Pertemuan

1.6K 105 3
                                    

" Zoy! Cepetan bangun, Bunda sama Ayah udah ada dimeja makan, nungguin kamu. " Christy mengibaskan selimut yang dipakai Zee.

" Sepuluh jam lagi, Toy.. " Zee mengusap air liurnya, ia kembali mengambil selimut yang tadi Christy ibaskan.

" Gila kamu, Zoy! Aku bilangin Bunda, nih. " Tidak ada cara lain, Christy untuk membangunkan sang kakak dari mimpinya.

" Iya, iya! Aku bangun sekarang. "

-

" Zee, kamu hari ini pakai baju yang bagus, ya? Hari ini, Ayah akan ajak kamu untuk pergi. "

" Zee, saja, yah? "

" Engga dong, Ayah juga ajak Bunda dan Christoy! "

" Oh, okay.. " Zee tidak curiga sama sekali, ia hanya berpikir bahwa ayahnya akan mengajak keluarga untuk pergi bermain, tidak berpikir untuk bertemu dengan calon istrinya...

Zee beranjak dari sofa, ia menaiki puluhan anak tangga untuk menuju kamarnya itu. Lalu, ia memasuki kamarnya untuk bersiap.

-

" Pa, Papa yakin untuk menjodohkan Ashel? " Flora bingung dengan pola pikir ayahnya. Onel ingin Ashel bahagia, tetapi, Onel malah menjodohkan Ashel, itu membuat Ashel tidak bahagia.

" Yakin. Papa, yakin, lagipula ini untuk kebaikan nya, bukan? "

" Tapi, itu membuat Ashel tidak bahagia. Papa gimana, sih? "

" Flora, Papa akan lakukan apa yang membuat anak-anak Papa bahagia, dan Papa yakin, setelah menikah nanti. Ashel akan bahagia. "

" Flora juga ingin adik Flora bahagia, dan, Flora juga yakin. Ashel tidak akan bahagia. "

" Terserah kamu saja, Flora. Lagipula, perjodohan ini tidak bisa dibatalkan. Kedua pihak sudah sepakat. "

Flora menatap sang ayah dengan tatapan dendam, sifat keras kepala ayahnya ini yang membuat ia selalu merasa sebal.

" Gausah natap Papa kayak begitu, Kak. " Ashel yang baru saja datang dan langsung berbisik tepat ditelinga Flora.

" Anjir lah, kaget gua. "

" Hari ini, bidadari-bidadari nya Papa dandan cantik, ya? Kita akan pergi! " Semua pun mengangguk, mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun.

" Ayok, kita sarapan dulu. "

-

" Kamu udah putusin Adel, Shel? "

" Udah kak.. Sebenernya aku ragu mau putusin Adel. Aku sayang sama Adel, kenapa aku harus dijodohin? "

" Udah takdirnya gini kali, Kakak juga gabisa bantu apa-apa. Waktu demi waktu, kamu juga pasti akan lupa, walau memang pastinya membutuhkan waktu yang lama. "

-

" Apa kabar nil? "

" Ya, seperti yang kak Shan lihat. Kak Shani gimana? "

" Baik-baik saja, gimana anakmu? "

" Pastinya ia menolak keras, tapi, dia gabisa melawan ayahnya ini. " Shani dan Onel pun tertawa, terakhir mereka bertemu saat Ashel lahir.

" Ayo kenalan dulu. " Setelah mendengar ucapan Shani. Mereka pun segera berjabat tangan.

" Zee. "

" Ashel. "

" Kalian keluar resto dulu, sana! Jalan-jalan disekitar sini, sambil ngobrol, biar makin deket! " Ashel dan Zee pun tak membantah, mereka malas untuk meributkan hal ini.

" Lu, kenapa engga nolak perjodohan setan ini sih? "

" Papa gua maksa, dia orangnya keras kepala. Gabisa dibantah, gua udah mohon-mohon sama dia, tapi hasilnya nihil. "

" Lu beruntung, lu cuman Papanya doang yang maksa. Sedangkan, gua? Gua dipaksa keduanya. "

" Lo punya pacar? "

" Kemarin udah diputusin, berat banget rasanya. Lu sendiri? "

" Gua juga punya, dan gua juga udah putusin. " Mereka pun kembali bergabung pada acara pertemuan tersebut.

Disana, terlihat kedua orangtua mereka yang fokus dalam pembicaraan mereka untuk hubungan Ashel dan Zee. Sedangkan, Flora dan Christy, mereka saling membahas pasangan mereka masing-masing.

Perjodohan Paksa ( Zeeshel ) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang