SITH #10

78 17 0
                                    

Di sepanjang perjalanan pulang yang diperkirakan memakan waktu kurang lebih satu jam itu dihiasai dengan keheningan oleh pasutri baru itu.

Jisoo hanya diam memandang perjalanan ke luar jendela. Sementara, Eunwoo fokus pada jalanan malam yang nampak sepi.

Kesunyian ini membawa Jisoo pada ingatannya saat kecil, saat mereka masih berteman. Dulu, Eunwoo kecil suka sekali membawanya bermain di lapangan saat malam hari. Alasannya karena di malam hari selain udaranya yang dingin, Eunwoo kecil juga menyukai keheningan.

Pernah suatu hari, mereka membawa tenda kemah kecil, hadiah ulang tahun Eunwoo, ke lapangan dekat rumah mereka. Di dalam tenda Eunwoo mengeluarkan semua coklat dan permennya kepada Jisoo. Eunwoo kecil berkata bahwa Jisoo boleh mengambil semua permennya dan Jisoo membalasnya dengan ucapan terima kasih.

"Cia, kalo udah gede mau jadi apa?" Tanya Eunwoo kecil sambil membukakan coklat untuknya.

"Em... mau bikin pabrik coklat, biar Cio main terus sama Cia!" Jawabnya sambil tertawa.

"Cio mau ikut Cia, ya!"

"Ayo!" Sorak Jisoo sambil mengepalkan tangannya ke udara.

Jisoo hanya tersenyum kecil mengingat semua itu. Entah memang takdir atau bukan, tetapi sekarang mereka memang bersama. Walaupun, Eunwoo tidak menginginkannya atau mungkin sudah tidak mengenalinya kembali.

Saat sedang asik melamun, tiba-tiba saja Eunwoo mengerem mobilnya dengan kencang, hingga hampir membuat tubuh Jisoo menabrak dashboard di depannya.

"Eunwoo, ada apa?" Tanya Jisoo panik.

Eunwoo hanya diam dan malah berdecak kesal. Dihadapannya kini ada pasukkan The Black Panther yang menghadang menggunakan motor ada 3 motor yang kini sudah mengepung mobilnya.

"Mereka... siapa?" Tanya Jisoo lagi.

Eunwoo tidak menjawab dan membuka seatbeltnya dengan segera. Mengetahui Eunwoo akan keluar, Jisoo menahan laki-laki beralis tebal itu.

"Jangan!" Cegahmya sambil menarik tangan Eunwoo. Eunwoo yang semula ingin keluar menjadi menatap Jisoo.

"Mereka pasti mau jahatin kamu, kan? Jangan keluar," Pintanya.

"Lo mending diem aja dan berdoa buat keselamatan diri lo sendiri. Jangan pernah ikut campur sama urusan gue," Kata Eunwoo sambil menepis tangan Jisoo dan keluar menghadapi mereka.

"Eunwoo!" Teriak Jisoo dari dalam mobil.

Gadis itu memutar otaknya cepat. Bagaimana Ia dapat membantu Eunwoo dalam situasi seperti ini? Tanpa pikir panjang, Ia segera menghubungi Carlton. Untung saja tadi mereka semua sempat bertukar nomor ponsel.

...

"Carlton! Carlton, tolong! Eunwoo... dia berantem sama orang!"

...

"Aku gak tahu pastinya dimana. Tapi, ini hampir dekat dengan perbatasan kota. Aku harus apa buat nolongin Eunwoo?!"

...

"Oke, hati-hati! Tolong, bantu Eunwoo," Pintanya di ujung telepon.

Disatu sisi, Eunwoo berhadapan dengan salah satu anak buah Blackie. Laki-laki itu berparas tegas dengan alisnya yang terpotong.

"Well, well, well. Eunwoo, udah lama kita gak ketemu? Apa kabar, bro?" Tanya Laki-laki itu.

Eunwoo menatapnya dengan tatapan tidak suka, "Mau lo apa?"

Laki-laki itu mengangkat alisnya, "Gue cuman mau tau kabar lo kok, sebagai teman masa kecil lo," Jawabnya sambil tersenyum remeh.

Eunwoo hanya diam.

Somewhere in the haze (Jisoo × Cha Eun Woo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang