Happy Reading~
"Kak Afza! Jas punyanya Jaafran dimana?!""Kak! Kaus kaki hitam Juju dimana?!"
"Kak Afza! Bang Jaafran gangguin!"
Hafza menghentikan tangannya sebentar hanya untuk menghela nafasnya lelah. Daffa yang sedang goreng sosis andalannya di sebelah Hafza tertawa kecil.
"Daf, tolong lanjutin, Kakak mau kesana sebentar." Pinta Hafza yang langsung diangguki Daffa.
Hafza keluar dari kawasan dapur langsung menemukan Jian yang tengah berjalan kearahnya.
"Ji, tolong bantuin Daffa." Perintah Hafza. Jian mengangguk melanjutkan langkahnya masuk kedalam kawasan dapur.
"KAK AFZA! BANG JAAFRAN-"
"SABAR! Astaghfirullah." Habis sudah kesabaran Hafza.
Pagi ini, anak-anak Arshaka tengah bersiap untuk acara yang sudah dipersiapkan dari waktu yang lama. Ya, pernikahan Zafran dan Siella.
Baru sebagian anak-anak Arshaka yang sudah bersiap, tinggal menunggu tiga serangkai dan sarapan pagi.
"Ekhem." Deheman Hafza keluarkan, menatap malas dua orang yang tengah bertengkar di depannya.
Jefran menoleh tersenyum lucu pada Hafza. Jaafran ikut bangkit dari posisinya, melempar sepatu kain hitam milik sang adik ke sembarang arah.
Hafza menyilangkan tangannya. "Jadi? Apa yang gak ada?" tanya Hafza.
Heran, benar-benar heran, bukankah dia, Daffa, dan Yafi telah menyiapkan semuanya? Kenapa bisa hilang-hilangan?
Jaafran maju sembari mengangkat tangan kanannya. "Jas punya Jaafran dimana?"
Hafza mengedarkan pandangannya ke semua arah. Pandangannya jatuh di atas lemari putih milik Jefran.
Si Sulung Arshaka itu mengambil kursi belajar milik sang Adik, menaikinya untuk meraih sesuatu di atas sana.
Hafza berbalik sambil menenteng kain hitam yang merupakan jas milik Jaafran. Syukur atas lemari itu tidak berdebu, jadinya Hafza tidak perlu repot-repot membersihkan jas hitam tersebut.
Jaafran menyengir, mengambil jas miliknya dari tangan sang Kakak. "Makasih, Kak, hehe." Ucapnya.
Hafza yang sudah turun dari kursi mengangguk lalu menatap Jefran. "Kamu Jef?" tanyanya.
Jefran menunjuk Jaafran. "Bang Jaafran gangguin! Nyembunyiin barang-barang." Adu Jefran kesal.
Hafza beralih menatap Jaafran. "Jaaf."
"Enggak semuanya kok."
"Turun Jaaf, gabung sama yang lain jangan ganggu adik kamu." Titah Hafza sebelum meraih gagang pintu kamar adiknya.
"Kak Afza-"
"Kenapa?" potong Hafza dari luar kamar si Bungsu.
"Kaus kaki hitam Juju mana? Daritadi Juju cariin gak ada." Keluh Julian sembari menggaruk kepalanya kesal.
"Ditempat kaus kaki udah?"
Julian mengangguk. "Udah, tapi gak ada."
"Coba inget-inget lagi, terakhir dipake gak?"
Julian terdiam sebentar lalu berjalan ke arah sepatu putih yang biasanya dipakai olahraga bersama Jian dan Daffa.
"Ketemu!" Serunya senang.
Hafza tersenyum tipis. "Lain kali diinget-inget lagi. Kalau udah langsung kebawah, Kakak mau lanjut masak." Ucap Hafza sebelum akhirnya meninggalkan sang Adik yang sibuk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA : 12 Stars || TREASURE - HIATUS
JugendliteraturSEDANG DIREVISI "Walaupun darah yang mengalir dalam diri kita berbeda. Arshaka dan Zanuar akan tetap menjadi keluarga, apapun yang terjadi." -Hafza Arshaka dan Zanuar adalah keluarga tidak sedarah yang tidak dapat dipisah sejak janji suci itu diucap...