"Lo sialan!"
"Lo bangsat!"
Di kelas, Key dan Navara kembali berdebat. Navara tak henti-henti nya mengumpati namanya yang indah, sungguh terlena~
"Bisa gak sih lo jangan ganggu gue?!" Teriak Key dengan kesal. Navara terkekeh, "Gak! gabisa! lo itu terlalu bangsat makanya gue suka ganggu yang bangsat-bangsat!"
"Bangsat!" Dengan kesal Key menendang tulang kering Navara membuat sang empu meringis.
"Aw!" Ia meringis, lalu kemudian ia menatap Key dengan amarah yang sudah di ubun-ubun.
"CEWEK BANGSAT!" Teriaknya. Key terlonjak kaget, "Sialan! suara lo cempereng banget njing!" Ucap Key.
"Apa kata lo?!"
"Lo budek ya?!"
"Si—"
"KALIAN LAGI!" Key dan Navara terlonjak kaget begitu suara yang mereka kenali terdengar di telinga mereka berdua, segera mereka menoleh dan meneguk ludah dengan kasar.
Key menyengir, "Hai Bu Santi cantik tiada tara.." Ucapnya.
Navara pun sama ia tersenyum lebar seolah-olah tak terjadi apa-apa.
"Halo Bu, selamat malam." Ucap nya.
"Pagi!" Koreksi Bu Santi.
"Oh iya pagi! haha.." Ia pura-pura tertawa, namun sebenarnya ia mengumpati nama guru yang ada di depannya.
"Kalian bertengkar lagi?! mau ibu hukum lagi kalian?!" Ujar Bu Santi.
Key melotot, cukup hukuman kemarin saja, sekarang jangan menambah beban lagi. Navara segera mendekatkan dirinya ke Key lalu merangkul gadis itu seolah-olah mereka tidak ada apa-apa.
"Kita gapapa kan Key," Navara melirik Key dan memplototkan matanya kepada gadis itu yang sedang menatap tajam kearahnya.
Seolah mengerti, Key membalas rangkulan Navara dengan ogah-ogahan.
Pulang sekolah gue bakalan mandi kembang tujuh rupa bangsat!
Dengan sengaja Key mencubit bahu Navara dengan keras membuat gadis itu meringis.
"Sialan!"
"MULUTNYA!"
Sekelas hanya bisa menahan tawa ketika melihat ekspresi keduanya yang terlihat tertekan.
"Kalian ya! gak ada kapok-kapoknya! mau ibu hukum lagi?!" Bentak Bu Santi. Keduanya langsung menggeleng dengan keras.
"Gamau!" Ucap mereka bersamaan, sedetik mereka menoleh dan saling memandang lalu membuang wajah dengan ogah-ogahan.
"Kamu! Navara, balik ke kelas kamu!" Ucap Bu Santi sembari melotot kan matanya kepada Navara.
"Sono lu janda! balik ke habitat lo!" Ucap Key diiringi tawanya. Navara hanya mengacungkan jari tengah, tapi langsung di hadiahi oleh tatapan tajam Bu Santi, dengan cepat-cepat Navara pergi dari sana.
Bu Santi menoleh kearah Key dengan tatapan tajam membuat Key langsung menghentikan tawanya.
"Balik ke bangku kamu atau ibu hukum kamu!"
"Ashiap mother!"
Key segera duduk di bangkunya, namun ia menyadari bahwa Ketiga most wanted tak datang.
Ah.. ia baru menyadari alur dimana Ketiganya terlambat, saat kembali kekelas mereka bertiga membawa Kanaya yang juga terlambat.
Key menoleh kearah meja dimana Kanaya duduk, dan kosong. Key berfikir, alur nya belum hancur? mengapa ceritanya berjalan seakan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI GIRL
Novela JuvenilBerawal dari jiwa yang tersesat pada raga tubuh seseorang, sialnya berada di dimensi lain lebih sialnya lagi dunia haluan, yang berujung menjadi kisah misteri. ••• "Lo harus.. mati." "Sebelum gue mati, lo harus mati." ••• Alur memang berjalan, namun...