SEDANG DIREVISI
"Walaupun darah yang mengalir dalam diri kita berbeda. Arshaka dan Zanuar akan tetap menjadi keluarga, apapun yang terjadi." -Hafza
Arshaka dan Zanuar adalah keluarga tidak sedarah yang tidak dapat dipisah sejak janji suci itu diucap...
Arshaka. Siapa yang tidak mengenal keluarga yang hanya berisikan laki-laki ini? Ayah Tunggal dan delapan anaknya. Tidak ada yang tidak mengetahui tentang mereka di perumahan Pamungkas. Perumahan elit yang hanya berisikan orang-orang mampu. Tidak banyak yang tinggal di perumahan Pamungkas. Hanya sepuluh rumah yang tinggal di sana, termasuk Arshaka.
Kedelapan anak Arshaka itu adalah:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hafza Adyatama Arshaka, si Sulung dengan tingkat kesabaran paling banyak di antara anak Arshaka lainnya. Sebagai Kakak pertama di Arshaka, Hafza menjadi tempat cerita dan sandaran bagi para adik-adiknya. Tidak ada anak Arshaka yang sungkan untuk cerita padanya. Hafza bagaikan orang tua pengganti saat Zafran dan Siella pergi, entah itu bekerja atau jalan-jalan berdua.
"Kak Afza! Bang Ji sama Bang Jaja nyebur ke got!" Teriak Julian yang berlari memasuki rumah besar Arshaka dengan membawa beberapa mangga di pelukannya.
"Kok bisa?" Tanya Hafza balik panik. Hafza terdiam sebentar lalu melirik mangga di pelukan Julian, juga keadaan Julian dari atas sampai bawah yang tidak serapih saat izin pergi bermain tadi. "Kalian nyolong mangga Pak Teo lagi?" tanya Hafza Lelah.
Julian menyengir, memperlihatkan gigi-gigi susunya. "Katanya Bang Jefran lagi ngidam." Jawab Julian beralasan.
"Juju bohong Kak!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jiandra Azriel Arshaka, Pemimpin kedua dengan tingkat julid dan ketegasan yang paling tinggi di Arshaka. Walaupun Jian ini anak kedua, tapi sang Ayah memilihnya sebagai pemimpin bersama Hafza.
Ketegasan yang dimiliki Jian membuat anak-anak Arshaka yang lain takut padanya jika mereka telah melakukan kesalahan. Namun, bukan berarti Jian menakutkan setiap waktu, ia memakai ketegasannya di saat-saat tertentu. Jika, kesempatan itu tidak ada, maka, dia akan menjadi Abang paling menyenangkan di Arshaka.
"Siapa yang terakhir kali megang remot tv?" tanya Jian dingin pada anak-anak Arshaka yang duduk bersimpuh di karpet ruang tengah dengan kepala menunduk dalam. Kecuali Juan, Yasa, dan Hafza yang duduk santai di sofa.
"Ja-jaafran Bang." Jawab Jaafran sambil menganggkat tangan kanannya gemetar.
"Lo apain sampe remot rusak kayak gini?" Oke, jika Jian sudah menggunakan Lo-Gue bukan Abang-kamu, maka Jian benar-benar marah besar. Hal paling berbahaya di Arshaka.
