CHAPTER 9

4 0 0
                                    

Hi~~
Selamat Membaca ya😊~~
.
.
.
.

.
.
.
.

Ali menatap ke arah proposal yang akan dia tunjukkan hari ini pada rekan bisnisnya di dalam sebuah taksi yang sedang mengantarkan Ali ke Perusahaan Hope yang bekerja sama dengan Perusahaan Ayah Ali.

Sekedar informasi, Perusahaan Hope adalah perusahaan yang bergerak di bidang fashion dan modeling.

Sebelum datang kemari, Ali mendengar dari Ayahnya kalau perusahaan itu akan mengadakan sebuah acara peragaan busana dan mencari sebuah perusahaan interior untuk membantu mendesain sebuah ruangan untuk acara catwalk yang akan dipakai 1 Minggu kedepan.

Lalu, karena perusahaan Bardon terkenal akan kesuksesannya di bidang dekor mendekor. Perusahaan Hope pun menghubungi mereka 2 bulan sebelum acara di laksanakan.

Sebenarnya Bardon adalah orang pertama yang dipercaya untuk  menghandle pekerjaan ini, namun karena kondisi Cantika yang sempat drop. Dia jadi harus pulang dan meninggalkan sebentar pekerjaan tersebut pada sekretaris pribadinya.

Ali yang kebetulan memang ingin pergi ke Mediterania, menawarkan dirinya menggantikan Mr. Karun dan disetujui oleh ayahnya.

Pria berumur 45 tahun itu juga menjelaskan kalau Ali hanya perlu memberi proposal ini dan mengecek ruangan acara catwalk saja. Setelah itu, Ali hanya perlu fokus mencari Margaret, Ibunya.

Tak hanya itu, Bardon juga memberi Ali akses untuk masuk ke kawasan elite yang dimilikinya di Mediterania untuk mencari Margaret.

Dengan diiringi doa, Bardon berharap kali ini semoga saja Ali segera bertemu dengan Margaret dan sembuh dari segala rasa sakit yang dia rasakan selama ini.

###########

Saat sampai di gedung Perusahaan Hope, Ali disambut oleh satpam yang ternyata sudah menunggunya dari tadi.
Tanpa menunggu lama, dia langsung mengantarkan Ali ke lantai 15 yang merupakan tempat di mana CEO mereka berada.

Ketika sedang berjalan di lorong menuju ruangan CEO, Ali kembali di sapa oleh sekretaris CEO Perusahaan Hope, Rina.

"Selamat datang di Mediterania, Mr. Heish. Atasan saya sudah menunggu Anda. Mari sebelah sini."

"Ok, terima kasih."

Ali yang tadinya terlihat biasa saja kini mulai gugup. Entah kenapa semakin mereka hampir mendekati pintu bertuliskan Ruangan CEO, jantungnya berdetak sangat kencang.

Firasat apa ini? Kenapa tiba-tiba Ali merasa berdebar? Apa karena ini adalah pertama kalinya Ali menghadapi kolega dari luar negeri? Makanya dia segugup ini? Iya. Mungkin saja.

Dalam lamunan Ali, tak terasa mereka sudah sampai di depan pintu yang dituju.

Dengan pelan wanita berkacamata itu mengetuk pintu dan terdengarlah suara seseorang dari dalam yang mempersilahkan mereka masuk.

Ketika pintu terbuka, terdengar sapaan CEO mereka yang ternyata adalah-

"Selamat datang, Mr. Heish-"

"I-Ibu?"

Ali terpaku dan menatap tak percaya pada apa yang ada di depannya. Wanita yang ternyata CEO Perusahaan Hope ini adalah ibunya, Margaret.

Ibu kandungnya yang sudah lama tidak dia temui. Ibu yang sangat dia cintai.

Beliau sekarang ada di depan Ali, menatapnya dengan ekspresi wajah yang sama terkejutnya.

IBUNYA ALI By Rina CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang