C2

34 2 0
                                    

BRAKK!!

"Allahuakbar!!"

Keyla menatap tajam lelaki yang menggebrak mejanya. Ia yang tadi diam-diam membaca novel berjudul "hidden love" Kini buku itu berada di lantai.

"Apaansih lo?!" Kesalnya.

Dia, Damian. Cowok yang Keyla paling benci di dunia fiksi ini. Huh!! Andai saja Damian tidak tampan, mungkin Keyla sudah menerjangnya.

"Lo kan yang ilangin baju gue?!" Tuding nya.

"Dih? Ngapain gue ilangin baju lo,"

"Ck! balikin baju basket gue Key!"

"Udah gue bilang, bukan gue! lo ngerti gak sih monyet?!" Kesalnya.

Damian menatap remeh Keyla. "Yakin bukan lo?"

Keyla memutar bola matanya dengan malas. "Ya."

"Dam, udah deh, Siapa tau baju basket lo ketinggalan kek atau gimana," Lerai temannya– Kama bumibatara.

"Alah gue yakin si lonte ini yang nyembunyiin dam," ucap seorang perempuan, Keyla menebak bahwa itu adalah sahabat kecil Damian– Navara Karantaruna.

"Punya bukti apa lo?" Keyla melipat tangannya di depan dada, dengan wajah sombong ia bertanya kepada Navara.

"Ngaku," Ucap sahabat lelaki Damian sembari menatap  tajam mata indah Keyla– Rasya Andromeda.

"Ck, Cek aja tas gue kalo gitu," Keyla berucap dengan malas.

dengan cepat Navara mengambil tas hitam milik Keyla dan mengeluarkan benda yang membuat mereka terkejut kecuali Keyla yang biasa-biasa saja, toh bukan dia yang naro. Tapi Keyla mengingat apakah sebelum transfer ke tubuh ini baju itu memang sudah ada?

Semua teman kelas Keyla dan Damian pun berbisik-bisik.

"Liat Dam, udah gue bilang kan? Si lonte ini tuh licik," Ucapnya tersenyum miring sambil menatap remeh Keyla.

Damian menatap Keyla dengan amarah, bagaimana tidak marah? Dia tadi dimarahi habis-habisan oleh guru akibat tidak berlatih untuk festival nanti hanya karena baju basket nya tidak ada.

Damian merasa jengkel dengan Keyla yang hanya biasa-biasa saja, bahkan dengan santainya dia membersihkan kotoran kukunya.

Keyla yang merasa di tatap pun berbalik menatap Damian dengan tatapan datar, "Dih? Napa lo natap gue? Naksir?"

Damian mengalihkan pandangannya.

'Ogah.' Ucapnya dalam hati. Lalu pergi meninggalkan kelasnya.

Rasya tersenyum miring, memang fakta bahwa Rasya begitu tidak suka dengan Keyla karna menurutnya Keyla terlalu caper, dan lihatlah wajahnya yang tebal.

Keyla mengingat! Ia lupa menghapus make up yang terlalu menor ini dikarenakan terlalu asik oleh dunia barunya ini.

"Cih! Menor bat tuh gue lihat." Sindir Navara.

Keyla pun menatapnya. "Kenapa? Iri? bilang babu." Ujarnya.

Navara mengerang kesal. Awas saja! Ia akan balas dendam.

...

"Bangsat! Baru sehari aja gue udah muak," Monolog Keyla.

Ia sudah pulang kerumahnya. Jika bertanya bagaimana Keyla tau jika rumahnya terletak disana. Maka jawabannya Keyla di beri ingatan oleh nyiroro Keyla aseli!

Saat menginjakkan kakinya masuk di rumahnya yang terbilang sangat mewah, Ia menganga. Rumah dulunya saja tidak sebesar ini.

"Buset, Tajir juga,"

TRANSMIGRASI GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang