34. Mission Failed

114 16 2
                                    

Setelah dirasa membaik, Bulan mengajak Raidan untuk kembali ke ruang kuliah mereka, karena jam kedua akan segera dimulai.

"Nongki kuy?"

Bulan mendongak keatas menatap Raidan yang mengajaknya jalan dengan tatapan lurus ke depan serta tangannya yang menggenggam tangan Bulan sambil diayun-ayunkan.

"Kuy, belum pernah gue jalan berdua sama lo"

Raidan menatap Bulan disertai senyuman tipis kemudian mengangguk kecil.

Baru saja keduanya merasakan ketenangan, keduanya membulatkan mata melihat Rion adu cekcok dengan Raden dan juga Arzen, bahkan Ezra dan Jovan juga ada.

"Loh?? Ribut lagi??"

Saat Bulan hendak melangkah maju, Raidan sigap menariknya kembali disertai gelengan dan tatapan yang sedikit menusuk.

"Kalo berantem jangan disini, ngehalangin jalan"

Suara deep milik Raidan sukses membuat mereka menoleh kearah Raidan, sedangkan Bulan hanya diam tak bergeming menatap Rion.

"Justru ini semua karena lo!"

Raden langsung membentak sambil menunjuk Bulan membuat Bulan tersulut emosi tak terima lalu melepaskan genggaman Raidan secara kasar dan menghampiri Raden dengan kilat-kilat amarah.

"Lo kalo benci sama gue atau gak ikhlas nemenin kah nolongin kah, kalo gak ikhlas mending gausah!

nyesel gue kenal lo! untung gue gaada rasa sama lo! Jadi gue bisa bebas naruh benci ke lo!!"

Raden terkesiap mendengar balasan Bulan yang langsung to the point membuat dadanya terasa sakit seperti dihantam batu besar.

"Udah dek biarin"

Rion langsung menarik tangan Bulan dan membawa adiknya pergi dari sana diikuti Ezra, sedangkan Raidan menatap Raden dari atas kebawah terlebih dahulu sebelum menyusul Ezra, Rion dan Bulan.

"Gini akibatnya mentingin gengsi, senjata makan tuan"

Raidan membenarkan outer kemejanya secara kasar lalu berjalan meninggalkan Raden dan Jovan dengan santai namun bahunya masih terlihat naik turun.

"Kita berasa saingan sama geng mereka buat dapetin Bulan" Celetuk Jovan membuat Raden menoleh.

"Cewe itu emang gamau ada saingan tapi cowo-cowo itu yang bikin kita pengen nyaingin mereka buat dapetin Bulan"

Raden mengepalkan tangannya dibalik jaket kulitnya yang sedikit kedodoran menatap Bulan jauh didepan sana yang terlihat tertawa riang bersama Rion sang kakak dan 2 sahabatnya.

Bulan yang sedang asik bercanda dengan Rion dan Ezra itu tiba-tiba ada yang menarik tangannya menjauh membuat ketiga laki-laki itu spontan menoleh.

"Rasain ini!! Dasar cewe kegatelan!!"

Nafas Bulan tercekat ketika seember penuh air comberan disiramkan kepadanya, sedangkan mahasiswi dengan style menonjolkan lekukan tubuhnya terutama payudara itu hanya tertawa puas.

"Ini akibatnya lo kegatelan sama temen-temennya Jena!"

Gadis yang rupanya akrab disapa Kyomi itu dikenal mahasiswi tukang rundung sebelas duabelas dengan Arzen dan sering gonta-ganti laki-laki.

Makanya Kyomi selalu mendapatkan tatapan dan nilai buruk dari orang sekitar karena perangainya.

"Lo siapa anjing?! Dateng-dateng nyiram adek gue?!"

Rion langsung mendorong Kyomi sangat kuat sampai bokong gadis itu membentur kavling kampus sangat keras.

"Lo bully orang yang salah! Lonte!"

Raidan menekan kata 'Lonte' disertai senyuman miring membuat Kyomi menggeram kesal dan bangkit mendekat Bulan namun langsung dihalangi oleh Ezra.

"Gausah songong! Cewe kegatelan sama lo bisanya ngaku-ngaku backingannya orang famous!"

"Siapa bilang?!"

Gevario, Aslan dan Karvino datang diwaktu yang tepat, niat asli mereka ingin mengunjungi para maknae namun malah mendapati ketiganya sedang berkelahi dan Bulan yang terlihat sudah kotor.

"Dia tunangan adek gua, Jefran! Pasti kenal dong?" Ucap Gevario menaikkan halis sebelah

"Ngatain Bulan kegatelan padahal sendirinya kegatelan" Sanggah Aslan

"Lonte teriak lonte" Sarkas Karvino

Aslan langsung menghampiri Bulan sambil membuka jas blazer selutut miliknya lalu ia gantungkan diatas bahu Bulan yang sedabg menutupi dadanya yang tercetak karena kaosnya basah kuyup.

"Thanks and, sorry"

"For?" Tanya Gevario lembut

"Hari itu dirumah sakit, gue udah kasar sama kakak sama yang lain juga"

Gevario tersenyum simpul menanggapi ucapan Bulan yang menunduk merass bersalah.

"Gapapa, kakak tau kok kamu sakit hati iya kan? Kamu berhak marah kok"

Gevario beralih menatap para adiknya dan sudah mendapati gadis yang membully Bulan sudah ditahan oleh para kating yang sedang berbicara sesuatu dengan Karvi.

Aslan meninggalkan keributan dan memilih menghampiri Bulan dan Gevario dengan wajah betenya.

"Tuh cewe mau di drop out katanya, oh iya kata Rion Bulan suruh ganti baju dulu soal dispen biar dia yang urus"

"Drop out?? Bukannya Kak Kyomi nginjek semester akhir ya??" Kaget Bulan

"Iya tapi ini atas permintaan Rion dan disetujui sama pihak kampus"

"Baguslah, Bulan biar gua yang anter mana baju gantinya?"

"Ada dijok motor Rion"

Akhirnya rencana Raidan ingin mengajak Bulan untuk jalan berdua harus batal, Raidan menggeram kecil dan disertai decakan melihat Bulan dibawa pergi oleh Gevario ditemani Aslan.

"Gagal! Untung gue gak nyerah!"









Haiii sebelum cabut tinggalin jejak juseyoo~~ Tap-!! Tap-!!


Pendatang baru yuhuu!! Kenalan yukk

Kyomi Maharani Puspita





Kalo visualnya ga sesuai ekspetasi bolehh kok pake imajinasi kalian visual yang sesuai sama Kyomi^^


See ya!

My Intel Boy [END] Open Pre OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang