Side Story : BERON & MARGARET

5 1 0
                                    

Hi~~
Selamat Membaca ya😊~~
.
.
.
.

.
.
.
.

#Sekolah Hati Kita 12 Maret 1992#

"Margaret! Hei! Disini!"

  Cantika berteriak dengan suara lantang memanggil Margaret yang sedang kebingungan mencari Cantika karena suasana kantin SMP Hati Kita yang ramai.

  Margaret yang dipanggil dengan cepat langsung menoleh kemudian tersenyum dan menghampiri sahabatnya itu.

"Ramai sekali! Tidak biasanya seramai ini. Emangnya ada apa?"

"Kau tidak tahu? Ibu kantin baru saja mengeluarkan kue baru dengan segala jenis varian rasa. Kudengar ini adalah saat yang paling ditunggu-tunggu para siswa sekolah kita. Termasuk juga aku hehe"

"Oh pantas saja. Eh? Cantika! Itu! Lihat arah jam 12!"

  Margaret berbisik sambil menepuk pelan bahu Cantika. Dengan refleks gadis berwajah manis dan berambut pendek itu menoleh ke arah yang dikatakan Margaret.

  Di sana terlihat Bardon, kekasih Cantika tengah berbincang dan tertawa bersama teman-temannya sambil memakan Bakso.
Mungkin karena faktor terlalu banyak tertawa, sehingga Bardon tersedak bakso yang dia makan.

  Margaret yang melihat itu tertawa sedangkan Cantika nampak kesal dan berpikir untuk menegur kekasihnya nanti.

  Setelah mereka berdua mendapatkan kue yang mereka inginkan. Dua gadis itu menghampiri Bardon yang terlihat bahagia melihat kedatangan kekasihnya.

  Dengan semangat 45 dia memeluk Cantika yang dengan tanpa ampun menginjak kakinya dan hal itu sukses membuat Bardon mengaduh kesakitan.

  Margaret yang memperhatikan interaksi itu tersenyum.

  Pasangan di depannya ini sangat serasi, Cantika yang tenang dan Bardon yang ceria. Mereka benar-benar cocok untuk satu sama lain.

  Melihat dua sahabatnya ini membuat hati Margaret jadi mulai bertanya-tanya mengenai siapa pria yang akan bersamanya nanti. Apakah kekasihnya nanti akan memiliki sifat manis dan murah senyum? Atau dingin-dingin tapi perhatian?

   Hm siapapun nanti orangnya, Margaret berharap dia adalah orang yang akan bangga pada Margaret dan mencintai dirinya.

 Masih berada di tempat yang sama, di sisi sebelah kanan mereka. Terdengar suara histeris para gadis-gadis ketika seorang murid laki-laki berkulit putih, dengan tubuh tinggi, tegap dan kekar memasuki area kantin.

  Murid laki-laki berwajah bule itu melihat ke sekeliling kantin dan merasa asing dengan apa yang dia lihat.
 
  Wajar saja, ini adalah hari pertama dia pindah kemari.

  Benar, Beron Cordon adalah seorang murid pindahan dari Mediterania.
Kepindahannya ini dikarenakan ayahnya memiliki pekerjaan di Indonesia selama 3 tahun.

  Sebenarnya Beron tidak mau ikut pindah, tapi kedua orangtuanya yang khawatir jika meninggalkan Beron sendirian di Mediterania pada akhirnya memutuskan untuk membawa putra semata wayang mereka. Itu sebabnya dia juga ikut ke Indonesia bersama orangtuanya.

IBUNYA ALI By Rina CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang