"Oke, yaudah aku pulang duluan ya ra."

"Iya hati-hati sayangku"Kata neira lalu keluar kelas setelah baca doa pulang selesai.

Neira berjalan kearah kantin. Letak kantin dengan kelas neira tidak terlalu jauh. Ternyata ayla belum tiba dikantin, neira pun sembari menunggu ayla, ia jajan dikantin yang masih buka. Untungnya kantin tidak langsung tutup, karna kantin tutup dijam 5 an.

Paris Van JavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang