KKKKRRRRRRIIIIIIIINNNNNGGGGG
Sebuah tangan menjulur dari dalam selimut dan langsung mematikan dering jam wekernya. Lisa keluar dari selimut lalu memastikan sudah jam berapa sekarang. Waktu menunjukkan jam 7 tepat. Dia pun bangun dan langsung menuju kamar mandi. Hari ini jadwal kuliah Lisa hanya 1 sesi. Jadi dia bisa pulang cepat. Dara juga sudah kembali ke Filipina kemarin malam. Jisoo dan Lisa mengantarnya ke bandara. Seperti biasa. Dara selalu mencium kedua pipi anaknya sebelum pergi. Jisoo sudah terbiasa tapi Lisa tidak. Saat dicium Dara, wajah Lisa memerah karena malu yang membuat Dara tertawa. Mereka menunggu sampai pesawat yang membawa Dara tak terlihat lagi dan akhirnya mereka pulang.
Selama sesi mandi berendam, Lisa kembali teringat akan pria paruh baya yang kemarin bertengkar dengan Jisoo. Sebenarnya siapa pria itu? Kenapa Eonnie terlihat marah sekali pada pria itu? Batin Lisa bertanya-tanya. Gadis berponi itu ingin bertanya pada Jisoo tapi dia takut. Apalagi sepulang dari bandara kemarin, Jisoo bukan masuk ke kamarnya. Tapi mengurung diri di kamar kerjanya sampai tengah malam. Eonnie. Lisa buru-buru keluar dari bathtub dan memakai bajunya dengan terburu-buru lalu dia cepat-cepat menuju kamar kerja Jisoo dengan panik. Tak dipedulikannya kemejanya yang masih belum dia kancingi yang penting adalah dia bisa memastikan Jisoo baik-baik saja.
Dilihatnya kamar kerja Jisoo masih tertutup. Lisa mengetuk pintunya perlahan. Tapi tidak ada jawaban. Akhirnya dengan takut-takut, Lisa membuka pintu ruangan itu perlahan. Dia melihat Jisoo yang tertidur dalam posisi duduk menyandar pada kursinya. Lisa segera mendekat dan melihat wajah Jisoo pucat sekali. Lisa menyentuh kening Jisoo dan terkejut saat menyadari betapa panasnya suhu tubuh Kakaknya.
Jisoo terbangun dan melihat Lisa yang menatapnya dengan cemas. Dan matanya langsung tertuju pada kemeja Lisa yang belum terkancing hingga memperlihatkan tank top ketatnya. Tangan Jisoo langsung bergerak mengancingi kemeja Lisa. Lisa menunduk dan melihat tangan Jisoo yang mengancingi kemejanya.
"Nanti dilihat bodyguard." Ucap Jisoo lemah.
"Eonnie, ayo ke rumah sakit." Kata Lisa panik.
"Gak perlu. Aku baik-baik saja." Tolak Jisoo tegas.
"Eonnie, jangan membantah. Demam Eonnie parah. Aku takut Eonnie pingsan di perusahaan."
Jisoo diam saja. Tapi dia memegang kepalanya yang semakin sakit. Melihat Jisoo semakin parah, entah kekuatan dari mana, Lisa langsung menggendong Kakaknya keluar menuju mobil. Dia tidak mau mengulangi kesalahannya di masa lalu yang sudah mengabaikan Jisoo saat dia sakit seperti ini. Para bodyguard yang baru saja selesai sarapan langsung mendekati mereka berdua dan salah satu dari mereka menggantikan Lisa menggendong Jisoo dan membawanya ke mobil Van yang terparkir di garasi.
Lisa masuk dan menaruh kepala Jisoo di pahanya dengan cemas. Karena supir Jisoo sedang libur, salah satu bodyguard akhirnya menyetir ke rumah sakit terdekat. Selama perjalanan, Lisa mengelus lembut pipi Jisoo yang sangat panas. Bahkan saat melihat Jisoo terus meracau karena demam membuatnya takut. Akhirnya mereka tiba di rumah sakit dan langsung membawa Jisoo ke UGD. Bodyguard yang menjadi supir dengan sigap membaringkan tubuh langsing Jisoo ke ranjang dan kini mereka menunggu diluar dengan cemas.
Lisa sudah menelepon Jennie dan Sowon untuk mengabarkan Jisoo hari ini tidak bisa masuk kerja karena sakit. Dia juga tidak lupa mengabarkan Bona karena dia ingat Kakaknya ada rencana datang ke restoran chicken miliknya hari ini. Mereka bertiga pun mengerti dan berjanji akan membantu Lisa untuk merawat Jisoo. Lisa kini hanya diam sambil menatap kosong ke arah UGD.
***
Disinilah akhirnya. Jisoo sudah dipindahkan ke ruangan VVIP. Para bodyguard berjaga diluar untuk memastikan majikannya aman di dalam. Lisa menatap Jisoo yang tertidur di ranjangnya dengan sedih. Menurut diagnosa Dokter, Jisoo mengalami radang lambung. Faktor kelelahan juga memicu sakitnya sekarang. Lisa bisa melihat kalau sudah berhadapan dengan pekerjaan, Jisoo memang tidak mau diganggu. Kata Bona, jika sudah bekerja Jisoo sering lupa waktu. Bahkan sering lupa makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Memutar Waktu
FanficBenar kata banyak orang. Kita akan merasakan orang itu berharga saat dia sudah pergi dari kita. Tapi jika bisa, apa aku bisa memutar waktu untuk menebus kesalahanku?