⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
Hyunjae yang sedang kesal itu menghabiskan cemilan yang sering dia sembunyikan di dalam kamarnya. Tak lama dia merasa mengantuk dan tertidur dengan mulut yang masih belepotan.
Sementara itu Jisoo duduk di sofa sambil memperhatikan pintu kamar putra keduanya sambil melipat kedua lengannya didada. Dan dia melakukannya sudah hampir setengah jam.
Tak lama terdengarlah suara bel kembali berbunyi, jisoo menghela napasnya dan tetap diam, namun bel tersebut terus berbunyi yang membuat Jisoo sedikit terganggu.
Dengan sedikit kesal dan tanpa melihat monitor Jisoo beranjak dari sofa lalu, berjalan ke pintu lalu membukanya dengan kesal.
Saat dia membuka pintu, alangkah terkejutnya dia ketika melihat pria yang sangat dia benci sekaligus dia takuti, siapa lagi kalau bukan Minwoo.
Saat ini keadaan Minwoo terlihat sedikit berantakan, rambutnya gondrong. Kumis dan jenggot yang tumbuh sedikit panjang dengan pakaian yang serba hitamnya.
Minwoo menyeringai, "kita bertemu lagi, Kim Jisoo," ujarnya yang membuat tubuh Jisoo bergetar ketakutan. Jisoo hendak menutup pintu rumahnya kembali namun dengan cepat Minwoo menahannya. "Kau tidak bisa lari dariku, aku akan membunuhmu," ujar Minwoo lagi yang membuat Jisoo tambah ketakutan.
Jisoo menolehkan kepalanya ke belakang, ke pintu kamar di mana putra keduanya berada.
"Jika kau memang ingin membunuhku, bawa aku pergi dari sini, jangan biarkan suamiku melihat jasa-"
Perkataan Jisoo terhenti oleh tawa jahat Minwoo, "Apa? Bawa kau pergi? Justru aku harus membunuhmu di sini, aku mau suamimu melihat jasad istrinya yang merupakan jalang ini," ujarnya yang kembali tertawa.
Minwoo memaksa masuk hingga membuat Jisoo memundurkan langkahnya, dia menutup pintu itu lalu berjalan mendekati Jisoo perlahan, sambil mengeluarkan sebuah pisau dapur yang berukuran sedang.
"Aku mohon, jangan bunuh aku di sini, jika kau mau membunuhku bawa aku pergi," mohon Jisoo yang mulai menangis. "Kenapa? Bukankah akan lebih menyenangkan jika suami dan anak-anakmu tahu ibunya mati di depan mata mereka," ujar Minwoo.
"Selama ini aku selalu mengawasimu, Kim Jisoo, kau sudah berani melaporkanku, bahkan pria yang menjadi suamimu sekarang itu dulu menyiksaku, namun bodohnya dia malah melawanku, aku sempat menusuk tangan dan memukul kepalanya," ujarnya sambil tangannya memegang dan meremas tangan Jisoo.
Jisoo terlihat sangat kesakitan. "Saat aku mendengarmu menikah dengan orang yang sudah menyiksaku, aku memutuskan untuk kembali dan membalas perlakuannya padaku, tidak akan menyenangkan untuk langsung membunuhnya, jadi aku memutuskan untuk membunuhmu lebih dulu." Lanjutnya sambil tertawa keras.
"Aku ingin membuatnya menyesal karena sudah menyakitiku, apa dia kira aku tak akan berani melakukan ini? Apa kalian kira, kalian bisa selamanya hidup bahagia setelah kalian membuatku menjalani kehidupan seperti ini? Tentu saja tidak! Aku tak akan membuat kalian bahagia semudah itu! Dasar wanita jalang dan pria psikopat gila!"
"Minwoo-ssi, jangan seperti ini ... Aku mohon ...." Mohon Jisoo lagi, "kau akan menyesal, jika kau melakukannya di sini itu bisa membuatmu menjadi seorang pembunuh." Lanjutnya.
Minwoo terkekeh, "Aku tidak peduli mau aku jadi seorang pembunuh atau bukan, yang lebih penting kekesalanku padamu dan suamimu tersalurkan," ujarnya.
Minwoo memukul-mukulkan pinggiran pisau yang tidak tidak ke pipi Jisoo sambil menyeringai. "Gara-garamu saat ini aku dicari-cari oleh polisi, kau harus mati ditanganku, demi balas dendamku pada suami sialanmu itu," ujar Minwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Last Desire | VSOO | END
FanfictionKim Jisoo, seorang wanita berusia 28 tahun. Dia menjalani sebuah hubungan tanpa status dengan seorang pria setelah dia melaporkan kekasihnya karena kekerasan, namun ada yang aneh dengan pria tersebut. Apakah itu? Lalu bagaimana dengan keadaannya sel...