Bulu Merindu

806 22 8
                                    


Ardo duduk di kursi kantor lobby, kayak sibuk mendata banyak berkas. Fahry masuk dengan wajah kesal...

Ardo ;
Ada apa Ri? mau nyusul Aldi makan? Kamu kesana dulu !! , ntar aku susul ... Aku suruh bikinin capcay nyemek aja .

Fahry ;
Bentar mas , aku kesel sama mereka.

Ardo ;
Kesel kenapa ? Mereka Siapa?

Fahry ;
Masak mas,,, Aldi itu kan bukan anak kecil lagi,, dia makan pakek di Suapin Handrik, dan .... Dimeja makan para tamu. Aku gak suka itu. Kayak orang pacaran ... Gak sopan itu..

Ardo ;
Lah ... Jangan terlalu dipikirkan, Aku si percaya sama Aldi, dia tetap punya batasan. Dia udah besar jangan terlalu di tekan Ri...

Fahry ;
Tapi mas ,, aku takut , mas tahu kan siapa Aldi dia kan penyuka sesama jenis , gimana dia akan berubah jadi cowok tulen kalau kebiasaan seperti itu .

Ardo mendekat ke Fahry memperpelan suaranya ;

Lantas apa yang kamu lakukan? Kamu menuruti Aldi Untuk ML sama kamu, kamu meng iyakan . Bukanya itu juga yg bikin Aldi semakin jadi Homo???

Fahry ;
Tapi mas..... Sama aku terkendali dengan aman , selalu pakai kondom,,, aku selalu kasih masukan agar dia berubah. Justru aku menuruti dia untuk ML. Hanya cara itulah agar dia tidak penasaran dan berhubungan dengan orang lain.
Kalau dia sampai berhubungan dengan orang lain,,, Handrik misalnya... Sia sia dong usahaku selama ini..

Ardo ;
Iya aku paham , tapi homo itu bukan penyakit yg gampang disembuhkan, itu adalah naluri, sebagian orang itu akan berubah jadi cowok tulen pada masanya. Tapi ada juga yang sampai tua pun tetap homo seperti aku hehe... Aku gak bisa sama cewek.
Ada juga yg jadi homo cuma buat fun fun aja... Hanya cari kesenangan semata.

Fahry ;
Trus ... Aku kudu piye mas...?

Ardo ;
Kalau saranku jangan terlalu menekannya , tapi kita tetap perhatikan mereka.. kalau di mata aku si.. Aldi gak pernah menyukai Handrik. Menurut ku lho.

Fahry terdiam , namun masih kayak orang yang memikirkan sesuatu.

"Ya udah mas ,,, aku kembali ke Caffe"
Kata Fahri sambil meninggalkan kantor Hotel.

Fahry pun tiba di Caffe ;
Ndrik , bikinin capcay nyemek dua ya,,, buat aku sama pak Ardo.

Handrik , nggak menjawab , namun dia langsung mengerjakan tugasnya...

Sambil menyincang bawang Handrik teriak ;
Ucok ,,,ambilin bakso sama sosis di Flizer, untuk dua porsi ya ,

Ucok ;
Siap Bang... Pakai ayam nggak ?

Handrik ;
Iya .. iris tipis sekalian ...

Di kesibukan mereka Fahry bertanya

"Ndrik,,, Aldi kemana? .. Namun Handrik gak menjawab , dia hanya mengelap matanya dengan tisu.

Satria ; Mas Aldi ke Villa belakang om ...

Fahry ;
Ndrik ... Kamu marah sama aku?

Handrik ;
Maaf Om .... Saya gak pernah marah sama atasan saya. Saya hanya sedih karna ada yang ngatain aku homo di depan orang banyak, di depan para tamu, padahal saya gak homo om,, dulu jadi homo terpaksa.

Fahry terdiam wajah ganteng nya itu kali ini di abaikan Handrik. Beberapa kali Fahry memandanginya namun Handrik acuh dan fokus masak.

Dalam diamnya Fahry ; ( Handrik masih marah, mungkin tadi aku terlalu keras hingga bikin dia malu, tapi itu tetap akan kulakukan sebagai peringatan. Dia harus tepati janji, aku udah menuruti kemauannya bisa ML denganku,, janjinya gak akan dekati Aldi, eh malah bikin aku emosi, )

JUTAWAN MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang