Chapter 11

759 79 3
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Setelah Taehyung memotong-motong tubuh pamannya Jisoo, dia memasukan potongan tubuh pamannya Jisoo kedalam sebuah kantong kresek hitam, sedangkan bagian kepala dengan matanya yang masih melotot dia taruh di atas meja di samping istrinya.

"Hy-hyeong, maafkan aku, aku belum bisa-"

"Kau," Potong Taehyung seraya mendekati Jungkook. Kini pakaian dan wajah Taehyung hampir tertutupi oleh cairan merah yang berbau anyir. "Ikuti aku, jangan lupa tutup dan kunci pintunya," titahnya sembari keluar dari ruangan itu.

Jungkook mengikuti Taehyung dari belakang, tak lupa dia juga kembali menutup dan mengunci pintu ruangan itu.

Di luar Taehyung membuka pakaiannya dan menyisakan celana dalamnya saja, setelahnya dia mengambil lalu melilitkan sebuah kain hitam di pinggangnya. "Apa pria tua itu masih menghubungimu?" Tanya Taehyung dengan wajah datarnya seraya mengelap kacamatanya dengan kain yang melilit pinggangnya.

(Ps. Kaya cowok kalo abis mandi gitu, nah bedanya ini bedanya Taehyung pake kain bukan handuk)

Jungkook menunduk lalu mengangguk, Taehyung menghela napasnya. "Hyeong, tidakkah kau temui dia meski hanya sekali saja? Sejujurnya yang membantuku menghilangkan jejakmu ketika pria pedofil itu kau bunuh adalah Ayahmu, dia juga tahu kau yang membunuh ketiga wanita itu," ujarnya pelan.

Taehyung menghela napasnya, "Jungkook-ah, kau sendiri tahu jika ibuku menghilangkan nyawanya karena pria itu menuduh ibuku berselingkuh dan menyangkal bahwa Jieun adalah putrinya,"

"Dia bahkan tidak mengizinkan aku bertemu dengan Ibuku ataupun Jieun, tapi saat dia tahu kebenaran tentang Ibu yang tidak berselingkuh dan Jieun adalah putrinya, aku bahkan tidak melihat penyesalan dimatanya," ujar Taehyung panjang lebar.

Taehyung kembali memakai kacamatanya. "Aku akan membuang dan membakar jenazahnya dengan tanganku sendiri, bersihkan dirimu lalu pulanglah." Taehyung masuk ke dalam ruangan tempat Jisoo pertama kali terbangun setelah di culik.

Dia duduk di atas kursi, tangannya yang masih berlumuran darah ter'ulur membuka laci meja di hadapannya, dia mengambil rokok, meletakan di bibirnya, setelahnya membakar ujung rokoknya dan menghisapnya.

Jungkook menghela napasnya lalu pergi dari basement. Sementara Taehyung masih terdiam sambil menghisap total dua batang rokok di sana. Setelahnya dia pergi dari basement lalu membersihkan dirinya.

Sebelum dia membersihkan dirinya dia terlebih dulu membuka perban di tangan dan plester kotak sedang di samping alisnya, setelahnya baru membersihkan tubuhnya dengan memakai banyak sekali sabun dan sampo agar tidak tercium bau anyir.

Setelah selesai dia memakai kembali plester kotak sedang di samping alisnya dan alas mengikatkan perban ke tangannya.

Taehyung berjalan ke kamar tamu, dia membuka kunci dan pintu kamar itu, saat di dalam dia melihat Jisoo tertidur dengan mangkuk bubur dan gelas yang sudah kosong.

Taehyung bernapas lega karenanya. Dia mendekati Jisoo dengan langkah yang pelan agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Jisoo.

Ketika dia melihta wajah damai Jisoo yang terlelap, dia berjongkok lalu mengusap rambut Jisoo. "aku benar-benar minta maaf, aku akan melakukan apapun agar kau mau memaafkanku," gumamnya.

"Keluarkan aku dari sini, tolong biarkan aku pergi." Perlahan mata Jisoo terbuka dan memandang Taehyung sendu.

Taehyung menunduk, "Maaf ... Aku tidak bisa membiarkanmu pergi," jawab Taehyung yang membuat Jisoo kembali menangis. Kedua tangan Taehyung kini memegang tangan Jisoo.

Her Last Desire | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang