•
•
•
•
•
━─━────༺༻────━─━Typo bertebaran ‼️
Jangan lupa vote +komen ❤️.
.
.
.
."ma'af ya, won. Gue jadi ngerepotin lo, padahal gapapa kalau gue tidur di studio." ujar bahiyyih ngga enak.
Semalam dia bangun sekitar jam 10 malam, dan kaget melihat Ricky dan yang lain ketiduran di sofa menunggu nya bangun. APA MAKIN NGGA ENAK? Padahalkan dia udah berpesan pada Ricky, kalau udah sampai bangunkan dia.
Tapi kata Ricky mah dia susah dibangunin, padahal itu bohong. Ngga mungkin Ricky bangunin sedangkan wajah tenang bahiyyih yang lagi tertidur membuat Ricky enggan membangunkannya.
"ihh santai aja kali. Anggap aja rumah sendiri, gue ngga keberatan banget kalau lo sama anak yang lain nginap juga." balas Wonyoung yang sedang menyatok rambutnya.
"eh mau gue suruh Minji, Hikaru, Rei, Liz sama Yoon kesini ngga? Kita girls time!!!"
Bahiyyih mengangguk setuju, kapan lagi di hari minggu bisa kumpul sama teman-temannya. Biasanya dia kalau di hari minggu kerjaannya cuma di rumah, harus menemani bunda. Ahhh jadi kangen bunda kan:(
Sembari menunggu kedatangan teman-temannya, bahiyyih meminjam balkon kamar Wonyoung untuk menghubungi seseorang.
"hallo?"
"udah lupa punya rumah?" ini pertama kali nya bahiyyih menghubungi abangnya setelah 5 tahun yang lalu, dan suara abangnya serem sekali.
"rumah aku ada dua kalau abang lupa." balasnya. "aku cuma kabarin ke abang, kalau aku baik-baik aja." lanjutnya
Terdengar suara decakan di seberang, pasti abangnya kesal padanya karena ngga pulang ke rumah lama. "pulang sekarang, papa khawatir."
Bahiyyih meremas erat ponselnya, ngga mungkin papa nya khawatir kan? Kemaren aja papa nya marah besar padanya, kalau bukan karna bunda menghilang, papa ngga bakal bawa dia balik lagi ke rumah.
"abang serius, dari semalam papa tanyain kamu terus."
"aku ngga bakal pulang ke rumah itu, sampai bunda ketemu. Aku cuma mau ketemu bunda! Seharusnya papa paham dong, usaha bantuin cari bunda!"
"kamu tenang dulu, bunda pasti baik-baik aja."
"gimana aku bisa baik-baik aja? Abang ngga tau apa yang aku rasakan sama bunda selama lima tahun ini."
Ngga ada balasan.
Bahiyyih menghirup napas panjang, dia ngga boleh menangis di rumah temannya. "abang ngga pernah ngerasa di pukulkan? Rasanya sakit bang, aku sama bunda rasanya ngga kuat tapi kita berdua tetap bertahan untuk hidup." setelah mengatakan itu, dia langsung mematikan sambungan tersebut.
Dia jadi kepikiran, apakah papa khawatir padanya? Sepertinya itu mustahil, papa ngga bakal pernah mema'afkannya. Dan Bahiyyih mohon pada tuhan, semoga bunda segera kembali.
Ada rasa bersalah juga di benak bahiyyih, seharusnya dia mencari bunda bukan malah ada disini. Tapi, dia bingung harus cari kemana. Karena ayah tiri nya benar-benar menghilang begitu aja, bahkan ponselnya di tinggal rumah.
Sampai pembantu nya aja ngga tau dimana keberadaan majikannya, bahiyyih pun menyuruh bibi mirna ngga usah bekerja dulu sementara waktu.
"bunda bakal baik-baik aja kan??"