Karvino dan Jefran membawa Bulan ke tempat yang sepi lagi aman tanpa merusam suasana acara event yang sedang berlangsung disekolah mereka.
Gadis itu susah payah menahan rasa sakit yang menjalar diseluruh tangan kirinya sampai matanya memerah, Jefran yang melihat hal itu lantas mengambil alih Bulan dari Karvino supaya sahabat serta rekan tim nya itu mudah menjalankan tugas.
"Biar gue yang bawa Bulan pergi, lu urus dulu siapa pelaku tadi sementara gue pergi gue panggil bang Geva sama Aslan buat kesini"
Jefran yang hendak beranjak pergi itu langsung ditahan oleh Karvino dengan tatapan kesal disertai gelengan kuat.
"Jangan bego, yang ada makin kacau! Lu lupa kita pasukan tim intel? Harus rapi gaada jejak sama keributan!" Bisik Karvino geram
"Udah yang penting lu bawa Bulan ke kantor sekalian biar aman, kalo mereka ngotot kesini larang aja biar mengurangi kekacauan karna gua yakin ini masih orang yang sama" Jelas Karvino langsung pergi dari sana
Sedangkan Jefran membuka jas almamaternya untuk menutupi Bulan lalu ia pergi dari sana melalui jalan pintas lain menuju mobilnya yang terparkir diluar area sekolah.
Sedangkan Rion panik mengetahui adiknya tidak ada begitupun Jefran dan Karvi yang ikut menghilang juga, padahal suasana event masih terkendali. Rion berusaha mengendalikan rasa paniknya agar Ezra dan Raidan tidak ikut panik dan menyadari bahwa Bulan bersama Jefran dan Karvi tengah menghilang.
Drrt...Drrtt...
Adek Bulbul
Kak gue sama Jejef ada perlu
(read)Gua nyariin kirain kemana
Ydh, klo ada apa² telpon gua
(read)O
key
(read)Meski Rion tidak begitu khawatir sekarang mengenai Bulan, tetap saja hatinya merasa gusar dan ragu karena Rion merasa ada kejanggalan disini. Rion dengan sengaja mengedarkan pandangan kearea lantai 2 gedung berharap ada petunjuk lain terkait perginya Bulan, Jejef dan Karvi.
Benar saja, Rion sedikit kaget ketika mendapati 3 orang asing tengah mengawasinya disertai senapan yang berisi anak panah yang siap dilepas kapan saja dan kini senapan itu menuju kearah Raidan.
"Ezra, Raidan ikut gue"
Rion menarik kedua tangannya sambil melihat ke posisi dimana 3 orang itu berjaga dan diwaktu yang tepat ketika Rion berhasil menarik kedua temannya anak panah itu langsung meleset dan mengenai rok salah satu siswi mengakibatkan event menjadi ricuh.
Sedangkan disisi lain, Karvi yang sedang berkelahi dengan 5 orang suruhan itu sangat terkejut ketika mendengar event yang semula aman damai kini berubah menjadi ricuh.
Disaat Karvi lengah, satu pukulan keras mendarat mengenai pipi kanannya membuat Karvi terjatuh.
"Mana yang katanya senjatanya eagle eye? baru segini aja kok tumbang?"
Merasa diremehkan, Karvi yang tak terima itu langsung bangkit dan menghajar 5 orang tersebut secara membabi buta dan tanpa ampun. Bahkan Karvi nyaris merenggut kesadaran kelima orang tersebut.
"Think again before you say it, loser!"
Dengan nafas yang tersengal-sengal sambil menyeka darah yang mengalir disalah satu sudut bibirnya, Karvi dengan sorot tajamnya menatap kelima orang suruhan itu yang sudah tergeletak nyaris tewas.
"Sekiranya udah gaada tenaga gausah nantangin lah"
Setelah berkata demikian, Karvi langsung bergegas menuju lapangan dan meninggalkan kelima orang tersebut begitu saja.
Sesampainya ditengah lapangan, Karvi mencari keberadaan Raidan, Rion, dan Ezra namun nihil kedua teman dan Kakak Bulan tersebut tidak dapat ia temukan karena para murid yang berlarian kesana kemari membuat Karvi susah menemukan keberadaan mereka.
"Karvi!"
Karvi yang sedang panik itu merasa ada suara Gevario memanggilnya karena Karvi berpikir Jejef mengikuti arahan sebelumnya jadi tidak mungkin Gevario ada disini bersama Aslan.
"KARVI!!!"
Dugaan Karvi benar, Gevario ada disini dikepung beberapa murid yang berlarian kesana kemari tengah kesusahan untuk menghampirinya.
Karvi melihat sekitar yang masih ricuh dan tidak menyadari kehadiran mereka berdua disini, cepat-cepat Karvi menghampiri Gevario dan menariknya ke tempat sepi.
"Gila lo?! Ngurus ini semua sendirian???! Kalo digame ini udah level bos nya cok!! Mikir dikit! Semenjak kejadian Bulan tau fakta lain tentang sekolah ini, para pelaku ngerahin anak buah mereka perorang tuh 5! Jadi ada 15 orang disini yang lagi cosplay juga!!"
Gevario yang sudah tersulut emosi itu terus mengoceh pada Karvino yang melawan sendirian disekolah ini tanpa bantuannya ataupun bantuan Aslan.
Seperti menyerahnya diri ke kandang singa yang kelaparan! Pikir Gevario.
"Iya-iya gue salah! Sekarang kita atasin dulu siapa pelaku yang nembak Bulan 5 diantaranya udah gue sapu jadi tinggal 10 orang masih berkeliaran disini tapi gue gak nemuin keberadaan kakaknya Bulan sama 2 temennya"
Mendengar hal itu Gevario semakin emosi melihat rekan tim sekaligus sahabat yanh sudah ia anggap seperti adik sendiri bertarung sendirian merelakan nyawanya begitu saja.
"ADUH! Udah sekarang kita cari dulu pelakunya!! Udah beres baru kita cari kakak sama 2 temen Bulan!! Lo ini!!"
Akhirnya event sekolah hari ketiga berakhir ricuh dan Geva yang ikut menyamar juga karena ia tidak mau menambah kericuhan disini karena kehadirannya memakai seragam.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Intel Boy [END] Open Pre Order
Romance[End] "Rahasiain apa yang lo lihat atau jadi pacar gue sekarang?" -Jefran Start : 4 Januari 2024 Finish : 19 Maret 2024