6

44 1 0
                                    

Siera POV
Aku terbangun Dan menatap Wajah Saka, Wajahnya Tampan, hidungnya mancing Dan juga bulu katanya lentik AHH Aku jadi membayangkann apakah nanti anakku seperti Saka ya.

"Kamu Sudah bangun siera?" Tanyanya Yang langsung saja membuyatkan lamunanku.

Saka langsung bangun Dari tidurnya Dan dengan gerakan Yang Tiba Tiba dia mengelus perutku
"Pagi baby" Demi tuhan tindakannya sangat sangat membuatku syokkk.

Setelah membuatku syok bukan main Saka dengan entengnya meluncur ke kamar Mandi dan Aku pun beranjak ke dapur.

Aku mencoba membuat sarapan simple. Kegiatanku dikagetkan oleh pelukann Tiba Tiba oleh Saka. Entahlah, Dari semalam tindakannya sangat sangat aneh
"Saka, Aku sedang masak. Kamu duduklah nanti Kita sarapan bersama"

"Siera rasanya Aku Bahagia " bisiknya Di telingaku Yang tentu saja membuatku reflek malah memegang wajan panas

"Ahhhhhh"

"Siera kamu tidak apa?, Maaf mengagetkanmu" Saka menuntunku ke arah westafel dan dengan lembutnya DIA membasahi tanganku.

"Saka ini tidak apa kok, nanti Pasti sembuh tenang saja saka"

"Sebentar Aku Akan mengambil Salep"

"Saka Kita sarapan saja dulu, nanti bisa kok Aku kasih salep sendiri " ucapannya sepertinya hanya angan Yang sia- sia, Saka lebih memilih untuk pergi

"Tangan kamu siera" Pintanya padaku Dan Aku langsung mengulurkan tanganku. Padahal hanya Luka kesenggol wajan tapi Saka memperlakukanku dengan lembut. Ahhh jadi baper nihhh guaa.

"Saka Ayo sarapan" pintaku padanya Dan hanya dijawab dengan anggukan .
"Selamat makan Saka semoga kamu suka ya" Dan lagi lagi hanya dijawab anggukan.
Baru satu suap, Aku langsung buri bury ke westafel dan memuntahkan semua Yang masuk ke mulutku.
" Hueek, huekkkk huekkk" Saka tetiba muncul disampingku Dan memijat tengkukku.

Ku tatap Saka dengan sayu Dan lemas
"Saka pusing, kamu makan sendiri ya"

Saka tidak menjawab Dan fokus menuntunku ke arah sofa. Aku tetiba ingin keluar Dan berjalan jalan sepertinya sangat seru, mumpung Masih pagi jugaa

"Saka jalan-jalan yukkk"




Ternyata Taman dekat rumah kalau Hari libur lumayan ramee. Aku berjalan jalan dengan saka tetapi dipertengahan jalan Aku malah ditinggal Saka lari lari. Saka lari-lari mengitari Taman Dan Aku hanya duduk dibangku Taman sambil mengamati sekitar hingga gerobak bubur ayam Yang Seolah memangiliu untuk Datang.

Aku membeli bubur ayam Yang sayangnya antriannya sangat banyak. Dan akhirnya Aku mendapatkan bagianku. Akhirnya Aku bisa makan bubur ayam. Aku memegang bubur ayam Dan ingin kembali ke bangku Taman tadi hingga sebuah pelukan menghentikanku.

"Siera kenapa kamu pergi Tanpa bilang saya"
Ahhh Iyha Aku lupa Sama Saka, yah gimana ya pikiranku tadi hanya bubur ayam.
"Saka maaf, Aku hanya Beli bubur ayam kokk. Emm kamu may juga gak Aku pesenin dulu " tawarku padanya Dan hanya dijawab dengan gelengan.

Saka menuntunku menuju bangku Taman. Aku memakan bubur dengan nikmat
"Saka kamu mauu?"Tawarku padanya
Dan hanya dijawab dengan gelengan. Tangannya malah sibuk mengelus perutku sontak saja Aku langsung menghentikan makanku

"Saka geli tau, Aku mau makan"

Drrrtdrttttdrtttt.....drtttt.drtttt.....drttt..
Saka buru buru mengambil handphone Dari sakunya Dan mengangkat telponnyaa. Ekspresi Saka Masih datar datar saja Dan Aku sangat sangat tidak peduli wkwkkkkkk.

Saka duduk kembali
"Siera nanti sore Kita pergi "

"Kemana Saka?"

"Ke rumah orang tua saya"

"Okay Saka, habis ini Kita Beli oleh oleh yaa Aku Gak enak kalau dateng Gak bawa Apa-apa"

"Tidak usah nanti saja Pas berangkat,"

"Okay Saka, emmmm btw orangtua kamu sukanya Apa ya Sak? Aku bertanya Karena jujur Aku Deg degan may bertemu mertua.

"APA saja Bisa"
Jawaban Saka sungguh membuatku ingin mengarunginyaa. Saka benar benarrr

"Terserah, Kita pulang Aja Aku capek" Aku berdiri Dan berjalan meningfalksn sakaa. Saka mengejarku Dan mensejajarkan posisinya lalu menggenggam tanganku

"Kamu capek siera?? Kalau gitu Kita tidak usah pergi nanti"
Aku langsung menghentikan langkahku
"Saka Aku tuh capek Yang udah Bosen gitu hlo mau pindah tempat bukan capek Yang Kaya kamu pikirin"

Tetiba tangan Saka menarik pinggangku dengan cepat
"Siera hati-hati"
Ternyata Aku hampir kesrempet sepeda hiks hiksss

Aku Masih dengan keterkejutanku
"Ahhh makasih Saka"

Aku memegangi pinggangku Yang sakit Karena tarikan mendadak Saka
"Maaf, saya terlalu kuat menarik kamu
"Gpp saka Aku hanya kaget"
Saka malah menuntunku menuju kursi Dan Dia dengan lembut mengelus pinggangku. Untung sajaa tempatnya Sudah mulai sepi. Saka mode lembut Dan pengertian tuh memang meresahkan

__APARTEMEN__

Aku meresahkan diriku Di sofa. Padahal hanya berjalan sebentar tapi rasanya lelah sekali. Aku menyalakan TV lalu menonton film kartun kesukaankuu. Saka tiba-tiba Datang Dan menidurkan tubuhnya dengan bantal paha Ku. Posisinya membuatku jantungan. Tangannya tiba-tiba membuka lancing Baju Ku Dan mengelus perutku

"Saka geli ihhhh"
Bukannya beehenti DIA malah menciumi perutku.
"Saka berhenti, geli tau lagian Dia tuh Belum bisaa ngerasain sentuhan kamu"

Saka menghentikan aktivitas nyaa Aku pun membelai rambutnya. Omg RAMBUT Saka halus bgt bgtt.
"Siera APA kamu menyesal menikah dengan saya?"
Pertanyaan Saka tentu saja membuatku kaget Dan terdiam.

Siera : The wife Of Side Character Where stories live. Discover now