Chapter 15

638 63 9
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️


.

"I-Ibu ..." Lirih Jihyun yang tanpa sadar hendak menghampiri Jisoo. Untungnya Taehyung dengan cepat menarik tubuh Jihyun. "Jungkook-ah, bawa Jihyun keluar," titah Taehyung.

"Baik," jawab Jungkook. Taehyung menyerahkan Jihyun pada Jungkook dan dengan segera Jungkook menggendong Jihyun, tentu saja Jihyun yang sudah lebih dewasa dari Hyunjae memberontak ketika melihat ibunya dengan keadaan seperti itu.

"Lepaskan! Aku mau Ibuku, lepaskan!" Teriak Jihyun sambil memukuli Jungkook yang membawanya keluar rumah. "a, Jihyun-ah, maafkan aku, ini demi dirimu," ujar Jungkook.

Jihyun menangis sejadi-jadinya. Sementara Taehyung menatap Minwoo dengan wajah yang sudah sangat emosi.

Tangannya meraih sebuat tongkat baseball yang terbuat dari logam yang ada di samping lemari televisi, setelahnya tanpa takut dia menghampiri Minwoo dan memukulkan tongkat baseball itu pada kepala Minwoo dengan keras dan cepat.

Minwoo terjatuh, kepalanya terluka namun tidak sampai mengeluarkan darah. Minwoo tertawa, dengan cepat Taehyung kembali memukulkan tongkat baseball itu beberapa kali dengan keras dan penuh emosi pada kepala Minwoo sampai kepalanya mengeluarkan darah dan tak sadarkan diri.

Taehyung menatap Jisoo yang perlahan membuka matanya, dengan cepat Taehyung memangku tubuh Jisoo di pangkuannya. "Yeobo, bertahanlah, aku akan segera menghubungi bantu-"

"Tidak- jangan ...." Potong Jisoo dengan suara yang terbata dan lirih. "Tapi kau-"

"Oppa ... To-long jaga Jihyun dan Hyunjae ... Maaf ... Karena aku memintamu menjaga me-reka sendiri ... Aku ... Jangan bunuh di-a, kau me-masang kamera pengawas di-dalam rumah, biarkan dia hidup di dalam pen-jara, ra-watlah kedua putra kita ... Hyunjae ... Dia- bersembunyi di dalam kamarnya ...." Ujar Jisoo.

Taehyung menggelengkan kepalanya. "Tidak apa, kau akan baik-baik saja, aku akan menghubungi 119, tenanglah, tarik napas lalu buang perlahan, kau harus bisa menahannya,"

"Jangan tutup matamu, aku di sini, aku di sampingmu, kita akan menjaga dan mengurus kedua putra kita bersama seperti sebelumnya," Ujar Taehyung yang langsung menghubungi 119.

Setelahnya, secara perlahan Jisoo menutup matanya, membuat Taehyung mengguncang pelan tubuh Jisoo. Namun Jisoo tidak merespon apapun dan tetap menutup matanya.

"Yeobo, bangunlah, Yeobo," lirih Taehyung yang kini juga mulai menangis. "Yeobo! Kau ... Kau masih mendengarku bukan? Bangunlah ... Jangan seperti ini, aku sungguh tak bisa hidup tanpamu ... Jangan tinggalkan aku sendiri ... Aku mohon ... Kedua putra kita masih membutuhkanmu, Yeobo ... Kumohon ..."

Taehyung merengkuh tubuh Jisoo yang sudah tidak bernapas itu ke dalam dekapannya, hingga pakaiannya terkena darah dari tubuh Jisoo.

"Kumohon ... Bangunlah, Kim Jisoo! Kubilang bangun! Bangun atau aku akan menghampirimu dan membawamu kembali padaku!" Teriak Taehyung dengan tangisnya yang masih tak berhenti.

Jungkook masuk ke dalam rumah ketika dia mendengar suara teriakan Taehyung. Matanya terbelalak ketika dia melihat Minwoo yang sepertinya sudah terbangun dan hendak menusuk Taehyung dari belakang.

Dengan cepat Jungkook menghampiri Minwoo dan langsung menahan kedua tangan Minwoo hingga tangannya terkena tebasan pisau yang dipegang Minwoo.

Taehyung berteriak lalu menangis sejadi-jadinya, dia masih belum menyangka jika Istrinya tiada di dalam pangkuannya sendiri.

Her Last Desire | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang