Chapter 13

706 80 13
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Setelah dirawat inap selama dua hari satu malam, akhirnya Jisoo diperbolehkan pulang, saat itu masih ada kecanggungan di antara mereka berdua.

Namun setelah mereka saling mengobrol lebih dalam lagi pada akhirnya mereka sepakat untuk memulai semuanya dari awal lagi.

Dan dua bulan kemudian mereka perlahan mulai saling memberikan dukungan satu sama lain, apalagi setelah tahu Taehyung mengidap tumor otak.

"Noona, kau mau menemani Taehyung Hyeong ke rumah sakit?" Tanya Jungkook yang melihat Jisoo tengah bersiap-siap.

Tak lama Jisoo berjalan mendekatinya sambil menggendong bayinya. "Iya, aku titip Jihyun padamu ya, Jihyun-ah, tetaplah bersama pamanmu, Ibu akan kembali beberapa jam lagi." Jisoo mengecup putranya itu, lalu berjalan ke pintu.

"Jungkook-ah, tolong beri dia susu setiap 2-3 jam sekali ya, jika dia menangis jangan langsung di beri susu, cobalah cek popoknya apa dia buang air atau tidak, lalu-"

"Noona, aku sudah paham, aku akan merawatnya, kau tidak perlu khawatir," potong Jungkook, Jisoo tersenyum. Dia kembali menghampiri Jungkook lalu mengecup putranya yang ada di dalam gendongan Jungkook.

"Jihyun-ah jangan merepotkan Pamanmu, apa kau mengerti? Jangan membuatnya kesusahan, Ibu akan kembali, kalau begitu aku pergi dulu," ujar Jisoo yang kembali mengecup putranya yang masih bayi itu. Setelahnya dia pergi.

Entah mengapa setelah kepergian Jisoo, Jihyun menangis hingga membuat Jungkook sedikit kebingungan dan segera menimang-nimang Jihyun. "Jihyun-ah, ada apa? Ibu dan ayahmu akan segera pulang jadi berhentilah menangis ya," ujar Jungkook. Untungnya setelah itu Jihyun kembali tenang.

Jisoo berjalan ke kantor Taehyung dengan naik angkutan umum. Taehyung ingin menjemputnya namun Jisoo menolak. Saat ini Taehyung menunggu cemas istrinya datang.

Saat sedang menunggu Jisoo, tiba-tiba saja Seokjin menghubunginya, "Halo, Hyeong?" Jawab Taehyung sambil meletakan ponselnya di telinganya. "Taehyung-ah, maafkan aku,"

Taehyung mengerutkan alisnya, "Maaf? Maaf untuk apa?" Tanyanya. "Sepertinya kau bukan mengalami tumor otak, kau hanya kelelahan saja, hasil lab itu sepertinya tertukar, hasil milikmu itu punya Min Taehyun, aku benar-benar minta maaf, itu kesalahan rumah sakit kami," jelas Seokjin yang membuat Taehyung terdiam.

Tak lama terlihat Jisoo yang berjalan mendekatinya. "ada apa?" Tanya Jisoo berbisik. Taehyung yang tersadar langsung menghela napasnya lega. "Jadi itu hasilnya tertukar? Lalu aku harus bagaimana?" Tanya Taehyung. "tidak perlu datang lagi ke rumah sakit, aku akan mengirimkan biaya kompensasi padamu,"

Taehyung menghela napasnya lega, "Jadi usiaku masih panjang bukan?" Tanya Taehyung yg membuat Jisoo membuka matanya lebar. "Apa yang kau maksud?" Tanya Jisoo.

Taehyung tersenyum sambil mengelus rambut Jisoo. "Iya, aku harus mengurus dulu staff yang bertugas saat itu, aku tutup dulu, tapi kau harus ingat untuk menjaga kesehatanmu, apa kau mengerti?"

"Iya-iya, aku paham, kalau begitu aku tak akan ke sana mulai saat ini, aku tutup." Taehyung mematikan ponselnya dan memasukannya kembali ke dalam saku celananya.

Dia melihat Jisoo sambil tersenyum, "Ada apa?" Tanya Jisoo yang sudah terlihat sedikit kesal. Taehyung memeluk Jisoo erat. "Seokjin Hyeong bilang hasil lab itu tertukar, aku tidak terkena tumor otak," jelas Taehyung.

Jisoo membelalakan matanya, dia mendorong pelan tubuh Taehyung. "Benarkah?" Tanya Jisoo. Taehyung mengangguk, membuat Jisoo kembali memeluk tubuh Taehyung. "Syukurlah, aku sangat bersyukur," ujar Jisoo lega.

Her Last Desire | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang