Sorry typo
.
.
Happy reading*Pukul 12 malam*
(di perusahaan Zamora)Araf ,dan ezzay sedang berada di
Sebrang gedung perusahaan Zamora bersiap melakukan misi mereka"Zay lu ma Araf dah siap?"tanya Alex di sebrang alat komunikasi
"Udah"jawab ezzay
"Kalian bisa masuk tapi hindari arah kanan ada penjaga soalnya"jelas Alex
Araf dan zay pun masuk ke dalam dan menuju ruangan yang Alex tujukan dari sebrang alat komunikasi dan tak lama setelah mereka sampai mereka melihat dua orang penjaga sedang berjaga di depan sebuah ruangan berpintu baja
"Zay,raf kalian pake masker atau gak apa gitu buat nutupin mulut sama hidung soal nya bentar lagi ada gas helium yang keluar dari lubang udara "jelas Alex
"Bawa masker gas sih tadi di suruh sama si Ares"jawab ezzay
"Ya udah pake"suruh Alex
Tak lama para penjaga yang berjaga pun pingsan dan lima orang berpakaian hitam masuk ke dalam ruangan itu
Di dalam ruangan itu terlihat sebuah kalung berbentuk salib yang di taruh di tengah ruangan dan di samping kalung itu terdapat lima laptop
"Tuan kita harus ambil yang mana?"tanya salah seorang penyusup pada orang yang di bilang tuan"Jangan terkecoh ayah ku bilang chip itu ada di dalam sebuah kalung salib"ucap orang yang di panggil tuan
"Baik lah cepat ambil"ucap peria tadi
*KRINGGGG*
(Suara alarm keamanan berbunyi)"Gawat kenapa bisa bunyi,bukan nya udah di non aktifkan"ucap Andri
"Kabur sebelum penjaga datang"ucap Daniel
Mereka pun pergi sembari membawa kalung berisi chip di dalam nya dan araf keluar dari persembunyian dan langsung berlari menuju para anak buah Andri
"Raf yang pegang chip nya yang paling depan"ucap Alex dari sebrang alas komunikasi
"satu lagi hindari belok kiri,disini banyak penjaga"ucap ezzay yang sedang fokus pada para penjaga
"Ya"jawab araf
Araf mendorong anak buah Araf dan mengambil chip yang ada di tangan nya
"Gue ambil ini"ucap araf tersenyum miring lalu pergi
"Woy berhenti kau"ucap penjaga yang melihat araf mengambil chip itu
"Ver bentar lagi giliran lu tunggu sampe lu liat araf"jelas Alex dari sebrang alat komunikasi
"Ok"
Tak lama vera melihat Araf yang berlari ke arah yang di suruh Alex
*DOR...DOR...!!*
Suara tembakan yang mengenai salah seorang penjaga.hal itu membuat semua penjaga langsung mencari sumber suara
"Hey berhenti"ucap penjaga melihat vera berlari menjauh
*DOR...DOR..!!*
Sekali lagi suara tembakan terdengar tapi dari arah yang berbeda semua penjaga melihat ke belakang.dan melihat sebuah motor sport yang melaju dan orang yang ada di motor itu membawa sebuah pistol
*BRUMMM*
Suara serumah dua motor sport yang membuat para penjaga bingung.satu motor berisi seorang wanita berbaju hitam dan satu lagi sepasang insan yang mengendarai nya
"Sial yang mana pencuri nya"ucap seorang penjaga
.
.
.
.
Sementara saat ini anak buah Andri sedang berada di tempat Vera dan Zoya waktu itu"Waktu bermain di mulai"ucap araf mengambil sebuah pistol dari saku jaket nya
"Angkat tangan,dan taruh senjata di bawah"ucap Zoya menodongkan pistol ke arah Daniel dan Andri
"Kalian bukan polisi jadi gak berhak melakukan itu"ucap Andri angkuh
"Ouh,jadi gitu ya,taruh sekarang sebelum kami benar² menembak"ucap Della mengangkat tangan kanannya dan semua nya keluar dari tempat persembunyiannya
"Sial kenapa bisa masuk jebakan"batin Daniel kesal
"Nah,gitu kek dari tadi"ucap Zoya menurunkan senjata
*DOR...DOR...DOR...!!*
Suara tembakan yang di lepaskan oleh Vera
"Banyak bacot lu pada"ucap vera kehilangan kesabaran
"Sabar ver"ucap Zoya mengambil pistol dari tangan vera
"Balikin gak gue mau bunuh anak dari orang yang udah bunuh mama papa gue"ucap vera melirik ke arah Andri dengan tatapan penuh kebencian
"Vet stop,sabar dulu"ucap Alex menenangkan vera
"Gue gak peduli "ucap vera menghampiri Andri
"Ver kita bisa omongin baik baik gak usah pake emosi "ucap Andri
"Omongin baik baik gara-gara bapa Lo mama papa gue harus pergi dan dia bisa-bisa nya pura-pura jadi papa gue dan mau jodohin gue sama orang yang bahkan paling gue benci sedunia"ucap vera kehilangan kesabaran
"Intinya gue gak seneng liat lu bahagia karena harta orang tua gue yang harus nya itu buat gue"ucap vera mengambil sebuah pistol yang ada di bawah"Ver cukup tahan emosi lu kita gak boleh bertindak lebih "ucap ares menghampiri vera
"Iya ver,lu gak boleh gini sabar kita masih butuh penjelasan dulu"lanjut Della
Sementara araf langsung menghampiri vera dan menarik lengan nya pergi dari sana
"Kalian bawa aja ke markas"ucap Araf pada teman temannya dan dia pergi bersama vera
KAMU SEDANG MEMBACA
mots be love
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang bertemu dengan seorang pria yang tampan namun sifat nya dingin bak kulkas seribu pintu Typo jadi maklum kan *betah² ya jangan lupa kasih vote maaf kalo gak seru