Apakah ada yang dongkol hari ini?
Kepalaku sakit sekali. Mataku berat untuk dibuka. Apa-apaan ini? Aku hanya tertidur sebentar saat jaga malam. Apakah aku pingsan lagi hari ini? Ah, aku benci penyakit ini, lemah dasar lemah!"Ummi! Dek Ayie sudah bangun!"
Hah? Ayie? Siapa? Dan ... langit-langit di atas kenapa cokelat? Tidak ... ini bukannya daun? Mimpi apalagi kali ini? Ada-ada saja mimpiku ini, kemarin dikejar belalang raksasa, kali ini apa? Jadi semut yang ditimpa daun kering?
Bangun. Ayo bangun Nerissa! Kenapa pula badan ini kaku sekali. Hanya jari yang dapat aku gerakkan. Apa kali ini aku koma? Tidak mungkin! Kata dokter Jun aku tidak berkemungkinan untuk kembali koma.
"Ayie. Bagiamana nak, kepalanya? Masih terlalu sakit?" Ibu-ibu cukup tua bersuara parau namun, parasnya cantik.
Aku mengangguk, entah kenapa si bodoh ini manut saja. Siapa tau aku hanya seekor semut. Eh ... aku mengatakan jika aku merasakan tanganku? Berarti aku si Ayie ini? Apa lagi ini, transmigrasi? Aku bukan fiksi!
Nerissa mimpi gila apa yang sedang kau jalani ini?
Tunggu ... mereka menceritakan Ayie. Hah? Aku selamat dari ledakan bom? Apa ada teroris di sini? Perasaan Jakarta sedang baik-baik saja. Lagian orang mana yang kena bom bisa ditemukan di tempat jauh?Tempat yang jauh? Kenapa aku memikirkan itu? Ah, sudahlah mataku sangat berat. Perlu tidur lagi nampaknya. Sudahi tanda tanya ini mari berlabuh dalam mimpi baru lagi.
Hai, Bum!
Apa kabarnya?
Curahkan rasa dongkol kalian di sini, Yeorobun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang lalu Pergi || Usai✅
Short StoryDatang dan pergi perihal yang pasti. Hidup tak luput dari datangnya bahagia lalu perginya luka ataupun datangnya luka lalu perginya bahagia. Kolerasi antara datang lalu pergi akan hinggap dalam setiap goresan cerita. Story idea : Bumi, 28 Maret 2023