part 8 "PANIK" (revisi)

238 19 5
                                    


Hay hay aku kembali lagi...

Adakah yang masih ingat dengan cerita ini atau bahkan ada yang menunggunya..

Sudah lama yah cerita ini terbengkalai,rasanya aku jadi rindu buat ngelanjutinnya

Maaf yah baru bisa sekarang,semoga kalian suka dengan part ini

Kali ini aku juga buat part lebih panjang dari biasanya

Lanjuut

"Yangmulia apa yang sedang yangmulia lakukan sekarang" tanya dayang pada seseorang,yang tak lain adalah selir aejong

"Ah dayang eun sejak kapan anda ada di sini" jawabnya dengan senyum di balik bibir pucatnya

"Yangmulia anda seharusnya banyak istirahat lihat kondisi yangmulia belum benar-benar pulih" ujar dayang eun khawatir sambil menghampiri dan menaruh makanan di meja

"Saya tidak apa-apa dayang eun,saya hanya tengah menuliskan sesuatu " jawabnya fokus dengan kertas dan tinta yang ada di depannya

"Sesuatu?apa itu yang mulia" tanya dayang eun penasaran

"Saya tengah menuliskan surat untuk putriku aditya,sebelum terlambat"ucapnya lirih

"Apa maksud yangmulia mengatakan hal itu"

"Tubuhku semakin hari semakin lemah dayang eun,rasanya saya mungkin gak bisa untuk hidup lebih lama lagi dan bertemu dengan putri aditya secara langsung" ucapnya menjeda ucapanya

"Itu sebabnya aku menyiapkan ini sebagai bentuk kasih sayangku dan juga sebagai kenang-kenangan saat saya sudah tidak berada di sini lagi" lanjutnya menatap kosong jendela

Hal itu membuat dayang eun seketika kaget dan menangis mendengarnya,dia benar-benar belum siap jika harus kehilangan sosok selir yang sangat baik baginya,mengingat kesehatan selir aejong yang memang semakin hari semakin memperhatikan

"Yangmulia hamba mohon jangan pernah berkata seperti itu,hamba yakin yangmulia akan tetap hidup untuk bisa bertemu dan berkumpul kembali dengan putri aditya hiks" ujarnya dengan airmata yang sudah luruh ke pipinya

"Tidak apa-apa dayang eun saya sudah ikhlas jika saya harus pergi" ucapnya tersenyum getir

"Dayang eun saya ingin mengucapkan terimakasih atas segala kebaikanmu dan pengabdianmu pada saya,anda orang yang sangat baik"

"Tapi bisakah saya minta tolong kepada anda untuk terakhir kalinya?" Lanjutnya yang hanya di angguki oleh dayang eun di tengah airmata yang  berusaha ia tahan

"Tolong jaga putri aditya,saya tidak tau harus ngomong seperti apa.tapi hanya anda yang saya percaya untuk berada di sampingnya.dia pasti sudah menjalani hari-harinya yang begitu berat selama ini di dalam istana.jadi bisakah anda membantu saya kembali dayang eun" ujarnya menggenggam tangan dayang eun dengan  tatapan sayu namun tak mengurangi kecantikannya

Menedengar hal itu membuat dayang eun tak bisa lagi menahannya,tangisannyapun pecah seketika.dia tak tau harus berbuat apa sekarang apalagi mengingat kondisinya yang seperti itu

******

Kini semua tamu kerajaan tengah berada di arena pelatihan untuk melihat pertunjukkan yang akan di suguhkan kepada mereka mulai dari pertunjukan para prajurit,penari bahkan penampilan dari putri soodam

"Silahkan nikmati pertunjukknnya" ucap raja inseong dengan semangat yang mendapatkan tepukan gemuruh dari para tamu juga orang-orang yang ada di situ

Pertunjukanpun di mulai,dari penampilan penari,prajurit dan lainnya..

PANGERAN J & PUTRI DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang