Part 7

275 32 12
                                    

Keesokan harinya, Lisa berjalan di koridor kampusnya dengan perasaan yang tidak nyaman. Semua mahasiswa dan mahasiswi yang berada disana menoleh lalu membungkuk padanya dengan hormat. Ini terjadi karena kemarin statusnya sebagai anak ratu konstruksi Asia sudah dikuak oleh Dara sendiri. Saat mendengar semua itu, para orang tua yang hadir langsung dibuat ketakutan olehnya. Kenapa? Karena mereka selalu merendahkan Lisa yang mereka anggap hanya anak buangan karena statusnya sebagai penerima beasiswa. Perundungan juga sudah biasa dia dapatkan sejak dia masih di sekolah dasar.

Tapi kini semua berubah. Dia sudah menjadi anak seorang pengusaha sukses dan memiliki seorang Kakak yang sudah membiayainya secara penuh. Tapi Lisa tidak mau Jisoo membiayai kuliahnya secara penuh. Dia ingin Jisoo membiayai kuliahnya sebatas untuk membeli buku dan makan saja. Untuk biaya kuliah bulanan, Lisa ingin dibiayai dengan beasiswa yang dia dapatkan sejak SMA.

Dulu di hidupnya yang lalu, Jisoo membiayai penuh kuliahnya. Tapi kini dia ingin memakai beasiswa yang dia dapatkan. Tentu saja dia juga merahasiakan pada Jisoo bahwa dia menjadi korban perundungan teman kuliah dan para wali mahasiswa. Juga tidak ketinggalan para dosen yang mengajar. Rasanya sakit sekali jika mengingat itu semua.

Lisa menuju kantin dan melihat Rose yang sudah menunggunya. Jam kuliah mereka kebetulan sama jadi mereka memutuskan untuk bertemu dan sarapan bersama.

"Aku lelah." Ucap Lisa.

"Tapi dengan ini gak ada lagi yang akan merundungmu Lisa ya. Terlebih sekarang semua yang ada disini sudah tahu kalau kamu anak Nyonya Park." Ujar Rose.

"Tapi aku risih melihat mereka menunduk padaku. Lagipula yang menjadi orang besar itu hanya Kakak dan Ibu tiriku." Sahut Lisa.

"Jangan menyebutnya begitu. Dara Imo kan juga menyayangimu. Anggaplah dia seperti Ibu kandungmu."

"Aku akan mencobanya."

"Lalu bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"Selama Dara Imo pulang, apa saja yang kamu lakukan dengannya?"

"Kami hanya berbelanja di mall. Lebih tepatnya Dara Eomma yang mengajakku dan membelikan aku pakaian."

"Wah enak sekali."

"Iya. Tapi itu pakaian yang cukup mahal."

"Bagi Dara Imo pasti murah. Syukuri saja. Oh iya. Lalu apa yang Dara Imo lakukan disini kemarin?"

"Kamu tahu dia kesini?"

"Aku dengar dari mahasiswi fakultas hukum dan para dosen."

Lisa menghela nafasnya. "Eomma datang untuk meminta pihak kampus mencabut beasiswaku."

"Apa?!"

"Sssstttt."

Teriakan Rose sangat keras hingga membuat seisi kantin menoleh. Mereka berdua pun langsung membungkuk sambil meminta maaf.

"Pelankan suaramu Chaeng ah." Keluh Lisa.

"Mianhae. Lalu kamu mau?" Tanya Rose.

"Sebenarnya aku gak mau. Tapi Eomma memaksa. Katanya agar aku gak dirundung lagi. Akhirnya aku terpaksa menerimanya." Sahut Lisa lemas.

"Bagus dong. Itu artinya Dara Imo benar-benar mengkhawatirkan kamu."

"Memang sih."

"Tunggu sebentar. Kamu cerita ke Dara Imo kalau kamu jadi korban perundungan?"

"Gak sama sekali. Bahkan Jisoo Eonnie gak pernah aku beritahu."

"Lalu darimana Dara Imo tahu soal itu ya?"

Aku Ingin Memutar WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang