MACARONS || 6

1.2K 98 10
                                    

[JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW]

"huff mandi aja mager apalagi bersaing ama yang caper"

[HAPPY READING]

_____________________

_______________


Emilio Butragueno Alaer, bule tinggi pemilik Gummy smile yang menjadi khas dari senyumannya itu menyalakan sebatang rokok yang ada di himpitan jarinya menggunakan korek api miliknya sendiri,

Lelaki itu menghembuskan asap rokok yang tadi ia hisap dengan panjang

"Sayang banget ya tadi kita kalah"

Lelaki rambut pirang berujar, Andrey Arshavind adalah nama lengkapnya

"Ya lagian si Dom kok ditantang, aneh, untung gue kagak ikut ke arena"

"Bisa malu gue"

Lanjut Hega Hagrema, lelaki yang selalu berucap pedas itu berujar penuh sarkasme

"Banyak bacot lu pada, diem bisa nggak sih"

"Kuping gua-"

Mata Emil tak sengaja menyapu kearah jalanan dekat penjual bakso yang mereka buat nongkrong

Ia berdiri dari duduknya dan berjalan cepat menuju kearah pinggir jalan itu dengan cekatan

"Dingin? atau takut? " Suara yang terdengar sedikit deep itu berujar

"Kylo ta-"

"Woi bangsat! ketemu lagi kita! "

Emil berteriak menepuk-nepuk pundak Dom dengan sedikit keras

"Lu ngapain disini cok? " Dom bertanya penasaran dan mengedarkan pandangan kearah tempat penjual bakso didekatnya

Beberapa lelaki yang dikenalnya melambaikan tangan dan tersenyum ramah kearah Dom

"Lu yang ngapain disini"

Dom berdecih, menatap nyinyir kearah Emil yang sedang menatapnya heran

"Ayo pulang"

Mereka berdua sontak menoleh kearah Kylo yang mengeratkan pelukannya pada tas hitam di dekapannya

Emil meneliti Kylo dengan seksama "pantesan nggak pernah suka cewek, nge gay ama anak ayam ternyata"

"Cocot lu Mil"

Dom mengernyit jijik kearah Emil yang sedang menatapnya seraya tersenyum geli

"Btw lu ngapain berhenti disini? mogok? "

Dom menggeleng menarik Kylo untuk berdiri di sampingnya "lu takut ya? "

Ucapnya seraya melepaskan helm miliknya yang masih melekat pada kepala Kylo

"Takut" ucap Kylo tanpa berani menatap Dom dan Emil disampingnya

Emil di buat tertawa oleh perilaku teman dekatnya yang selalu bertindak acuh tak acuh kini menjadi sedikit perhatian, menurutnya itu sedikit menggelikan untuk di pandang

Ia memegangi perutnya yang terasa keram

"Lu ngapa bangsat" kesal Dom

"Sorry-sorry" ia berdehem membenarkan suaranya "mending bawa motor Beat nya si Hega aje noh, motor sport lu kegedean"

Setelah berpikir sejenak, Dom mengangguk setuju atas tawaran Emil untuknya

Ia berdiri bersedekap dada, melirik kearah samping tepat kearah Kylo yang mengintip penasaran pada beberapa orang yang ada di tempat bakso tersebut,

Dom menyerahkan helmnya serta kunci motor sportnya pada Emil, yang di terima baik oleh sang empu nya

"Sekalian beliin bensin, pas banget bensinnya mau habis kata Hega "

"Bangsat lu" maki Dom yang membuat Emil kembali tertawa terbahak-bahak dan berlari cepat meninggalkan Dom dan Kylo menuju kearah tongkonannya kembali

"Yang ini masih takut? "

Kylo menggeleng memandangi motor Beat dengan jok pendek yang sudah dimodif di depannya

"Naik, udah hampir tengah malem nih"

Mendengar perintah Dom itu, Kylo dengan cepat melangkah naik dan kembali melingkarkan tangannya pada pinggang lelaki yang menyetir tersebut

"Jangan cepet-cepet"

Peringkat Kylo yang diangguki paham oleh Dom

Motor yang mereka tunggangi kembali melaju, walupun kali ini suara knalpotnya lebih ngegas dan lebih nge-grong dari pada sebelumnya

Setelah melakukan perjalanan dengan berbagai obrolan, yang lebih tepatnya Dom yang selalu berujar

Akhirnya mereka sampai pada rumah sederhana setelah masuk pada gang sempit, yang hanya muat satu motor saja

"Macaron kecil, ini rumah lu? "

Kylo mengangguk tak enak menjawab pertanyaan Dom

"Maaf kalo-"

"Maaf apa? nggak usah minta maaf kalo nggak ada salah " ujar Dom

"Besok gue jemput jangan lupa, dan untuk sepeda lu biar gue urus nanti " lanjut lelaki itu yang diangguki pelan oleh Kylo

"Oke Macaron kecil, gue pergi-

Tarikan kecil pada jaketnya membuat Dom, sontak menghentikan langkahnya, ia menoleh sedikit menunduk

"Kylo, nama Kylo, Kylo, panggil Kylo " ujar Kylo mendongak menatap Dom, dan tanpa sadar sedikit mengerucutkan bibirnya

Dom sedikit terperangah "Oh o-oke" ia menggaruk kepalanya dengan canggung

Ia kembali berjalan menuju kearah motor Beat milik Hega yang tadi dipakai oleh mereka berdua

"Panggil gue Ian"

Lanjut pemuda itu sebelum benar-benar pergi dengan sedikit menggeber motornya

"Ian? " Kylo bergumam heran

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MACARONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang