11

282 38 4
                                    

"Yang Mulia! Masalah besar! Wei Wuxian telah mencapai Rahana Dou Di dan.. saat ini Tuan muda kedua... Di sandra oleh nya..." Tetua melapor kepada Lan Qinghe Jun

"Bagaimana bisa!" Lan Qiren
"Yang Mulia, anda harus melakukan sesuatu." Lan Qiren

"Mengumumkan perang kepada Lembah Bunga Merah, hanya akan membawa kemalangan bagi Wangji." Lan Xichen memasuki ruangan.
"Kalian lah yang memaksakan pertunangan mereka. Mereka telah bertunangan, mengapa kalian masih saja ribut." Lan Xichen tersenyum kalem.

"Tuan muda, bagaimana anda bisa berkata dengan mudah. Saat adik ada berada di tangan musuh." Tetua
"Aku tidak pernah menganggap nya musuh ku." Lan Xichen
"Kalian lah yang selalu beranggapan seperti itu." Lan Xichen

"Xichen, apa kau punya cara." Lan Qinghe Jun
"Tidak ada, adik ku telah bersama dengan orang yang di cintainya. Itu sudah cukup." Lan Xichen melangkah pergi.

"Bagaimana bisa kau bersikap seperti itu!" Lan Qiren.
"Yang Mulia...." Tetua

"Semua karna kalian yang terburu buru mengambil langkah. Mengumumkan perang kepada Lembah Bunga Merah? Apa kalian ingin aku berperang dengan anak ku sendiri." Lan Qinghe Jun
"Tapi, Wei Wuxian itu.." tetua

"Cukup! Sebelum kalian mendapatkan solusi, jangan pernah muncul di hadapan ku." Lan Qinghe Jun

.+.

"Suasana alam atas kacau, semakin kacau saat Wei Wuxian telah mencapai Rahana Dou Di." Feng Xin
"Saat ini, kekuatan nya setara dengan Istana Xie. Jika ia datang untuk membalas dendam atas apa yang terjadi kepada muridnya, hal itu akan merugikan Istana Xie." Mu Qing

"Juga, saat ini kedua kakak beradik Wen sungguh berada di bawah pengawasan nya." Mu Qing

"Hanya ada satu jalan." Qi Rong
"Sebentar lagi adalah Perburuan di Alam Rahasia. Semua nya akan berkumpul untuk menyaksikan muridnya bertanding. Saat itu, kalian harus mengambil kesempatan itu untuk mendekati murid murid Wei Wuxian." Qi Rong
"Jauhi konflik dengan mereka." Qi Rong
"Di mengerti!" Feng Xin/Mu Qing

Di tempat lain, tampak Xie Lian sedang membaca beberapa gulungan kertas. Semenjak terbongkarnya kebohongan Ling Wen.

Pengikut Xie Lian di Alam Manusia berkurang banyak. Hal itu menyebabkan kekuatan nya menurun. Xie Lian telah membuat sebuah perjanjian dengan Langit, bahwa ia hanya memiliki kekuatan dari manusia manusia yang menyembahnya. Jika tidak ada manusia yang menyembah nya, maka ia hanya akan menjadi Dewa biasa.

"Kau telah berkerja keras, istirahat lah lebih dulu." Hua Cheng menghampiri nya.
"Pengikut ku sedang menunggu doa mereka di kabulkan. Aku tidak bisa bersantai." Xie Lian.

"Juga, sebentar lagi Perburuan Alam Rahasia. Aku harus menyelesaikan semua ini jika ingin melihat perburuan itu." Xie Lian, Hua Cheng diam. Namun tangan nya mengepal kuat.

.+.

Wei Wuxian tampak menikmati udara malam dari balkon kamar nya, bulan berwarna merah itu tampak terlihat bulat sempurna. Cahaya merah menyebar keseluruhan penjuru istana.

"Masuk kamar tanpa izin, apa yang sedang kau cari." Wei Wuxian tidak beranjak sedikit pun dari posisinya saat seseorang tiba tiba muncul di dalam kamar nya.

"Aku akan membereskan Ling Wen, sebagai gantinya. Jangan lagi membebani Xie Lian." Hua Cheng

"Mengapa aku harus menuruti mu." Wei Wuxian melirik tajam.
"Kesalahan Ling Wen, tidak ada kaitan nya dengan nya." Hua Cheng

"Kau salah." Wei Wuxian berbalik dan melihat Hua Cheng
"Kesalahan Ling Wen adalah kelalaian nya. Ia begitu polos dan bermurah hati kepada siapa pun. Padahal, ia sudah melihat jelas bagaimana mereka melupakan kerja keras Sekte Wen untuk kedamaian dunia!" Wei Wuxian

Menuju Ke Abadian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang