Kevin masih berkutat dengan ponselnya. Mencoba untuk scrolling pada sebuah aplikasi dengan nama Tiktok, untuk menghilangkan rasa bosannya dengan duduk di atas sofa ruang tamu.
Awalnya, dia ingin sekali keluar rumah untuk jalan-jalan bersama Nevin beserta Alvin. Namun, tiba-tiba saja hujan menimpa apartemen yang membuat dirinya harus menunda rencana yang telah mereka rancang sebelumnya.
Dirasa beranda video di aplikasinya tidak ada yang menarik, Kevin pun mencoba untuk bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan masuk ke ruangan tengah untuk mencari keberadaan yang lainnya.
Terlihat, Yuda sibuk dengan permainan konsol nya di layar televisi yang sedang menampilkan sebuah game jadul, yaitu Mario Bros. Sepertinya, ia mendapatkan file game-nya dari Gizan.
Di sebelahnya, terlihat juga Malik yang sedang tertidur dengan memeluk bantalan sofa berbentuk kucing kesayangannya, beserta Cakra yang sibuk memakan kerupuk yang ia beli dari toko pembelian secara online, menonton gameplay yang dimainkan oleh adiknya.
"Woi, lu pada gabut gw liat-liat." Cakra menoleh, menyuruh Kevin untuk duduk juga di sebelahnya. Kemudian dirinya pun duduk diantara Malik beserta Cakra yang masih kosong, dan mengambil beberapa kerupuk yang berada pada sebuah plastik besar yang berada di tangan Cakra.
"Heh, gw sama Malik ini aslinya mo keluar, anjir. Tapi, gara-gara hujan alhasil ga jadi, cok." Ujar Cakra, mengutarakan kekesalannya terhadap hujan yang terjadi secara tiba-tiba ini.
"Hujan itu kan rahmat, goblok. Ngapa lu berdua ribut, sih?" Yuda jadi heran, kenapa mereka bertiga sangat suka untuk keluar dari apartemen. Apa mereka jangan-jangan pergi ke suatu tempat yang tak terpikirkan oleh Yuda?
Baiklah, jangan mengasumsikan hal tersebut sebelum ada bukti yang jelas.
"Introvert lu, dek. ¹Ojo meneng neng omah terus wae, kolo-kolo kowe metu nang ndi kono karo kanca-kancanem seng rusuhe amit-amit tenan kuwi." Mulut Kevin dipenuhi oleh kerupuk, membuat pembicaraannya menjadi sedikit tidak jelas. Terlebih lagi, Yuda sebagai orang asli Kalimantan sama sekali tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan oleh Kevin.
----[¹: Jangan diam di rumah terus, sesekali kamu keluar kemana gitu sama teman-temanmu yang rusuhnya pake banget itu.]
---
"Lu ngomong apa, bangsat? Gw mana ngerti bahasa jawa, anying." Ia memukul lengan Kevin, membuat sang pelaku tertawa cukup kencang sehingga membangunkan Malik yang tertidur."²Sinau boso jowo lah, mosok ngono ae angel kanggo awakmu dewe? Kon kuwi patut tak ajar karo aku. Sepuh boso jowo iki, bos!" Yuda semakin tak mengerti, wajahnya hanya menampakkan ekspresi bingung setengah mati.
---[²: Belajar bahasa jawa, lah. Masa gitu aja sulit buat dirimu sendiri? Kamu seharusnya diajar sama aku. Sepuh bahasa jawa ini, bos!]
---
Ia menarik kaos putih milik Cakra, menatap kedua netranya dengan maksud meminta penjelasan dari yang Kevin ucapkan barusan. Meskipun, hanya sebuah gelengan yang menjadi jawaban darinya karena Cakra tidak terlalu mengerti bahasa jawa.Sebenarnya, untuk beberapa kata mungkin mengerti. Namun, bila keseluruhan dia masih ragu dengan arti ucapannya.
"Dia itu pengen ngajarin lu bahasa jawa, Yud. Sok-sokan bahasa jawa, tapi bahasa jawa halus nggak paham." Malik menjawab sembari mengusap kedua matanya, lalu menata kacamatanya yang hampir jatuh.
Yuda berdecak kesal, "Gitu doang pake bahasa Jawa, anjing." Tak lama, karakter di dalam game nya pun mati dikarenakan terjatuh dari ketinggian. Hampir saja dia melemparkan stik tersebut ke wajah Kevin jika tidak dicegah oleh Cakra beserta Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Brother, tapi Bobrok | YTMCI AU
Fanfic『ALTERNATE UNIVERSE OF YTMCI¡』 -------- Ketika 4 orang yang memiliki kehidupannya masing-masing menjadi saudara, akibat suatu peristiwa yang mengharuskan mereka menjadi satu keluarga. Malik, anggota tertua yang terkadang masih ceroboh dalam bertinda...