"Guru! Kau lihat, kami membawa banyak barang dan harta untuk mu." Wen Ning dengan bangga mengeluarkan semua yang ia dapatkan bersama dengan Jiang Wanyi.
"Bagus, kalian mendapatkan barang yang bagus." Wei Wuxian dengan lembut mendarat di atas lantai.
"Bagaimana dengan kalian?" Wei Wuxian melihat kearah Wen Qing
"Ah, kami... Mencari ini untuk leluhur." Wen Qing memberikan kantung penyimpanan nya."Oh, sekantung penuh tanaman langka." Wei Wuxian
"Saya... Akan membuat nya menjadi pil yang berguna bagi leluhur." Wen Qing tampak bersemangat"Ak... Baiklah, aku menantikan nya." Wei Wuxian tersenyum kalem
"Juga, apakah ia bisa tinggal di istana juga?" Wen Qing tampak menunjukan sesuatu di tangan nya."Rupanya, kau berhasil di jinakan oleh seseorang." Wei Wuxian tertawa geli melihat Naga Es di tangan Wen Qing
"Apakah, sebelum nya telah banyak yang mencoba menangkap nya?" Wen Qing
"Itu benar, selain karna Teratai Es. Esensi Naga es itu sangatlah kuat. Sebab itu, banyak orang yang mencoba keberuntungan mereka, namun semua berakhir sia sia." Wei Wuxian"Mengapa? Bukan kah mereka bukan orang orang sembarangan?" Wen Qing
"Naga itu memiliki kesadaran nya sendiri, ia dapat merasakan niat seseorang yang memburunya. Ia tunduk kepadamu, berarti ia mengakui mu sebagai tuan nya." Wei Wuxian"Selamat, kau mendapat pengawal hebat seumur hidup mu." Wei Wuxian
"Selamat kakak!" Wen NingDi sisi lain, tampak Lan Xichen mendekati Lan Wangji.
"Bagaimana keadaan mu?" Lan Xichen
"Aku baik." Lan Wangji
"Ia tidak melakukan apa pun selain mengunci darah jiwa ku." Lan Wangji"Apa yang istana ingin lakukan." Lan Wangji
"Ayah telah meminta mereka untuk diam, tetapi mereka pasti akan menggunakan cara lain." Lan Xichen"Tidak masalah, aku telah bersiap untuk segala kemungkinan terburuk ." Lan Wangji
"Tidak akan ku biarkan sesuatu terjadi kepada mu, walau harus melawan Istana Awan. Aku tidak akan mundur." Lan Xichen, dengan ekor matanya. Wei Wuxian memperhatikan mereka."Dengan ini, Perburuan di menangkan oleh murid Lembah Bunga Merah!"
"Kalian berhak untuk mendapatkan token ini."
Seorang pria tua memberikan mereka sebuah token giok.
"Apa ini?" Wen Ning
"Dengan token itu, kalian bisa masuk dan keluar sesuka hati kedalam Alam Rahasia. Tetapi ingat, kalian bertanggung jawab atas keselamatan kalian sendiri.""Terimakasih banyak!"
"Baiklah, kembali ke Istana." Wei Wuxian
"Baik!" Seketika Wei Wuxian dan para murid nya menghilang dari tempat itu."Wangji, apa kau tidak memiliki cara untuk melepaskan diri." Lan Qiren mendekat.
"Paman, bukan kah kau dan para tetua yang seharusnya memikirkan nya." Lan Xichen"Xichen, kau tau tidak ada yang bisa kami lakukan saat Darah Jiwa nya ada di tangan Wei Wuxian." Lan Qiren
"Maka, anda tidak perlu bertanya tentang jalan keluar." Lan Wangji berbalik.
"Hidup mati ku, terganggu bagaimana sikap kalian terhadap Lembah Bunga Merah." Sekejap kemudian, Lan Wangji pun menghilang..+.
Pagi kembali datang, para murid Lembah Bunga Merah telah sibuk dengan kegiatan mereka.
Wen Qing sejak pagi tampak sibuk dengan tungku pembakaran pilnya. Ia tampak begitu serius membuat pil untuk Wei wuxian
"Nona Wang, apakah Leluhur sungguh membutuhkan pil obat?" Jiang YanLi berbisik pelan kepada Wang Ling Jiou
"Tuan sudah berada di Rahana Keabadian, pil obat, tidak berguna untuknya. Lagi pula, siapa yang dapat melukai nya." Wang Ling Jiou berbisik
"J-jadi... Pil itu.." Jiang YanLi melihat kearah Wen Qing
"Jangan katakan apa pun, dia akan sangat kecewa nantinya." Wang Ling Jiou"Benar, selama ini ia telah berfikir jika ia hanyalah beban untuk semua orang." Jiang YanLi
.+.
Di ruangan lain, tampak Jiang Wanyi dan Wen Ning berlatih bersama. Mereka bermeditasi untuk mencoba menaikan rahana mereka.
Mereka juga, sedang menunggu pil obat dari Wen Qing.
"Ternyata belum bisa menembus Rahana Kerangka Awal Keabadian. Sepertinya harus lebih keras lagi." Wen Ning menyudahi latihannya
"Cepat atau lambat, kita pasti akan mencapai nya." Jiang Wanyi
"Eh, bagaimana jika kembali ke Alam Rahasia. Mungkin saja ada hal bagus yang kita dapatkan." Wen Ning tampak bersemangat"Dapatkan izin dari Leluhur lebih dulu." Jiang Wanyi
"Baiklah!" Wen Ning tampak bersemangat"Jika aku sudah mencapai Rahana Kerangka Awal. Aku pasti, akan membalas apa yang telah Jin Guangshan lakukan kepada ku!" Wen Ning
"Hal itu, akan mudah bagi mu. Tetapi, bagaimana jika Xie Lian kembali menghalangi?" Jiang
"Tidak perduli! Apa yang mereka lakukan, harus di bayar dengan tuntas." Wen Ning
"Aku akan membantu mu juga." Jiang Wanyi"Tidak bisa, kau memiliki wilayah mu sendiri. Akan berbahaya jika kau sampai terlibat." Wen Ning
"Aku tidak takut, lagi pula. Sebagai penerus aku harus membuktikan bahwa aku bisa melangkah jauh dari orang tua ku." Jiang Wanyi
"Baiklah jangan salah kan aku jika ada hal buruk yang terjadi." Wen Ning
"Tidak akan pernah." Jiang Wanyi tersenyum.+.
"Itu kan...."
"Mengapa mereka datang."
"Apa kah mereka ingin menyinggung leluhur lagi."Para murid Lembah Bunga Merah saling berbisik saat melihat Hua Cheng dan Xie Lian memasuki gerbang utama.
"Xie Lian, Hua Cheng?" Xue Yang
"Kami ingin bertemu dengan Wei wuxian." Hua Cheng
"Lewat sini." Xue Yang berjalan di depan mereka. Ia tampak melangkah menuju taman di sisi kiri bangunan Istana Inti."Silahkan." Xue Yang, tak jauh dari mereka. Wei Wuxian tampak duduk di atas sebuah tikar merah.
Murid murid kesayangan nya tampak sibuk di sekeliling nya. Jiang YanLi dan Wang Ling Jiou tampak mengobrol. Jiang Wanyi dan Wen Ning bermain di sekeliling nya. Lan Wangji tampak duduk disebelah Wei Wuxian dengan sebuah buku ditangannya.
"Oh, ada tamu." Wang Ling Jiou tampak menyadari kedatangan mereka setelah beberapa saat. Sontak semua orang melihat kearah Hua Cheng dan Xie Lian, kecuali Wei Wuxian.
"Ada keperluan apa." Tanya Wei Wuxian tampak menoleh.
"Tidak ada hal serius, hanya ingin berkunjung." Hua Cheng dan Xie Lian mendekat."Nona Jiang, Nona Wen aku memerlukan bantuan. Ayo ikut dengan ku sebentar." Wang Ling Jiou
"Oh, baiklah.""Jiang Wanyi, Wen Ning ada tugas untuk kalian." Xue Yang
"Baik baik.""Sekarang, kau bisa mengatakan tujuan mu sebenarnya." Wei Wuxian berdiri, ia tampak melirik serius.
"Kami sungguh datang untuk berkunjung. Bukan untuk sesuatu." Xie Lian."Oh, maka nikmat waktu mu. Kau tidak lupa jalan menuju kediaman mu kan." Wei Wuxian melirik Hua Cheng
"Ah, aku masih ingat." Hua Cheng"Wei Ying..." Lan Wangji, Wei Wuxian menoleh. Ia tersenyum tipis saat Lan Wangji menepuk paha nya. Segera Wei Wuxian dengan nyaman duduk di pangkuan Lan Wangji.
"Akhirnya mereka pergi." Lan Wangji menutup buku di tangan nya
"Hn? Mengapa menunggu mereka pergi?" Wei Wuxian
"Apa kau hanya akan memeluk ku saat tidak ada orang?" Wei Wuxian"Kekanak-kanakan." Lan Wangji mengecup pucuk kepala Wei Wuxian, Wei Wuxian tertawa ia dengan nyaman menyandarkan kepalanya di dada Lan Wangji.
"Terimakasih..." Bisik Wei Wuxian
"Hn..." Lan WangjiWei Wuxian tau, jika Lan Wangji sedang mengalihkan fokus nya. Ia tidak ingin dirinya semakin panjang berdebat dengan Hua Cheng.
"Seperti nya, hanya Lan Wangji yang dapat merendam amarah nya." Hua Cheng
TBC !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Ke Abadian
FantasyWen Ning, Tuan muda Keluarga Wen yang di anggap sampah. Menantang Jin Zixun dalam pertarungan untuk membatalkan pertunangan kakaknya. Dalam perjalanan ia mencari kekuatan, ia bertemu dengan seorang anak kecil yang tidak bisa. BOYS LOVE AREA!!!