23. Visit Your Favorite Place

139 18 0
                                    

2 Minggu kemudian...

Prom night berjalan lancar dan Jefran kini sudah kembali ke korea, kini Bulan sedang berada di markas Aslan dkk bersama Rion Ezra dan Raidan.

Namun nampaknya Bulan diasingkan disini karena mereka nampak sibuk dengan kegiatan masing-masing, memang benar bahwa ia sekarang milik Jefran namun suasana canggung ini sangat tidak Bulan sukai.

Bulan menatap salah satu kamar yang setengah terbuka, kata Geva mereka berempat memiliki kamar masing-masing kalau malas pulang jadi mereka membuat kamar masing-masing disini.

"Kamar siapa itu yang kebuka kak?"

Hanya Aslan yang menoleh menatap Bulan lalu menatap kamar milik Jefran yang belum sempat ia bereskan kembali karena terpotong oleh Karvino yang meminta bantuannya di perusahaan milik ayahnya.

"Jefran, gue belum sempet beresin kamar dia lagi tadi gue niat nyari charger punya dia sekalian beresin eh malah kepotong disuruh sama Karvin"

Bulan mengangguk paham lalu beranjak dari duduknya membuat Geva spontan menoleh menatap kepergian Bulan ke kamar Jefran.

Aroma maskulin Jefran menyeruak indra penciumannya saat Bulan berada didalam kamar, ada rasa rindu yang mendalam dan sesak yang ia rasakan.

Bulan merapikan sisa barang yang masih berantakan dan tak lupa membuka jendela supaya ada pergantian sirkulasi udara.

Setelah merapikan kamar Jefran, netra Bulan langsung tertuju ke meja belajar milik Jefran yang terdapat 2 buku tergeletak begitu saja dan didekatnya terdapat tripod dan kamera.

Jejef's Diary

Jejef's Favorite Hidden Gem

Bulan malah mengambil buku milik Jefran yang ukurannya sedikit lebih besar berisikan semua list tempat hidden gem kesukaan Jefran disetiap penjuru kota.

"Penasaran sebagus apa tempatnya sampe cowo gue suka banget"

Bulan mengeluarkan ponsel dari dalam tas selempangnya dan searching satu persatu tempat yang dijadikan list oleh Jefran.

"Gokil mantep-mantep! Kayak di negeri dongeng semua!"

Bulan yang terlanjur penasaran se cantik apa tempatnya langsung memasukkan buku tersebut ke dalam tas selempangnya lalu menyambar tripod dan kamera kemudian ia tak lupa meresleting tasnya kembali.

Semua mata tertuju pada Bulan yang keluar dari kamar Jefran dengan semangat membuat Rion sedikit keheranan.

"Aku mau sendiri dulu, cari angin"

Semua saling melempar pandangan saat Bulan sudah pergi menggunakan motor baru miliknya yang baru dibeli 3 hari yang lalu.

"Kok dia keliatan seneng??" -Karvi

"Curiga dia dapet sesuatu dari kamar bang Jef" -Ezra

"Aslan, coba lo liat ke dalem dia ambil apa" -Geva

Aslan tergesa-gesa masuk ke kamar Jefran menajamkan kembali ingatannya dan mengingat letak setiap barang Jefran.

Sorotnya menatap meja belajar yang hanya tersisa 1 buku sedangkan tripod beserta kamera sudah menghilang.

"Bang!! Dia ambil buku list hidden gem punya Jefran, tripod, kameranya juga!"

"Lo atau Karvi inget gak list tempatnya?? Takutnya agak ngebahayain, takut ada tempat yang ngebahayain soalnya" -Geva

"Gue gak inget satu-satu, soalnya listnya banyak banget" -Karvi

"Gue gaada buka malahan" -Aslan

Gevario menghela nafasnya gusar berharap Bulan baik-baik saja disana, seandainya dia mengetahui isi list maka ia datangi satu persatu untuk menyusul Bulan.

⋆★ ✿⁠ ★ ⋆

Bulan mendatangi taman indah didaerah perbuktian, tempatnya benar-benar bersih belum tersentuh sama sekali bahkan tempat duduknya saja belum rusak sedikitpun.

Bulan duduk disalah satu kursi dibawah rindangnya pohon lalu mengeluarkan kamera dan menyalakannya untuk melihat isi memori ini.

"Banyak video ketimbang foto"

Bulan tersenyum memutar salah satu video berlatarkan hutan pinus dan Jefran memasang hanmock dan bersantai diantara tebalnya kabut, Bulan terkekeh mendengar ocehan Jefran dalam video tersebut.

"Jejef gak kesepian wle! Lagian ditemenin kabut kok hihi~"

"Gila cok makin dingin, jaket tebel gue dinginnya tetep nusuk kulit anjir"

Gedebrugh!

"Duhh udah kedinginan sekarang sakit! Arrgh! pantat gue! Sial mana kena batu!!"

"Udah dulu ah makin dingin anjir ternyata, see you guys!"


Bulan sangat cengeng belakangan ini, apalagi sekarang hanya melihat video berdurasi 30 detik saja ia menangis sampai sesegukan pelan.

Jarinya menekan tombol kamera untuk melihat video selanjutnya, kini video tergantikan disebuah pantai berpasir putih bak pulau terpencil kini ditemani anjing manis yang belum pernah Bulan lihat.

"Guys!! Gue balik lagi yuhu!! Tapi sekarang gue ditemenin layla~~"

"Gue mau nunjukin anjing peliharaan gue yang pinter! Dia udah tau arahan gue loh guys

"Layla! hand! Hand! Good girl!!

"Layla! Sit! Sit! Good girl!!"

"Layla, spin! Good job girl!!"

"Gerah juga ternyata, gue mau nyebur dikit ah ditemenin Layla!!"

"WOHOO!!! Seger banget gila!!"

"EH?! Layla! Layla!"

"Jangan!! Jangan tripodnya!!"

Kruk!

Dugh!

"Layla! Untung kamera gue ngebentur pasir! Nahh muka ganteng gue keliatan kan"


Bulan mematikan videonya, tangannya memasang tripod pada kamera yang sudah menyala menghadap perkotaan dari atas sini.

"Udah kan ya? Annyeong! Bulbul here!"

Bulan menyeka air matanya lalu ia berjalan ke tepi pagar penghalang merentangkan kedua tangannya membiarkan angin menerpa tubuhnya dan wajah cantiknya.

Bulan berjalan mendekat kamera lalu duduk disalah satu akar pohon dan ia mulai bernyanyi, meskipun bergumam tapi suara indahnya tetap terekam jelas pada kamera.

"Eh? Awannya bagus banget! Bentuk love tau!!"

Bulan mengangkat kameranya menghadap langit menyorot awan yang memang benar membentuk love sangat jelas.

"Lucunyaa!! Bulbul ambil hape ah! Sayang dilewatkan guys!"

Ia kembali menaruh tripod di kursi sebelumnya lalu ia mulai menjepret awan cantik tersebut lalu Bulan perlihatkan kearah kamera yang masih menyala.

"Tuh!! Cantik kan?? Eh bentar! Sebelahnya bentuk kucing main petak umpet tau guys!!"

Bulan bersorak kecil kembali memotret awan tersebut dan kembali diperlihatkan ke kamera 

"Nih! gak percaya! Ini telinga! Kumisnya! Terus ini mata lucunya sama kayak mata Ezra hihihi~"

Bulan terkikik geli sambil memandangi foto yang ia potret beberapa detik yang lalu kemudian Bulan menunjukan foto semasa ia kecil kearah kamera kembali.

"Guys! Cantik kan Bulbul?? Manis kan??"

Setelah puas menghabiskan waktu di tempat pertama, Bulan berpindah ke sebuah sungai kecil tersembunyi dengan beberapa ekor angsa sedang berenang kesana kemari.

Bulan tak lupa mengabadikannya kembali sebagai kenang-kenangan di kamera milik Jefran.

Semua tempat list favorit Jefran Bulan sambangi bahkan tempat yang belum ada divideo, Bulan datangi juga sendirian dan tak lupa merekamnya juga.







Bersambung...

My Intel Boy [END] Open Pre OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang