Dihina?

883 31 4
                                    


Selamat membaca

***

Setelah bermalam tiga hari,akhirnya langit dan bulan kembali ke pesantren,namun beberapa orang memandang bulan dengan tatapan sinisnya,entahlah namun bulan tidak akan menanggapi hal itu,Karna ia tahu pasti itu Karna orang orang sudah tahu jika langit itu sudah memiliki istri dan istrinya itu adalah Bulan

"Ko bisa yah Gus langit punya istri kayak gitu...udah sok cantik sok pintar lagi"

"apa mungkin yah si bulan hamil duluan yah?kok mendadak banget"Ucap Santriwati yang lewat,namun pendengaran langit sangat tajam,sehingga ia menoleh menatap santriwati itu,langit memberhentikan langkahnya,saat langkah Langit terhenti bulan terkejut apalagi saat melihat ekspresi wajah marah suaminya

"KALIAN BERDUA SILAHKAN IKUT SAYA KE KANTOR SEKARANG!"Ucap Langit tegas,kedua santriwati itu menoleh,ternyata ucapan langit itu tertuju kepada mereka berdua

"Kak jangan kak,kamu jangan sampai kelepasan aku nggak mau kalau sampai kamu ngeluarin mereka"

"Kamu sadar apa yang mereka bicarakan tadi ha?"

"Nggak tapi aku tau pasti itu tentang aku kan?"

Langit tidak menjawabnya.Langit lansung melepaskan genggamannya dari bulan,Ia begitu marah saat mendengar istrinya dihina seperti itu

"KAK LANGIT!!"Teriak bulan,namun langit tidak meresponnya,Langit terus berjalan menuju ke kantor dengan mengepalkan tangannya,telinganya begitu panas saat mendengarkan kata kotor itu keluar dari mulut santriwatinya sendiri

"KAK LANGIT!"Teriak bulan lagi,ia mengejar langit yang mulai menjauh darinya

"Kak tolong jangan marahi mereka berdua,kamu kan yang bilang semua orang bebas berpendapat terus kenapa kamu yang marah?kan aku yang dihina bukan kamu"

Langit menghentikan langkahnya,ia kemudian menatap bulan dengan tatapan tajam,wajahnya begitu memerah akibat menahan amarahnya

"Sayang,dengarkan saya,tapi santriwati itu tadi sudah mengeluarkan kata yang menurut saya sangat tidak pantas untuk kamu,dia menghina kamu dan saya tidak terima dan mereka harus mendapatkan sanksi lansung dari saya"

"Kak?kamu mau apain mereka?jangan sampai kamu bertindak dalam keadaan emosi aku mohon jangan sampai emosi mengusai kamu,istigfar kak aku nggak suka kamu kayak gini"

"Astagfirullah,astagfirullah"Langit terus beristigfar agar marahnya mereda

"Saya minta izin sama kamu untuk memberi mereka hukuman,saya tidak akan mengeluarkan mereka tapi saya akan beri mereka hukuman,kamu kembali duluan saja ke rumah,saya akan menyusul setelah masalah ini selesai"

"Kak kamu harus janji,jangan mengambil keputusan dalam keadaan emosi yah?"

"Iyya sayang"

"Aku percaya sama kamu,assalamualaikum"Bulan mencium punggung tangan langit,lalu segera menuju kerumah

"Untung kamu tidak mendengar apa yang mereka ucapkan bulan,sejujurnya saya sangat sakit hati mendengar itu lantas bagaimana jika kamu yang mendengarnya"

Santriwati itu mendekat dan bertanya kepada langit
"Kenapa kami dipanggil Gus?"Tanya salah satu dari mereka berdua sambil menunduk

"Ikut saya ke kantor,dan tidak usah banyak bicara"ucap langit,ia kemudian berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju ke kantor

Sesampainya dikantor,langit lansung masuk,didalam kantor itu sudah ada Gus imam,pak kyai dan beberapa pengurus pondok

"Masuk!"Perintah Langit,langit kemudian duduk di kursi miliknya sambil menatap santriwati yang sekarang berada didepannya,semua orang yang berada di ruangan itu menatap Langit,dengan tatapan bertanya

LangitWhere stories live. Discover now