31. Renggang

119 20 2
                                    

Bulan keluar ruang kuliahnya sambil tergesa-gesa membuat pintu yang ia buka terbanting secara kasar tak lupa ia bersusah payah menahan airmatanya supaya tidak meluncur bebas.

"Pak permisi saya izin susul Bulan"

Emira Franzisca 1 dari 4 sahabat Bulan izin kepada dosen yang sedang mengajar lalu berlari menyusul Bulan karena Emira lah yang paling paham tentang Bulan dan dia yang paling panik dan khawatir jika terjadi sesuatu ada Bulan.

"Bulan! Tunggu!!"

Dada Emira sampai terasa sesak namun ia tetap paksa untuk menyusul Bulan yang sudah berlari sangat jauh, namun didepan sana Emira melihat Jena dari arah kantin bersama Jovan.

"Jovan Jena!! Tolong kejar Bulan!! Gue gak sanggup kejar dia!!"

Jovan dan Jena yang terkejut itu bergantian melihat Emira dan Bulan kemudian langsung berlari secepat kilat mengikuti arahan Emira, sedangkan gadis itu mengatur nafasnya sejenak dilorong.

"Emira!"

Emira menoleh dan mendapati 3 sahabatnya yang lain yakni, Dizela Felisha, Gisey Kivory Selle, Ningzie Cassandra tengah berlari kearahnya sedangkan Ningzie membawa barang bawa milik Bulan sedangkan Dizela membawa barang milik Emira.

"Kenapa Bulan??" -Ningzie

"Dia..baca chat dari nomer..anonim..ada foto Jefran gatau sama siapa tapi posisi dikamar...habis itu Bulan lari gitu aja" -Emira

"Terus sekarang kemana??" -Dizela

"Gue..ketemu si kembar terus gue suruh mereka kejar Bulan" -Emira

"Jena Jovan?" -Gisey

"Ho'oh, gila si Bulan cepet banget larinya langsung ngacir anjir dada gue sampe sesek sumpah nyusul Bulan" -Emira

"Pasti lah lagi galau gitu gak inget tenaga sama kesehatan" -Ningzie

"Wait, gue telpon si Jena dulu dia sama Jovan nemenin Bulan dimana" -Dizela

"Heran gue, Bulan makin drop gaada yang peduli anjg padahal si anak teknik, seni sama ekonomi paling deket sama Bulan tetep gaada ngelongok kesini cok tolol bat jadi cowok" -Gisey

"Ezra sama Raidan? Eh Rion kakaknya cok" -Ningzie

"Sama aja jir gak peduli sama Bulan padahal adek kandungnya loh" -Emira

"Katanya ada diparkiran teknik sama si Raidan sekarang lagi berantem sama Ezra sama Rion" -Dizela

"Mampus anjg baru aja dibahas" -Gisey

Keempatnya langsung lari ke parkiran menuju motor mereka karena gedung manajemen dan gedung teknik sangatlah jauh.

Sesampainya digedung teknik lebih tepatnya diparkiran, keempatnya langsung terkesiap melihat Bulan dibutakan emosi tengah mencaci maki 2 sahabat laki-lakinya sekaligus Rion sang kakak juga.

"Bulan stop!!" -Emira

"Woy lo semua cowo at least ngerti lah cok!! Lerai bego!!" -Gisey

Empat mahasiswi manajemen yang terkenal most wanted langsung bergegas menarik Bulan menjauh dari ketiga laki-laki tersebut

"Eh gila lo! Bulan lagi rawat jalan cok!! Kalo opname lagi gimana?!" -Ningzie

"Lu lagi abangnya gak ngotak!" -Dizela

"Hah?? Rawat jalan??" -Raidan

"Lah? Gue pikir lo bertiga tau?!" -Ningzie

"Opname?? Adek gue pernah opname?? Dia gaada cerita sama gue" -Rion

My Intel Boy [END] Open Pre OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang